Sukses

Mata Sering Lelah saat Kerja? Lakukan 5 Trik Ini

Penggunaan layar yang tidak terkendali dapat menyebabkan masalah termasuk mata kering, ketegangan mata, sakit punggung dan leher, sakit kepala, kelopak mata yang berat, hingga pandangan yang sobek dan kabur.

Liputan6.com, Jakarta Menghabiskan waktu berjam-jam menatap layar komputer atau smartphone sudah menjadi hal yang tidak dapat dihindari di banyak tempat kerja.

Menurut laporan dari American Optometric Association yang dirilis Januari lalu, lebih dari 104 juta orang di Amerika Serikat terpapar dengan waktu di depan layar yang berlebihan dimana orang menatap layar komputer atau smartphone sekitar tujuh jam atau lebih dari satu hari. 

Bahkan hanya dua jam setiap hari menggunakan smartphone dapat menyebabkan masalah pada mata, kata dokter mata yang menjadi presiden AOA, Steven Reed sebagaimana yang dikutip dari CNBC, Jumat (28/06/2024).

Penggunaan layar yang tidak terkendali dapat menyebabkan berbagai masalah mata termasuk mata kering, ketegangan mata, sakit punggung dan leher, sakit kepala, kelopak mata yang berat, hingga pandangan yang sobek dan kabur.

Menurut laporan AOA, kebiasaan ini juga dapat meningkatkan kunjungan ke dokter dan menurunkan produktivitas kerja.

Menghentikan kebiasaan ini tidak selalu bisa dilakukan, namun ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk melindungi mata Anda dari radiasi dari layar. Inilah caranya:

Sesuaikan Penataan Tempat Kerja Anda

Banyak orang yang memposisikan layar komputer mereka terlalu tinggi. Reed menyarankan agar layar komputer diatur sudutnya untuk sedikit di bawah garis pandang sehingga Anda tidak perlu mengangkat kepala selama berjam-jam. Posisi kepala yang salah dapat menyebabkan gejala seperti sakit leher dan sakit kepala.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Atur Jarak Pandang Dengan Layar Komputer

Jarak layar komputer haruslah sejauh lengan dan jangan terlalu dekat dengan layar smartphone, saran dokter mata dan wakil presiden klinis dan medis di perusahaan asuransi VSP Vision Care, Valerie Sheety-Pilon. Ubah kecerahan ke tingkat yang nyaman tergantung pada pencahayaan di sekitar dan tingkatkan kontras pada perangkat Anda untuk mengurangi silau.

Menggunakan kacamata yang menghalangi cahaya biru dan cahaya pantul, yang tersedia untuk lensa resep dan non-resep, dapat menjadi pilihan yang efektif bagi sebagian orang untuk mencegah ketegangan mata. 

Praktikkan aturan 20-20-20

Beristirahatlah sejenak secara teratur untuk melakukan latihan berikut ini, yang disebut aturan 20-20-20: Setiap 20 menit sekali, lihatlah ke atas dari layar Anda ke sebuah objek yang berjarak setidaknya 20 kaki ataun 6 meter selama 20 detik.

"Ketika Anda fokus pada sesuatu yang dekat, otot-otot di dalam mata yang membantu membantu fokus... bisa menjadi lelah," kata Reed. "Ketika Anda melihat sesuatu yang berjarak lebih dari 20 kaki, otot-otot tersebut cenderung mengendur. Anda memberi mereka pilihan untuk rileks."

3 dari 3 halaman

Perhitungkan Waktu Penggunaan Smartphone Anda Setelah Bekerja

Di luar tempat kerja, hindari menggunakan perangkat hingga satu atau dua jam sebelum tidur untuk meningkatkan kualitas tidur Anda.

"Jika Anda berada di depan layar hingga waktu tidur dan kemudian tidak benar-benar tidur nyenyak, hal tersebut berdampak pada kesehatan Anda secara keseluruhan," katanya.

Temui Dokter Mata

Melakukan pemeriksaan mata tahunan adalah hal yang penting, bahkan jika penglihatan Anda baik-baik saja. Dokter dapat menemukan dan mengobati kondisi yang tak terlihat sebelum memburuk.

Saat melihat layar komputer, refleks untuk tidak terlalu sering berkedip, misalnya, dapat menyebabkan mata kering.

Anda dapat berbicara dengan dokter mata tentang apakah air mata buatan atau obat tetes mata merupakan pilihan yang tepat untuk menjaga kelembapan mata.

Pemeriksaan mata juga dapat menemukan masalah kesehatan lain yang memengaruhi bagian tubuh Anda.

"Banyak orang tidak menyadari bahwa dokter mata dapat mendeteksi tanda-tanda lebih dari 270 kondisi kesehatan, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi, selama pemeriksaan mata," kata Sheety-Pilon.

Dia juga mencatat bahwa pasien yang mengalami ketegangan mata sering kali membutuhkan pembaruan resep atau penyesuaian pada kacamata atau kontak yang mereka gunakan saat ini. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.