Sukses

Kementan Ajak Wanita Tani Olah Pangan Lokal jadi Cuan

Wanita tani turut menjadi perhatian dari Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) melalui pengarusutamaan gender sebagai agenda utama kegiatan Pertanian Cerdas Iklim/Climate Smart Agriculture (CSA).

Liputan6.com, Jakarta Wanita tani turut menjadi perhatian dari Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) melalui pengarusutamaan gender sebagai agenda utama kegiatan Pertanian Cerdas Iklim/Climate Smart Agriculture (CSA).

Inovasi CSA memberi peluang dan akses sama bagi wanita tani mengembangkan agribisnis dari hulu ke hilir seperti diupayakan Kelompok Wanita Tani (KWT) Asri Rahayu di Desa Sikayu, Kecamatan Buayan di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah.

Pengembangan inovasi CSA diusung Kementerian Pertanian RI bersama Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) mendampingi dan membina KWT yang dikembangkan pada KWT Asri Rahayu di Kebumen maupun 23 kabupaten lain di 10 provinsi.

Upaya dan kerja keras KWT Asri Rahayu setelah mendapat bantuan dari Program SIMURP sebesar Rp14,7 juta sukses memperluas aktivitas agribisnis dalam lingkup pengolahan hasil pertanian lokal berbasis singkong, melinjo dan pisang, yang ramah lingkungan dengan inovasi CSA SIMURP.

Beberapa produk yang dihasilkan oleh KWT Asri Rahayu antara lain kerupuk banggi, terbuat dari tepung tapioka yang bahan bakunya banyak tersedia di Desa Sikayu, tepung sagu, aneka keripik seperti keripik pisang dan keripik singkong, kue mingki yang merupakan kue khas lokal dengan rasa rempah dan emping melinjo, bahan bakunya pun banyak tersedia.

KWT Asri Rahayu beranggotakan kaum ibu produktif di Desa Sikayu yang menghasilkan aneka produk makanan dari bahan baku lokal. Selain mengisi kegiatan sehari-hari, juga menambah penghasilan wanita tani setempat. Kualitasnya pun diakui setelah kerapkali mengikuti pameran seperti Kebumen International Expo dan PKK tingkat kabupaten.

Upaya Program SIMURP sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman bahwa fungsi KWT harus ditingkatkan untuk mendukung peningkatan produktivitas pertanian.

"Sektor pertanian sangat strategis sebagai salah satu pilar ketahanan negara. Pertanian membutuhkan SDM yang tangguh dan menguasai budidaya hingga teknologi," katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Peningkatan Akses

Pelaksana Tugas [Plt] Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan, pemerintah berupaya memfasilitasi peningkatan pendapatan petani melalui pemberdayaan, peningkatan akses terhadap sumber daya usaha pertanian, pengembangan kelembagaan dan perlindungan petani.

"Pencapaian tujuan tersebut melalui pemberdayaan petani, pengembangan kelembagaan, peningkatan akses petani terhadap sumberdaya produktif, pengembangan diversifikasi usaha dan penanggulangan kemiskinan," katanya.

Menurut Dedi Nursyamsi, pembinaan dan pendampingan KWT merupakan langkah strategis untuk mendukung pemberdayaan, penumbuhan dan penguatan kelembagaan petani.

Program SIMURP berkontribusi pada pembangunan pertanian, menunjang peningkatan produksi pertanian, produktivitas, indeks pertanaman [IP], pendapatan petani dan menurunkan emisi Gas Rumah Kaca [GRK].

 

3 dari 3 halaman

Hadapi Tantangan Global

Direktur National Project Implementation Unit (NPIU) SIMURP, Bustanul Arifin Caya mengatakan Kementan tiada henti mendorong wanita tani untuk kreatif dan inovatif dalam menghadapi tantangan global.

"Terkait ketahanan pangan nasional, dengan menggagas ide besar, menciptakan peluang baru di sektor pertanian. Diversifikasi pangan lokal adalah kekayaan dan budaya bangsa," katanya.

Project Manager SIMURP, Sri Mulyani mengatakan bukan hanya beras yang kita miliki. Kita juga memiliki aneka pangan pokok. Ada ubi-ubian, jagung, sorgum, sagu, kentang, labu dan lainnya.

"Upaya sekecil apa pun akan menjadi langkah untuk turut memperkuat ketahanan bangsa yang artinya kita memiliki kekuatan dan kemampuan bersama," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.