Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS dibuka menguat pada perdagangan Selasa. Rupiah perkasa di tengah membaiknya sentimen pasar terhadap aset berisiko.
Pada awal perdagangan, kurs rupiah naik 22 poin atau 0,14 persen menjadi 16.372 per USD dari sebelumnya sebesar 16.394 per USD.
Baca Juga
"Sentimen pasar terhadap aset berisiko terlihat membaik pagi ini. Indeks saham Asia terlihat menguat pagi ini," kata Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra dikutip dari Antara, Selasa (25/6/2024).
Advertisement
Menurut Ariston, sentimen positif pasar tersebut bisa membantu mendorong penguatan rupiah terhadap dolar AS hari ini.
Sentimen pasar yang positif itu menunjukkan pelaku pasar masih memandang bahwa pasar masih layak berinvestasi di kondisi pasar keuangan global ini.
Ia memperkirakan peluang penguatan ke arah 16.330 per USD, dengan potensi pelemahan ke arah 16.400 per USD.
Â
Disclaimer:Â Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan pribadi seorang pengamat. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut
Rupiah Ditutup Menguat Lawan Dolar AS Senin Sore, Bagaimana Besok?
Indeks dolar Amerika Serikat atau USD menguat di awal pekan pada Senin, 24 Juni 2024.
"Greenback terdorong oleh pembacaan PMI yang lebih kuat dari perkiraan, yang memicu kekhawatiran bahwa ketahanan ekonomi AS akan memberikan ruang bagi Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga tetap tinggi," kata Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi dalam keterangan resmi di Jakarta, dikutip Senin (24/6/2024).
Ibrahim mengatakan, fokus pasar pekan ini akan berada pada geopolitik, dengan debat calon presiden AS yang pertama pada hari Kamis mendatang dan putaran pertama pemungutan suara dalam pemilu Perancis pada akhir pekan.
"Dan data indeks harga PCE utama, yang akan dirilis pada hari Jumat ini. Angka tersebut merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed dan kemungkinan akan menjadi faktor dalam prospek suku bunga," paparnya.
Sementara di Asia, pasar Tiongkok mengalami kerugian yang berkepanjangan setelah Uni Eropa pada awal Juni 2024 menaikkan tarif terhadap impor kendaraan listrik Tiongkok, langkah yang memicu kecaman Beijing dan meningkatkan kemungkinan perang dagang.
Dalam responnya, para pejabat Tiongkok memperingatkan potensi perang dagang dengan Uni Eropa, ketika para menteri dari Tiongkok dan Jerman bertemu untuk merundingkan jalan ke depan.
Â
Advertisement
Saham Tiongkok
Dalam dua pekan terakhir, saham-saham Tiongkok mengalami penurunan tajam dengan sentimen terhadap negara tersebut dan Asia secara keseluruhan tetap negatif. Kerugian di Hong Kong juga didorong oleh penurunan saham-saham teknologi kelas berat.
Rupiah menguat pada Senin, 24 Juni 2024
Rupiah ditutup menguat 52 point, di mana sebelumnya sempat melemah 15 point di level Rp 16.397 dari penutupan sebelumnya di level Rp 16.450.
"Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang Rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp 16.380 - Rp 16.450," Ibrahim memperkirakan.
Â
Â