Sukses

Kebutuhan Meningkat, Presiden ATUC Minta Hak Tenaga Kerja di ASEAN Dilindungi

Presiden Asean Trade Union Council (ATUC) Andi Gani Nena Wea melanjutkan kunjungan kerjanya ke negara-negara anggota buruh ASEAN.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Asean Trade Union Council (ATUC) Andi Gani Nena Wea melanjutkan kunjungan kerjanya ke negara-negara anggota buruh ASEAN. Setelah Thailand, Andi Gani kini bertemu dengan pimpinan-pimpinan konfederasi buruh di Poipet, Kamboja.

Pimpinan-pimpinan konfederasi buruh Kamboja yang hadir, yaitu President Cambodia Labour Confederation (CLC) At Thorn, Project Coordinator CLC Chea Sopheak, Pimpinan The Cambodia Confederation of Unions (CCU) Chea Seng Hong, Pimpinan Cambodia Confederation of Trade Unions Chhin Sony, Heng Chenda dari Gender Committe, dan Pheng Sunday dari Women Committee.

Kedatangan Andi Gani disambut dengan sangat baik oleh seluruh pimpinan-pimpinan konfederasi buruh Kamboja.

Dalam pertemuan, Andi Gani meminta konfederasi buruh Kamboja bisa melindungi hak-hak tenaga kerja asing di wilayahnya terutama yang berasal dari negara-negara ASEAN dan negara lainnya.

"Penguatan kerja sama perlindungan terhadap tenaga kerja di ASEAN ini penting dilakukan. Karena, jaminan keamanan, pemberian perlindungan harus menjadi yang utama bagi buruh-buruh di seluruh kawasan Asia Tenggara ini," kata Andi Gani saat dihubungi di Kamboja, Kamis (27/6/2024).

Apalagi, kata Andi Gani, saat ini perekonomian di Kamboja meningkat sangat cepat. Terlihat dari pembangunan industri sangat masif yang dilakukan Pemerintah Kamboja. Diantaranya pembangunan industri besar tekstil, plywood, kertas, pertambangan, dan pertanian.

Menurut Andi Gani, dengan bertambahnya sektor industri yang berkembang, sudah pasti kebutuhan terhadap tenaga kerja ikut meningkat.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kerja Sama Indonesia-Kamboja

Untuk itu, kerja sama Indonesia-Kamboja di bidang ketenagakerjaan sangat mutlak diperlukan.

"Indonesia dan Kamboja adalah dua negara yang merupakan mitra dalam memajukan kesejahteraan para buruh," jelas Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) tersebut.

Sementara, President CLC At Thorn memuji kepemimpinan Andi Gani sebagai Presiden ATUC, karena sangat komunikatif dan mendukung program kerja di setiap negara-negara anggota ATUC.

Andi Gani juga menyempatkan untuk meninjau industri pariwisata Kamboja di Kota Siem Reap. Ada obyek wisata tujuan utama dunia yaitu, Angkor Wat.

Adapun, dalam kunjungan kerjanya, Andi Gani didampingi Sekretaris Jenderal KSPSI Hermanto Ahmad dan Wakil Presiden KSPSI Idris Palar. Selanjutnya, Andi Gani akan segera melanjutkan kunjungan kerjanya ke Laos dan Vietnam.

3 dari 4 halaman

Perkuat Soliditas, Presiden KSPSI Temui Buruh-Buruh di ASEAN

Sebelumnya, Presiden Asean Trade Union Council (ATUC) Andi Gani Nena Wea melakukan kunjungan kerja ke negara-negara anggota ATUC. Total ada lima negara yang dikunjunginya.

Andi Gani didampingi Sekretaris Jenderal Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Hermanto Ahmad dan Wakil Presiden KSPSI Idris Palar.

Salah satu yang ditemui dalam kunjungan kerjanya yaitu, pimpinan pimpinan Konfederasi Buruh Thailand diantaranya Thailand Trade Union Conggres (TTUC), State Enterprises Workers Relation Confederation (SERC), Labour Conggres OfThailand (LCT), dan National Congress Private Industrial Employees (NCPE).

Dalam kunjungannya, Andi Gani membangun soliditas antar buruh-buruh di kawasan ASEAN. Ia juga berdialog dan berdiskusi mengenai permasalahan keteganakerjaan di Thailand maupun di regional ASEAN.

"Adanya kerja sama ini tentu akan memperkuat perjuangan buruh. Isu-isu ketenagakerjaan di kawasan ASEAN terus bisa diperkuat," kata Andi Gani dalam keterangannya, Rabu (26/4/2024).

Beberapa isu yang dibahas meliputi pengawasan ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), hubungan industrial, dan jaminan sosial.

Pimpinan-pimpinan Konfederasi Buruh Thailand sangat menyambut positif kunjungan kerja Presiden ATUC ke Thailand.

Setelah ke Bangkok, Thailand, Andi Gani akan melanjutkan kunjungan kerjanya ke Kamboja dan Laos. Untuk diketahui, Andi Gani saat ini memimpin konfederasi buruh 11 negara di kawasan Asia Tenggara atau ATUC, dengan total anggota 10 juta buruh.

4 dari 4 halaman

42 Pimpinan Buruh Asia Pasifik Kumpul di Jakarta, Bahas Apa?

Sebanyak 42 delegasi pimpinan buruh Asia Pasifik yang tergabung dalam International Trade Union Confederation Asia Pasific (ITUC-AP) melakukan pertemuan di Jakarta pada Rabu (17/4/2024) lalu.

Berkumpulnya pimpinan buruh Asia Pasifik dalam rangka Welcome Dinner Regional Pre International Labour Conference (ILC) Meeting.

Presiden ASEAN Trade Union Council (ATUC) sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea menyambut langsung 42 pimpinan buruh yang berasal dari Australia, India, Korea Selatan, Jepang, dan negara-negara lainnya.

Para delegasi pimpinan buruh Asia Pasifik dalam welcome dinner juga disambut tarian dan paduan suara oleh buruh anggota KSPSI Kabupaten Tangerang.

Sementara, mereka yang hadir dalam welcome dinner yaitu, Presiden ITUC-AP Felix Antony, Sekretaris Jenderal ITUC-AP Shoya Yoshida, dan delegasi pimpinan buruh lain.

Andi Gani mengungkapkan, pertemuan ITUC-AP membahas permasalahan ketenagakerjaan dan juga mempersiapkan materi pertemuan ILC di Jenewa, Swiss.

"Berkumpulnya para pimpinan buruh di Asia Pasifik ini menegaskan bahwa solidaritas di antara buruh sangat kuat," kata Andi Gani dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (19/4/2024).

Andi Gani mengatakan, pertemuan ini sekaligus akan memperkuat kerja sama antara buruh Indonesia dengan Asia Pasifik. Yakni, meliputi pengawasan ketenagakerjaan dan K3, hubungan industrial, dan jaminan sosial di Indonesia.

"Adanya kerja sama ini tentu akan memperkuat perjuangan buruh Indonesia. Isu-isu ketenagakerjaan yang selama ini diperjuangakan akan bisa didengar bukan hanya didalam negeri tapi juga luar negeri," jelasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.