Sukses

Prabowo-Gibran Diharapkan Mau Lanjutkan Bangun Bendungan dan Jalan Tol Seperti di Era Jokowi

Kementerian PUPR sedang membuat rumusan untuk lima tahun dengan harapan dapat disetujui oleh pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Prabowo dan Gibran.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono berharap agar pemerintah baru di bawah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming mau melanjutkan pembangunan beberapa infrastruktur yang sudah berjalan di pemerintahan sebelumnya.

Proyek dimaksud seperti pembangunan bendungan dan jalan tol. "Untuk sumber daya air, kita mengusulkan 50 bendungan untuk lima tahun ke depan," ujar Menteri Basuki melansir Antara di Jakarta, Kamis (20/6/2024).

Khusus jalan tol, dia berharap agar pemerintahan mendatang terutama melanjutkan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera agar bisa terkoneksi.

Kemudian ruas-ruas Jalan Tol Trans Jawa seperti Tol Banyuwangi, koridor Semarang, Demak, Kudus, dan lainnya. "Kami mengusulkan ke depan Tol Trans Sumatera harus tersambung," katanya.

Kementerian PUPR sedang membuat rumusan untuk lima tahun dengan harapan dapat disetujui oleh pemerintahan baru.

"Ke depan kami masih membuat rumusan untuk lima tahun ke depan kalau nanti pemerintahan baru menyetujui, kami sedang membuat apa yang harus kita lakukan ke depan," kata Basuki.

Dirinya mengusulkan agar selama lima tahun ke depan, pemerintahan baru dapat membangun infrastruktur air dan sanitasi, serta infrastruktur konektivitas dalam rangka agar masyarakat bisa hidup layak dan makmur.

"Pembangunan bendungan dan jalan tol tersebut untuk mengejar ketertinggalan pembangunan infrastruktur. Jangan kita bandingkan dengan China yang memiliki 98.000 bendungan, Korea Selatan yang jauh lebih sempit dari desa bisa memiliki 20.000 bendungan dan Jepang memiliki 1.900 bendungan. Indonesia dengan selesainya 61 bendungan , baru akan memiliki 300 bendungan, Ini baru jumlah," kata Basuki.

Dia juga mengatakan, kalau berdasarkan kapasitas, bendungan di China rata-rata memiliki kapasitas sekitar 100 juta meter kubik. Sedangkan Indonesia, bendungan besarnya rata-rata memiliki kapasitas 10 juta meter kubik.

"Jadi masih banyak pekerjaan konstruksi yang harus dilakukan untuk mencapai Indonesia Emas 2045," ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jokowi Resmikan Bendungan Sepaku-Semoi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan bendungan Sepaku-Semoi di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Proyek ini menelan dana sedikitnya Rp 836 miliar.

Jokowi dalam kunjungannya ke Ibu Kota Nusantara (IKN) itu menyebut pembangunan Bendungan Sepaku-Semoi dimulai pada 2020. Artinya, proses pembangunan berjalan selama 4 tahun hingga saat ini diresmikan.

"Alhamdulillah pada siang hari ini kita segera resmikan Bendungan Sepaku-Semoi yang telah dimulai pekerjaannya tahun 2020 dan seledai di tahun 2024," kata Jokowi dalam momen peresmian, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (4/6/2024).

Dia memutuskan, kapasitas tampung dari bendungan ini bisa sebanyak 16 juta meter kubik (m3). Dengan luas genangan yang mencapai 322 hektare.

Kepala Negara menegaskan, Bendungan Sepaku-Semoi utamanya akan digunakan untuk sumber perairan di IKN. Tak cuma itu, sebagian tampungan airnya akan bisa digunakan untuk mengairi ke Balikpapan.

"Menelan biaya Rp 836 miliar yang nantinya ini akan memiliki daya tampung, kapasitas tampung yaitu 16 juta meter kubik dengan luas genangan 322 hektar," ujar dia.

"Ini akan menjadi sumber air baku bagi air minum di Ibu Kota Nusantara dan juga sebagian untuk kota Balikpapan," ujar dia.

 

3 dari 3 halaman

Jokowi Menginap di Rumah Menteri IKN

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk meresmikan sejumlah proyek. Nantinya, Jokowi akan bermalam di rumah tapak Menteri di IKN.

Ketua Satuan Tugas Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis H Sumadilaga memastikan ada 2 rumah tapak menteri yang sudah rampung hingga Juni 2024 ini. Sementara itu, ada 2 lagi yang sedang dalam proses pengerjaan pemasangan interior.

"Ada 2 unit rumah yang siap huni (full jadi), dan 2 unit lagi sedang proses pemasangan interior," kata Danis kepada Liputan6.com, Selasa, 4 Juni 2024.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.