Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menjajaki peluang meningkatkan kerja sama dagang dengan Nigeria melalui skema perjanjian kerja sama penurunan tarif (PTA). Hal ini disampaikan Mendag saat melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perindustrian, Perdagangan, dan Investasi Republik Federasi Nigeria, Doris Nkiruka Uzoka-Anite, di Istanbul, Turki, Rabu (12/6/2024).
Pertemuan bilateral berlangsung di sela The 3rd Ministerial Meeting of the TPS-OIC Trade Negotiations Committee (TNC) and Informal Meeting of the D-8 Trade Ministers.
Baca Juga
Mendag menjelaskan, dalam lima tahun terakhir, perdagangan Indonesia dan Nigeria mengalami tren peningkatan yaitu sekitar 30 persen. Tentunya nilai ini masih bisa terus ditingkatkan.
Advertisement
"Untuk itu, kami berharap bisa melakukan kerja sama PTA dengan Nigeria yang cenderung lebih mudah dirundingkan sebelum sampai ke pembahasan tahap kerja sama bilateral yang lebih luas,” kata Zulkifli Hasan.
Mendag menjelaskan Indonesia merupakan mitra yang potensial bagi Nigeria. Ekonomi Indonesia selama ini tumbuh di atas 5 persen, inflasi terjaga di bawah 3 persen, dan GDP sebesar USD 1,4 triliun.
Bahkan, kata Zulkifli Hasan, Presiden terpilih Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi meningkat menjadi 7-8 persen. Untuk itu, penting bagi Indonesia meningkatkan perdagangan dengan mitra strategis termasuk Nigeria.
“Indonesia memiliki beberapa perjanjian bilateral dengan beberapa negara seperti Chile dan Uni Emirat Arab. Saya meyakini kerja sama dengan Nigeria juga akan meningkatkan perdagangan bilateral secara signifikan. Selain itu, saya mengundang pengusaha Nigeria agar dapat menghubungi Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di Nigeria untuk dapat memfasilitasi dan memberikan informasi tentang peluang bisnis dengan dunia usaha di Indonesia,” sambung Mendag Zulkifli Hasan.
Gelar Business Matching
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Uzoka-Anite menyambut baik usulan Mendag terkait kerja sama PTA antara Indonesia dan Nigeria. Menurut Uzoka Anite beberapa sektor yang nilai perdagangannya berpotensi untuk ditingkatkan antara lain pertambangan, otomotif, dan tekstil.
Pihak Nigeria juga menerima inisiatif Mendag yang berencana mengajak Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia untuk melakukan penjajakan bisnis (business matching) ke Nigeria dalam waktu dekat.
Adapun beberapa mitra penting di Nigeria adalah perusahaan dari Indonesia, seperti Indofood di bidang makanan, dan Kalbe Farma di bidang kesehatan. Indofood bahkan menjadi eksportir makanan terbesar dari Nigeria dan pasar ekspornya telah menjangkau Uni Eropa.
Sebagai informasi, Mendag mencatat, total perdagangan Indonesia-Nigeria periode Januari—April 2024 sebesar USD 942,3 juta. Nilai ekspor Indonesia ke Nigeria USD 156,5 juta sedangkan impor Indonesia dari Nigeria USD 785,8 juta.
Sementara itu, pada 2023 total perdagangan Indonesia dengan Nigeria sebesar USD 4,4 miliar. Ekspor Indonesia ke Nigeria pada 2023 tercatat sebesar USD 498,3 juta dan impor Indonesia dari Nigeria USD3,9 miliar. Terdapat tren peningkatan total perdagangan dalam lima tahun terakhir (2019—2023) hingga 30,5 persen.
Advertisement
Komoditas Ekspor Utama
Komoditas ekspor utama Indonesia ke Nigeria pada 2023, yaitu margarin (USD 82,7 juta), kertas tidak dilapisi (USD 72,5 juta), minyak kelapa sawit (USD 68 juta), saus (27,5 juta), serta produk farmasi/medis (USD 18 juta).
Sedangkan komoditas impor utama Indonesia dari Nigeri, yaitu minyak bumi mentah (USD 3,8 miliar), biji kakao (108,9 juta), aluminium tidak ditempa (USD 8,9 juta), bijih dan konsentrat seng (USD 800 ribu), serta jahe, safron, dan kunyit (USD 300 ribu).
Nilai investasi Nigeria di Indonesia pada 2023 tercatat sebesar USD 438,6 ribu dengan total 44 proyek. Nilai tersebut meninngkat 12,2 persen dibandingkan tahun 2022 yang tercatat sebesar USD 391 ribu dengan total 12 proyek.