Liputan6.com, Jakarta - PT Super Bank Indonesia atau Superbank terus melakukan transformasi untuk memperluas jangkauannya kepada nasabah, salah satunya bekerjasama dengan Grab Indonesia.
Superbank sendiri mulai dikenalkan sejak 2022, yang sebelumnya bbernama PT Bank Fama International (Bank Fama). Superbank saat ini dikuasai oleh Grup Emtek lewat PT Elang Media Visitama dan PT Nusantara Berkat Agung, kemudian bergabungnya Grab melalui A5-DB Holdings Pte Ltd dan Singtel melalui Singtel Alpha Investment Pte Ltd.
Bankir kawakan yang berpengalaman luas di industri, Tigor M Siahaan, telah ditunjuk sebagai Direktur Utama untuk memimpin transformasi Bank Fama menjadi bank digital Superbank.
Advertisement
Sosok Tigor M Siahaan bukanlah orang baru dalam industri perbankan. Sebelum menjadi Direktur Utama Superbank, Tigor pernah menjabat sebagai Presiden Direktur dan CEO PT Bank CIMB Niaga Tbk sejak April 2015 hingga Desember 2021.
Tigor berkarir pertama kali di Citi Indonesia yang sudah berlangsung selama 20 tahun. Dimulai dengan menjabat sebagai Management Associate pada tahun 1995.
Kemudian berlanjut jabatannya beralih menjadi Country Head untuk Institutional Clients Group, Head of Corporate & Investment Banking, dan Country Risk Manager.
Selain itu, Tigor juga aktif dalam berorganisasi, yakni menduduki sebagai Wakil Ketua Umum Perhimpunan Bank Umum Nasional (PERBANAS) sejak tahun 2016, Mentor di Endeavor Indonesia sejak tahun 2012, Ketua Bidang Kebijakan Moneter dan Jasa Keuangan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) periode 2021–2026.
Ia juga pernah menjabat sebagai Komite Eksekutif dan Anggota Young Presidents' Organization (YPO Indonesia) sejak 2008. Ketua Bidang Perbankan, Jasa Keuangan & Perpajakan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) periode 2018–2023 dan Wakil Ketua Umum II Ikatan Bankir Indonesia (IBI) periode 2019–2023.
Â
Memberikan Kemudahan
Lebih lanjut, Tigor M. Siahaan mengaku dirinya sangat tertantang untuk mengembangkan bank digital. Lantaran, penetrasi penyaluran kredit di Indonesia masih belum optimal.
Tigor melihat masih banyak masyarakat menengah ke bawah yang belum bisa mengakses jasa keuangan, salah satunya untuk mendapatkan kredit. Karena mereka tidak mampu memenuhi persyaratan bank konvensional, misalnya harus memiliki agunan.
Oleh karena itulah, Superbank hadir bekerjasama dengan Grab Indonesia untuk mempermudah nasabah mengakses jasa keuangan melalui aplikasi Grab yang dapat menyasar masyarakat menengah ke bawah guna memperoleh kredit.
"Yang saya lihat kenapa Superbank Bahwa Penetrasi dari Akses terhadap financing terhadap kredit di Indonesia ini masih belum optimal. Jadi kalau kita Lihat dari pyramid dari masyarakat di Indonesia ini yang di atas yang di High income yang di bawah di low income The bottom of the Pyramid Itu masih underserved Underbank," kata Tigor dalam wawancara CEO Talks Liputan6 SCTV, dikutip pada Kamis (27/6/2026).
Â
Advertisement
Terus Kenalkan Layanan Baru
Diketahui, pada 19 Juni 2024 lalu, Superbank telah meluncurkan layanan perbankan digital guna memberikan kemudahan bagi jutaan pengguna dan mitra Grab untuk membuka rekening, menabung, dan menggunakan rekening tersebut sebagai metode pembayaran langsung di aplikasi Grab tanpa perlu mengunduh aplikasi tambahan.
Tigor percaya kehadiran Superbank di Grab tidak hanya memberikan kemudahan akses layanan perbankan dan penawaran yang menarik bagi pengguna dan mitra Grab, tapi juga mendukung mereka dalam menabung dan mengelola keuangan dengan lebih baik.
"Itu salah satu motivasi saya untuk beralih ke superbank. Karena saya merasa ekosistem Superbank sangat kuat karena didukung oleh Emtek dan juga Grab," pungkasnya.