Liputan6.com, Jakarta - Harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau harga emas Antam merosot pada perdagangan Jumat (14/6/2024) usai alami kenaikan. Lalu harga emas Antam 1 gram sekarang berapa?
Harga emas Antam turun Rp 8.000 per gram menjadi Rp 1.333.000 per gram pada Jumat pekan ini. Pada perdagangan kemarin, harga emas Antam dipatok Rp 1.341.000 per gram.
Baca Juga
Demikian juga harga emas Antam untuk pembelian kembali atau buyback susut Rp 8.000. Harga buyback emas Antam menjadi Rp 1.214.000.
Advertisement
Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 1.214.000 per gram.
Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Anda dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Hingga pukul 08.18 WIB, harga emas Antam sebagian masih ada.
Daftar Harga Emas Antam
Berikut rincian harga emas Antam hari ini, melansir laman logammulia.com:
- Harga emas Antam 0,5 gram: Rp 716.500
- Harga emas Antam 1 gram: Rp 1.333.000
- Harga emas Antam 2 gram: Rp 2.606.000
- Harga emas Antam 3 gram: Rp 3.884.000
- Harga emas Antam 5 gram: Rp 6.440.000
- Harga emas Antam 10 gram: Rp 12.825.000
- Harga emas Antam 25 gram: Rp 31.937.000
- Harga emas Antam 50 gram : Rp 63.795.000
- Harga emas Antam 100 gram: Rp 127.512.000
- Harga emas Antam 250 gram: Rp 318.515.000
- Harga emas Antam 500 gram: Rp 636.820.000
- Harga emas Antam 1.000 gram: Rp 1.273.600.000.
Harga Emas Dunia Merosot pada Kamis 13 Juni 2024, Segini Nilainya
Sebelumnya, harga emas memperpanjang koreksi lebih dari 1 persen pada perdagangan Kamis, 13 Juni 2024 setelah data harga produsen Amerika Serikat (AS) lebih dingin dari perkiraan.
Selain itu, analis mengaitkan penurunan harga emas itu seiring aksi ambil untung.
Mengutip CNBC, harga emas di pasar spot merosot lebih dari 1 persen ke posisi USD 2.299,61 per ounce. Harga emas berjangka Amerika Serikat (AS) turun 1,7 persen menjadi USD 2.315,40.
Di sisi lain, harga perak di pasar spot turun 2,8 persen menjadi USD 28,88 per ounce, platinum susut 1,3 persen ke posisi USD 951,30 dan palladium merosot 2,1 persen menjadi USD 887,50.
Harga produsen Amerika Serikat secara tak terduga turun pada Mei di tengah rendahnya biaya energi yang mengindikasikan inflasi mereda setelah melonjak pada kuartal I 2024.
“Ketidakmampuan emas untuk mempertahankan reli karena data bullish pekan ini menunjukkan meluasnya aksi ambil untung,” ujar pelaku pasar independen yang berada di New York, Tai Wong.
Sementara itu, bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) mempertahankan suku bunga pada Rabu, 12 Juni 2024 dan memproyeksikan hanya satu kali penurunan suku bunga pada 2024 meski ada kemajuan dalam inflasi.
Advertisement
Sentimen Suku Bunga The Fed
Hal ini karena pertumbuhan dan pengangguran berada pada tingkat yang lebih baik daripada yang dianggap berkelanjutan oleh bank sentral AS dalam jangka panjang.
Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Namun, pelaku pasar menunjukkan menaikkan taruhan terhadap perkiraan pelonggaran kebijakan the Federal Reserve (the Fed) sekitar 50 basis poin pada akhir 2024 dari 40 basis poin sebelum rilis data inflasi.
Perlambatan inflasi juga terlihat pada data indeks harga konsumen yang secara mengejutkan mendatar pada Mei 2024. Hal ini mendorong emas naik 1 persen sebelum memangkas kenaikannya dan ditutup hanya naik 0,3 persen setelah pernyataan hawkish dari the Fed.
“Minat beli China mungkin berlanjut pada level yang lebih rendah tetapi tidak jelas di mana, tetapi menurut kalender, mereka belum membeli di atas USD 2.300,” Wong menambahkan.
Survei Kitco Sebut Harga Emas Berpotensi Melemah, Ini Sentimennya
Sebelumnya, harga emas diperdagangkan datar cenderung melemah sepanjang pekan pertama Juni 2024. Harga emas di pasar spot membuka perdagangan pekan pertama Juni pada USD 2.325,26 per ounce atau setara Rp 37,8 juta (asumsi kurs Rp 16.276 per dolar AS).
Perkiraan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin dari ECB dan Bank of Canada yang masih simpang siur, mendorong harga emas spot mencapai harga tertinggi mingguannya di USD 2.386,75.
Lantas bagaimana prediksi pergerakan harga emas pada pekan kedua Juni 2024? Survei Emas Mingguan Kitco News yang terbaru menampilkan mayoritas pakar industri menyerah pada prospek jangka pendek emas.
Sementara itu, sebagian besar pedagang ritel memperkirakan kenaikan emas pada minggu mendatang.
Managing Director Bannockburn Global Forex, Marc Chandler mengatakan ada dua kekuatan yang dapat mendorong emas ke posisi terendah baru dalam satu bulan menjelang akhir pekan.
“Pertama, dan yang membuat heboh, adalah berita bahwa meskipun nilai dolar pada cadangan devisa Tiongkok tumbuh pada bulan lalu, Tiongkok tidak menambah kepemilikan emasnya untuk pertama kalinya dalam 18 bulan,” kata Chandler dikutip dari Kitco, Senin (10/6/2024).
Kedua, yang menambah kerugian adalah lonjakan suku bunga AS dan dolar AS sebagai respons terhadap data pekerjaan AS yang lebih kuat dari perkiraan.
Kemudian analis Pasar Senior di Barchart.com, Darin Newsom mengatakan harga emas kemungkinan akan bergerak melemah dalam beberapa hari ke depan.
“Meskipun saya tidak memperkirakan pergerakan lonjakan pada Jumat pagi, reaksi spontan terhadap bantuan lucu yang dikenal sebagai angka ketenagakerjaan bulanan AS, emas untuk bulan Agustus tetap berada dalam tren turun jangka menengah pada grafik mingguannya,” kata Newsom.
Advertisement