Liputan6.com, Jakarta - Singapura dinobatkan sebagai kota termahal di dunia bagi individu super kaya pada 2024. Hal itu diungkapkan dalam sebuah laporan yang disusun oleh bank asal Swiss, Julius Baer.
Melansir CNBC International, Rabu (26/6/2024) Julius Baer menilai tingginya harga properti, biaya kepemilikan mobil yang selangit, dan mahalnya layanan kesehatan swasta merupakan salah satu faktor yang menjadikan Singapura kota termahal bagi orang kaya.
"Biaya hidup yang sangat layak, yang mencakup mobil, wiski, perhiasan dan perumahan, telah meningkat di Singapura," kata bank tersebut dalam Global Wealth and Lifestyle Report.
Advertisement
Meskipun demikian, Julius Baer menilai, Singapura terus menarik perhatian individu super kaya karena stabilitas ekonomi dan politiknya.
"Pemerintah Singapura bekerja keras untuk menjadikan negara ini menarik bagi bisnis global dan orang-orang kaya, dan mata uangnya tetap kuat. Semua ini tercermin dalam statusnya sebagai kota termahal di dunia," ungkap laporan itu.
Harga kepemilikan mobil di Singapura, yang termahal secara global dengan rata-rata 2,5 kali lipat telah melonjak 15% dari tahun sebelumnya dalam dolar AS.
Biaya pendidikan swasta di sana juga meningkat hampir 14%, sementara harga tas dan sepatu menjadi lebih mahal sebesar 10%. Harga jas dan jam tangan pria juga naik lebih dari 5%.
Julius Baer menganalisis harga 20 barang dan jasa konsumen yang dibeli dan digunakan oleh individu dengan kekayaan bersih tinggi di 25 kota di dunia untuk mendapatkan peringkat tersebut.
Berikut daftar 10 kota termahal di dunia bagi individu dengan kekayaan bersih tinggi menurut Julius Baer:
- Singapura
- Hongkong
- London
- Shanghai
- Monako
- Zürich
- New York
- Paris
- Sao Paulo
- Milan
Urutan 5 Besar, Hong Kong hingga London
Singapura disusul oleh Hong Kong, yang mengalahkan Shanghai dan muncul sebagai kota termahal kedua bagi orang kaya.
Kota ini menduduki peringkat sebagai kota termahal untuk menyewa pengacara dan termahal kedua untuk pembelian properti.
Harga kamar suite hotel di Hong Kong melonjak 22.9%, sepatu wanita naik 12.7%, dan tas tangan wanita naik 8.6%. Kemudian ada London di posisi ketiga, sebagian karena Inggris keluar dari resesi teknis bulan lalu, penguatan pound Inggris pada tahun 2023, dan berlanjutnya penyesuaian ekonomi dari normalisasi pasca-Brexit.
Julius Baer menyebut, pendidikan sekolah swasta di London adalah yang termahal secara global, dengan biaya yang meningkat hampir 14% dibandingkan tahun sebelumnya.
Suite dan perhiasan di Hotel London juga merupakan barang termahal kedua di 25 kota, dengan harga masing-masing melonjak sebesar 38,3% dan 17,%.
Advertisement
Tokyo Tak Masuk Daftar?
Meskipun pusat keuangan terbesar di Asia-Pasifik telah menempati dua posisi teratas, Tokyo, yang pernah dikenal sebagai anak cucu kota ultra-mahal di tahun 1990an merosot delapan tingkat ke peringkat 23 tahun ini.
Sesuai laporan, penurunan Yen Jepang telah membuat biaya kota ini jauh lebih murah.
Mata uang Jepang tersebut melemah menjadi 160 terhadap dolar AS pada bulan April untuk pertama kalinya sejak tahun 1990, dan telah anjlok 13,25% terhadap USD sejak awal tahun, menurut data Refinitiv.
"Meskipun kelihatannya sepele, kita cenderung lupa bahwa biaya hidup terlihat sangat berbeda di mata orang asing, terutama jika orang tersebut berpikir dalam dolar AS atau franc Swiss dibandingkan mata uang lokal. Mata uang dan konteks itu penting," kata Christian Gattiker, kepala penelitian di Julius Baer menyoroti.
10 Kota Ini Miliki Biaya Hidup Termahal di Dunia bagi Ekspatriat
Sebelumnya, Hong Kong, yang dikenal sebagai pusat keuangan terbesar di Asia kembali menempati posisi teratas sebagai kota dengan biaya hidup termahal di dunia bagi pekerja internasional atau ekspatriat.
Hal itu diungkapkan dalam daftar Cost of Living City Ranking 2024 yang dirilis oleh Mercer.
Hong Kong menduduki peringkat kota termahal untuk ditinggali ekspatriat, diikuti oleh Singapura dan Zurich. Lima posisi teratas tidak berubah dari tahun sebelumnya, tetapi London naik ke peringkat 9 dari No. 17 ke 8.
Berikut adalah daftar 10 kota termahal bagi ekpatriat:
Hong Kong
Singapura
Zürich, Swiss
Jenewa, Swiss
Swiss, Basel
Swiss, Bern
New York, Amerika Serika
tLondon, Inggris
Nassau, Bahama
Los Angeles, Amerika Serikat
Survei yang dilakukan oleh Mercer membandingkan biaya lebih dari 200 item di 226 kota termasuk harga perumahan, transportasi, makanan, pakaian, perlengkapan rumah tangga, dan hiburan.
Kota New York digunakan sebagai patokan dan fluktuasi mata uang diukur terhadap dolar Amerika Serikat.
Sedangkan kota-kota di Nigeria, Pakistan dan Kyrgyzstan menjadi kota-kota yang paling murah untuk ditinggali ekspatriat, dengan Lagos dan Abuja di Nigeria masing-masing turun 178 dan 86 peringkat ke peringkat 225 dan 226.
Inflasi yang tinggi dan meningkatnya ketegangan ekonomi dan geopolitik menjadi faktor yang mendorong kenaikan harga perumahan, utilitas, pajak daerah dan pendidikan, kata laporan Mercer.
"Biaya hidup yang tinggi dapat menyebabkan para pekerja menyesuaikan gaya hidup mereka, mengurangi pengeluaran atau bahkan kesulitan memenuhi kebutuhan dasar mereka," kata Yvonne Traber, pemimpin mobilitas global Mercer.
Advertisement
Akibat Kenaikan Biaya Perumahan
Selain Nassau, Bahama, kota-kota lain yang masuk dalam 10 besar melaporkan kenaikan biaya perumahan mulai tahun 2023, dengan lonjakan harga sebesar 8% di Hong Kong dan Singapura, 7% di New York City, dan 6% di Zurich.
"Antara tahun 2023 dan 2024, terdapat banyak ketidakstabilan dalam biaya ini di seluruh dunia, dengan harga sewa perumahan yang bervariasi secara signifikan antar kota,"kata laporan tersebut.
"Biaya tersebut dapat menjadi tantangan tersendiri di daerah dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi atau dengan ketersediaan lahan yang terbatas untuk pembangunan. Faktor-faktor lain, seperti biaya konstruksi dan harga tanah, juga dapat mempengaruhi keterjangkauan perumahan jelas Mercer dalam laporannya, seraya menambahkan bahwa hal ini akan membuat karyawan memiliki pendapatan yang lebih sedikit untuk pengeluaran lainnya.