Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati pamit untuk menjalankan ibadah haji pada Rabu (11/6) besok. Momen ini terekam saat Rapat Kerja Komisi XI DPR RI bersama bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/6).
Â
Baca Juga
"Kami berterima kasih kepada pimpinan dan Komisi XI, kami juga mohon maaf lahir batin, bapak karena besok akan menuju Tanah Suci, terima kasih," ujar Sri Mulyani.
Sri Mulyani menyebut, Komisi XI DPR RI merupakan mitra penting bagi Kementerian Keuangan untuk mengelola keuangan negara. Dia mengaku senang untuk bekerjasama dengan Komisi XI DPR RI.
Advertisement
"Terima kasih atas dukungan komisi XI yang kami sangat hargai, dan selama ini benar-benar membuat kami bisa bekerja baik untuk bisa menjaga keuangan negara dan mengelola keuangan negara, terima kasih," ujar Menteri Keuangan.
Menimpali, Ketua Komisi XI DPR RI Kahar Muzakir berharap Menteri Keuangan Sri Mulyani dapat menunaikan ibadah haji dengan baik.
"Selamat menunaikan ibadah haji dan mudah-mudahan menjadi haji mabrur bu Menteri Keuangan, dengan mengucapkan Alhamdulillah hirabbil 'alamin rapat kita pada hari ini saya tutup," pungkasnya Kahar
Undangan Khusus Raja Salman
Diketahui, lebih dari 50 warga negara Indonesia (WNI) berangkat ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah haji gratis dan tanpa antre. Mereka merupakan haji undangan khusus dari Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud.
"Di Indonesia, lebih dari 50 orang mengikuti program yang berada di bawah naungan Kementerian Agama Arab Saudi," ujar Kepala Atase Agama Kedutaan Besar Arab Saudi, Syeikh Ahmed bin Essa Al-Hazmi, dikutip dari Liputan6.com.
Adapun sosok-sosok terpilih yang menerima undangan haji ini didasarkan pada kiprah dan peran mereka dalam dakwah Islam di Indonesia. Pada tahun 2024 ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani menjadi salah satu penerima undangan haji khusus.
Seluruh jemaah yang diundang khusus Raja Salman tidak dikenakan biaya sepeser pun untuk ongkos perjalanan, akomodasi, dan segala keperluan selama berada di tanah suci. Termasuk airport tax dan fiskal.
Â
Apa yang dimaksud dengan haji itu?
Haji adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat Muslim yang mampu, baik secara fisik maupun finansial, setidaknya sekali seumur hidup. Ibadah haji dilakukan dengan menunaikan rangkaian ritual yang berlangsung di kota suci Mekah, Arab Saudi, pada waktu tertentu dalam tahun Hijriyah, yaitu pada bulan Dzulhijjah.
Ritual ini termasuk thawaf (mengelilingi Ka'bah), sa'i (berjalan antara bukit Safa dan Marwah), wukuf di Arafah, serta melempar jumrah di Mina. Ibadah haji merupakan wujud ketaatan dan kepatuhan seorang Muslim kepada Allah serta merupakan bentuk simbolik perjalanan spiritual menuju pembersihan diri dan penebusan dosa.
Pelaksanaan haji juga menjadi momen penting untuk menyatukan umat Muslim dari berbagai belahan dunia. Para jamaah yang berasal dari latar belakang budaya, suku, dan bahasa yang berbeda-beda, berkumpul dengan tujuan yang sama, menunjukkan kesatuan dan persaudaraan dalam Islam.
Selain itu, haji mengajarkan banyak nilai-nilai penting seperti kesabaran, ketabahan, dan solidaritas. Bagi banyak umat Muslim, menunaikan haji adalah puncak dari perjalanan spiritual mereka dan menjadi pencapaian besar dalam kehidupan beragama.
Advertisement
Rukun Haji Ada 6 Apa Saja?
Rukun haji adalah rangkaian kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim yang menunaikan ibadah haji. Rukun ini terdiri dari lima elemen utama yang apabila salah satu di antaranya tidak dilaksanakan, maka hajinya dianggap tidak sah. R
ukun pertama adalah niat (ihram), yang berarti memasuki kondisi suci dengan mengenakan pakaian ihram dan berniat untuk melakukan haji. Ini harus dilakukan sebelum memasuki tanah suci.
Rukun kedua adalah wukuf di Arafah, di mana para jamaah harus hadir di padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah hingga matahari terbenam. Wukuf di Arafah dianggap puncak dari ibadah haji, karena Nabi Muhammad SAW bersabda, "Haji itu adalah wukuf di Arafah."
Rukun ketiga adalah thawaf ifadah, yaitu mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali dengan dimulai dari arah Hajar Aswad. Ini dilakukan setelah melaksanakan wukuf di Arafah dan bermalam di Muzdalifah.
Rukun keempat adalah sa'i antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali, yang melambangkan perjuangan Hajar, ibu Nabi Ismail, dalam mencari air untuk anaknya. Rukun kelima adalah tahallul, yaitu mencukur atau memotong sebagian rambut kepala sebagai tanda keluar dari kondisi ihram.
Dan rukun keenam adalah tertib.Â
Â
Â
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com