Liputan6.com, Jakarta Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, UKM (Usaha Kecil dan Menengah) membutuhkan strategi serta solusi untuk mengembangkan potensi. Salah satu solusi yang efektif dan memungkinkan UKM untuk terhubung dengan peluang bisnis yang relevan dengan kebutuhan serta kapasitas adalah business matching.
Selain itu, business matching tidak hanya sekadar mengenalkan UKM ke calon pelanggan potensial, tetapi juga kepada mitra strategis, investor, atau sumber daya lainnya yang mendukung pertumbuhan bisnis. Melihat pentingnya business matching, PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI memberikan dukungan lebih bagi mitra UKM yang layak “Naik Kelas” agar memperluas jaringan bisnis hingga ke luar negeri.
Baca Juga
Salah satu dukungan konkret BSI adalah dengan menggelar BSI International Expo 2024 yang berlangsung pada tanggal 20-23 Juni 2024 di JCC Senayan, Jakarta. Pada kegiatan itu, BSI membuka ruangan khusus untuk agenda Business Matching yang mempertemukan para 150 pelaku UKM dengan buyer dari beberapa negara seperti Saudi Arabia, Mesir, Inggris, Tunisia, Bangladesh, UEA, Malaysia, Turki, Jepang, Australia, Filipina dan lain-lain.
Advertisement
Sebelum mengikuti agenda business matching tersebut, pelaku UKM perlu mendaftar terlebih dahulu di BSI agar produk yang dimiliki masuk ke dalam proses kurasi hingga dinyatakan “layak” dipresentasikan di hadapan para buyer dari luar negeri.
Setelah seleksi tersebut, para UKM yang beruntung tidak hanya berkesempatan sukses berjualan di booth pameran tapi juga “mengantongi” kontrak pembelian dari para buyer luar negeri.
Teken Kontrak Senilai USD20.000
Salah satu pelaku UKM yang sukses deal dengan buyer luar negeri adalah Lily Nuryah seorang pemilik PT Bunly Abadi Bersama yang memproduksi kacang mete dengan nama “Bunly” dari Makassar, Sulawesi Selatan. Ia berhasil meneken kontrak senilai USD20.000 dari berbagai produk yang dibuatnya.
Lily selaku owner menceritakan, ia baru saja mengikuti business matching pada hari Jumat, 21 Juni 2024 dan mendapatkan kontrak pembelian dari negara Tunisia. Lily pun mengaku senang karena buyer dari Tunisia sangat tertarik dengan produk-produk varian kacang mete yang diproduksi hingga memberikan kontrak pembelian senilai USD20.000.
Bagi wanita yang berdomisili di Makassar itu, semakin besar usahanya berarti semakin besar pula kesempatannya untuk membuka lapangan pekerjaan bagi orang-orang di sekitarnya.
(*)
Advertisement