Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir merombak jajaran direksi PT Kimia Farma Tbk (KAEF). Pemegang saham juga menunjuk Djagad Prakasa Dwialam menempati posisi Direktur Utama Kimia Farma.
Selain Djagad, pemegang saham juga menyepakati perubahan posisi Direktur Sumber Daya Manusia yang diduduki oleh Disril Revolin Putra.
Baca Juga
Timnas Indonesia yang Gagal di Piala AFF 2024 Awalnya Direncanakan untuk Pertahankan Medali Emas di SEA Games
Erick Thohir Kecewa, Timnas Indonesia Seharusnya Bisa Melindas Laos dan Filipina serta Lolos Semifinal Piala AFF 2024
Tersingkir dari Piala AFF 2024, Cristian Gonzales Tawarkan Diri ke Erick Thohir untuk Latih Striker Timnas Indonesia
Perubahan susunan pengurus KAEF ini terungkap usai pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2023, pada Selasa (25/6/2024).
Advertisement
Informasi, Djagad Prakasa Dwialan menggantikan posisi David Utama yang menjabat sebagai Dirut Kimia Farma sejak 11 Mei 2022. Sementara itu, Drisil Revolin Putra menggantikan Dharma Syahputra yang menjabat Direktur SDM sejak 7 Mei 2019.
"Harapannya tentunya mengembalikan posisi keuangan Kimia Farma secara grup untuk ke ranah yang positif, baru 2 jam disini jadi saya belum bisa berkata banyak," kata Djagad, di Jakarta, Selasa (25/4/2024).
Djagad sebenarnya bukan orang baru di lingkup Kimia Farma. Sebelumnya dia menjabat sebagai Direktur Utama PT Kimia Farma Trading and Distribution, anak usaha KAEF di bidang distribusi sejak 2023 lalu.
Sementara itu, Drisil Revolin Putra sebelumnya adalah SEVP Human Capital & Legal di Bio Farma.
Susunan Direksi Kimia Farma
- Direktur Utama: Djagad Prakasa Dwialam
- Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Lina Sari
- Direktur Produksi dan Supply Chain: Hadi Kardoko
- Direktur SDM: Drisil Revolin Putra
- Direktur Portofolio, Produk dan Layanan: Jasmine Karsono
- Direktur Komersial: Chairani Harahap
Kimia Farma Gandeng Perusahaan Teknologi Global Luncurkan Inovasi Baru
Sebelumnya, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) berkolaborasi dengan perusahaan teknolgi global WSAudiology SEA meluncurkan inovasi baru dalam hal produk berbasis teknologi.
Produk tersebut adalah alat bantu dengar baru bernama "Vibe". Acara peluncuran ini diadakan secara hybrid di Apotek Kimia Farma 7 Juanda, Bogor, pada Minggu, 23 Juni 2024.
Acara peluncuran "Vibe" ini dihadiri oleh berbagai pejabat penting, termasuk Head of Sales Emerging Market WSAudiology SEA, Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk, Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Kota Bogor, Sekretaris Dinas Sosial Kota Bogor, Ketua Yayasan Rumah Siput Indonesia, dan Kepala Klinik Geriatric Wijaya Kusuma Bogor. Selain itu, beberapa dokter spesialis THT juga turut hadir secara daring.
Alat bantu dengar "Vibe" dirancang untuk membantu para pengguna dengan gangguan pendengaran dalam aktivitas sehari-hari.
Perangkat elektronik kecil ini memperkuat suara dan mengirimkannya ke telinga, memungkinkan peningkatan pendengaran dan pemahaman bicara, sehingga pengguna dapat lebih aktif berpartisipasi dalam kehidupan sehari-hari.
"Kami sangat antusias berkolaborasi dengan WSAudiology SEA untuk membantu masyarakat Indonesia mengatasi gangguan pendengaran. Salah satu keunggulan 'Vibe' adalah kualitasnya yang sangat baik dengan harga yang relatif terjangkau," kata David Utama, Direktur Utama KAEF, Selasa (25/6/2024).
Daphne Lim, Head of Sales Emerging Market WSA SEA, menambahkan, pihaknya percaya setiap orang berhak mendengar dunia dengan jelas.
"Bersama Kimia Farma, kami memastikan alat bantu dengar kami tidak hanya terjangkau tetapi juga tersedia di seluruh Indonesia, dari kota-kota besar hingga desa-desa terpencil," tambahnya.
Advertisement
Kegiatan Lain
Peluncuran ini juga diisi dengan berbagai acara, seperti seminar awam tentang perbedaan alat bantu dengar dan amplifier oleh dr. Margi Yati Soewito, Sp.THT-KL, M.Kes, serta screening pendengaran gratis untuk 100 peserta dengan gangguan pendengaran.
Selain itu, webinar ilmiah diselenggarakan secara daring bekerjasama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Tenggorok Bedah Kepala Leher Jakarta (PERHATI JAYA).
Topik webinar meliputi "Kesadaran akan gangguan pendengaran dan relasinya dengan demensia" oleh Dr. dr. Tri Juda Airlangga Sp.THTBKL Subsp. K(K), "Pemilihan alat bantu dengar yang tepat" oleh dr. Fikry Hamdan Yasin, Sp.THTBKL Subsp.K(K), dan "Vibe Hearing Aids dan Mobile Fitting Application sebagai Opsi Alternatif di Negara Berkembang" oleh Theodosia Widianti dari WSAudiology SEA.
Diharapkan dengan peluncuran alat bantu dengar "Vibe", masyarakat dapat lebih mudah mendapatkan alat bantu dengar berkualitas tinggi dengan harga terjangkau, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan pendengaran.
"Vibe" telah memperoleh izin edar dari Kementerian Kesehatan dan tersedia di Apotek Kimia Farma.
 Â