Liputan6.com, Jakarta - The Federal Reserve atau The Fed memproyeksikan, pihaknya akan menurunkan suku bunga hanya satu kali tahun ini.
Melansir CNN Business, Kamis (13/6/2024) pernyataan tersebut datang hanya beberapa jam setelah laporan inflasi utama Amerika Serikat menunjukkan tekanan harga perlahan-lahan mereda bagi konsumen.Namun, pejabat The Fed memproyeksikan tren ini belum cukup kuat untuk memangkas suku bunga.
Pejabat bank sentral mencatat dalam perkiraan ekonomi baru mereka memperkirakan inflasi AS akan kembali meningkat pada akhir tahun ini.
Advertisement
Sebelumnya, pada Desember 2024Â The Fed memperkirakan akan menurunkan suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun 2024. Namun, inflasi yang membandel kini mendorong penurunan tersebut menjadi hanya satu langkah.
Pasar mengakhiri hari dengan beragam meskipun berita inflasi CPI lebih baik dari perkiraan, setelah S&P dan Nasdaq mencapai rekor tertinggi .
Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan data Indeks Harga Konsumen AS pada Rabu, 11 Juni 2024, yang menunjukkan inflasi turun menjadi 3,3% bulan lalu dari 3,4% pada April sebagai berita yang menggembirakan.
Namun, Powell tidak menunjukkan antusias penuh. Bos The Fed juga enggan mengungkapkan apakah data baru inflasi AS akan mendorong potensi penurunan suku bunga.
“Tentu saja, pembacaan inflasi yang lebih baik akan membantu hal tersebut," katanya dalam konferensi pers setelah pertemuan pada Rabu sore.
Namun, dia memperingatkan data inflasi Amerika hanyalah satu bagian dari teka-teki dan keputusan untuk menurunkan suku bunga yang akan didasarkan pada totalitas data ekonomi.
AS Catat Inflasi 3,3% pada Mei 2024
Amerika Serikat menunjukkan perlambatan pada bulan Mei 2024. Angka inflasi terbaru menjadi berita yang menggembirakan beberapa jam sebelum Federal Reserve membuat pengumuman terbaru mengenai suku bunga.
Melansir CNN Business, Kamis (13/6/2024) indeks harga konsumen AS naik 3,3% dari tahun sebelumnya, melambat dari tingkat 3,4% di bulan April 2024, menurut laporan terbaru Biro Statistik Tenaga Kerja negara itu.
Secara bulanan, inflasi AS tetap datar untuk pertama kalinya sejak Juli 2022. Turunnya harga bahan bakar menjaga inflasi negara tersebut tetap terkendali menyusul kenaikan 0,3% di bulan April.
"Ini adalah berita terbaik yang bisa kami dapatkan pagi ini," Philip T. Powell, direktur eksekutif Indiana Business Research Center dan profesor klinis di Indiana University Kelley School of Business
"Federal Reserve telah mengawasi untuk memastikan angka (inflasi bulanan) ini berada di bawah 0,2%," ujarnya, seraya menambahkan bahwa "Jika ya, berarti inflasi akan turun, yang berarti (The Fed) bisa menurunkan suku bunga".
Perlambatan inflasi AS kali ini didukung oleh turunnya harga gas menjadi 2,2% dari 3,6% di bulan April. Harga pangan secara keseluruhan yang naik hanya 0,1%.
Adapun inflasi inti AS yang tidak termasuk gas dan pangan hanya naik 0,2% pada Mei 2024, dan menandai laju paling lambat sejak Oktober 2023 lalu, dan tingkat tahunannya turun menjadi 3,4%.
Adapun harga jasa transportasi di Amerika yang juga menurun untuk pertama kalinya sejak musim gugur tahun 2021, turun 0,5% pada bulan Mei 2024. Dan harga asuransi kendaraan bermotor turun sebesar 0,1%, sangat kontras dengan lonjakan yang terlihat selama dua bulan terakhir.
Advertisement
Inflasi AS Mei 2024 Belum Cukup Mendukung Penurunan Suku Bunga Fed?
Meskipun penurunan CPI kemungkinan besar akan disambut baik oleh para gubernur bank sentral AS (Federal Reserve), para ekonom mengatakan hal tersebut tidak akan cukup untuk mempengaruhi suku bunga, yang diperkirakan akan tetap stabil pada hari Rabu.
Sekarang, pasar melihat kemungkinan penurunan suku bunga di bulan Juni hanya sebesar 0,1%.
"Maka, secara logis, berita hari ini tampaknya akan membuka kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan Juli, meskipun kami masih berpikir hal itu sangat tidak mungkin mengingat retorika hawkish dari The Fed baru-baru ini," tulis Preston Caldwell, kepala ekonom AS di Morningstar.
"Tetapi penurunan suku bunga yang dimulai pada bulan September sekarang harus dipastikan sebagai hal yang sangat mungkin terjadi," katanya.
Proyeksi Terbaru CME FedWatch Tool
Para pedagang tampaknya setuju. Proyeksi terbaru dari CME FedWatch Tool menunjukkan kemungkinan penurunan suku bunga The Fed di bulan September hampir 63% pada Rabu pagi, melonjak dari 46,8% pada Selasa.
"Laporan CPI untuk bulan Mei datang sedikit lebih baik dari yang kami harapkan mengingat serangkaian pembacaan yang mengecewakan di awal tahun ini," kata Scott Anderson, kepala ekonom AS di BMO Bank, menulis dalam sebuah catatan pada hari Rabu.
"Jika hal ini dipertahankan, ekspektasi penurunan suku bunga The Fed yang telah kami rencanakan untuk bulan September dan Desember akan tetap hidup dan berjalan dengan baik. Kebijakan moneter yang ketat masih harus dilakukan, dan The Fed akan tetap bersabar dan waspada," jelasnya.
Advertisement