Sukses

Harga Emas Batangan Melonjak 1%, Imbas Pelemahan Dolar AS

Harga emas naik lebih dari 1% pada Kamis setelah menyentuh level terendah dalam dua minggu pada sesi sebelumnya

Liputan6.com, Jakarta Harga emas naik lebih dari 1% pada Kamis setelah menyentuh level terendah dalam dua minggu pada sesi sebelumnya. Pelemahan harga emas batangan karena dolar melemah dan perhatian beralih ke data inflasi AS yang penting untuk petunjuk tentang kebijakan Federal Reserve.

Dikutip dari CNBC, Jumat (28/6/2024), harga emas spot naik 1,2% menjadi USD 2.324,53 per ounce, setelah jatuh ke level terendah sejak 10 Juni pada Rabu.

Kontrak emas berjangka AS ditutup 1% lebih tinggi, di USD 2.336,6.

"Beberapa data yang dirilis mendukung pasar emas. Data tersebut terutama adalah inventaris grosir yang lebih rendah dari perkiraan. Angka akhir GDP juga jauh lebih rendah. Jadi, emas berjangka mendapat dorongan dari turunnya indeks dolar," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures.

Perlambatan Ekonomi

Perlambatan momentum ekonomi ditegaskan oleh data yang menunjukkan pengeluaran bisnis untuk peralatan menurun pada Mei, sementara penurunan ekspor meningkatkan defisit perdagangan barang.

Dalam estimasi ketiga produk domestik bruto (PDB) untuk kuartal Januari hingga Maret, pemerintah mengonfirmasi bahwa pertumbuhan ekonomi melambat tajam pada kuartal pertama.

Membuat emas batangan lebih menarik bagi pemegang mata uang lain, dolar melemah 0,2% terhadap sekeranjang mata uang, sementara imbal hasil obligasi 10 tahun acuan turun menjadi 4,2845%.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bagaimana Ramalan Harga Emas?

Menurut data FedWatch dari LSEG, para investor sebagian besar tetap pada pandangan mereka tentang dua kali pemotongan suku bunga tahun ini, meskipun bank sentral AS memproyeksikan hanya satu kali pemotongan.

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang memegang emas yang tidak menghasilkan bunga.

Data untuk Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (CPE), laporan inflasi kunci dan ukuran inflasi yang disukai Fed, akan dirilis pada hari Jumat.

Pasar juga waspada terhadap tanda-tanda intervensi otoritas Jepang dalam yen yang mendekati level terendah dalam 38 tahun. Ketidakpastian ekonomi cenderung meningkatkan daya tarik emas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.