Sukses

Ladies Squad Bea Cukai, Pasukan Penjaga Laut Perbatasan Indonesia

Keberadaan Ladies Squad Marine Customs menjadi bukti nyata bahwa DJBC berkomitmen melibatkan wanita dalam berbagai agenda patroli laut.

Liputan6.com, Batam - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) memperkuat darah perbatasan. Termasuk laut perbatasan di wilayah Kepulauan Riau, sebuah area strategis dengan tantangan perairan yang kompleks.

Untuk memaksimalkan operasi di kawasan tersebut, Bea Cukai Kepulauan Riau membentuk Ladies Squad Marine Customs, sebuah kelompok patroli laut yang seluruh anggotanya adalah wanita.

Salah satu anggota Ladies Squad, Ema Susanti, menjelaskan pembentukan Ladies Squad Marine Customs dilatarbelakangi adanya modus penyelundupan yang melibatkan wanita. Sesuai dengan ketentuan hak asasi manusia (HAM), Ema mengatakan pemeriksaan terhadap wanita harus dilakukan oleh petugas wanita.

“Jadi untuk melakukan pemeriksaan pada perempuan. Yang narkotika biasanya menggunakan perempuan,” ungkap Ema, Jumat (28/6/2024).

Secara umum, tugas yang diemban personil patroli laut sama, baik pria maupun wanita. Hanya saja. Untuk personil wanita lebih diutamakan dalam pemeriksaan.

Ema bergabung dengan DJBC sejak 2004. Dia merupakan seorang ibu dengan dua anak. Ema memiliki desikasi tinggi terhadap pekerjaannya. Dia bertutur, penindakan bisa dilakukan kapan saja. Saat panggilan tugas datang, Ema akan bergegas dan berpamit pada keluarganya.

 

“Pada saat kita melakukan penindakan,“, pekerjaan itu gak selalu di siang hari. Kadang malam. Pada saat kita ada target, kadang anak-anak yang ditinggal di rumah, keluarga yang ditinggal. Kita tetap harus di sini, siap siaga,” tutur Ema.

Keberadaan Ladies Squad Marine Customs menjadi bukti nyata bahwa DJBC berkomitmen melibatkan wanita dalam berbagai agenda patroli laut. Meski, rata-rata pegawai wanita tidak memiliki latar belakang pendidikan di bidang pelaksanaan patroli atau di kapal.

Pada tahap awal, pegawai wanita diikutkan di kapal untuk belajar bagaimana patroli di laut, membaca peta, melihat arus pasang surut, dan menggunakan radar dengan tetap mewaspadai risiko-risiko yang mungkin timbul.

2 dari 3 halaman

Rawan Penyelundupan, Bea Cukai Geber Kinerja Patroli Laut Perbatasan

Sebelumnya, Bea Cukai terus berupaya memperkuat dan mengoptimalisasi kinerja satuan tugas patroli laut-nya. Hal tersebut dalam rangka memastikan keamanan dan menekan aktivitas ilegal di perairan Batam.

Perairan Batam memiliki wilayah strategis yang dikelilingi oleh pulau-pulau kecil dan terletak di jalur perdagangan internasional. Kondisi ini, selain membuka peluang peningkatan ekonomi, juga membuat perairan Batam rawan tindak kejahatan transnasional, seperti praktik penyelundupan barang.

"Patroli laut Bea Cukai di perairan Batam sendiri bertujuan untuk mengawasi kelancaran lalu lintas perdagangan dan mengamankan wilayah perairan ini dari potensi ancaman, seperti penyelundupan barang yang dilarang dan dibatasi (lartas), narkotika, senjata ilegal, dan bahan berbahaya," ujar Kepala Pangkalan Sarana Operasi Bea Cukai Batam, Dafit Kasianto kepada wartawan, Kamis (27/6/2024).

Pengawasan Bea Cukai di perairan Batam tersebut menjadi kewenangan Pangkalan Sarana Operasi Bea Cukai Batam. Tugasnya, melaksanakan pengelolaan dan pengoperasian sarana operasi Bea Cukai dalam menunjang patroli dan operasi pencegahan dan penindakan di bidang kepabeanan dan cukai berdasarkan peraturan perundang-undangan di perairan Batam dan sekitarnya.

Dafit menyebutkan PSO Bea Cukai Batam memiliki tiga fungsi utama. Antara lain penyiapan dan pengoperasian patroli laut, pemeliharaan dan perawatan sarana operasi dan sarana penunjang lainnya, serta pemantauan hubungan antar stasiun radio.

"Dalam hal pemantauan hubungan antar stasiun radio, PSO Bea Cukai Batam melakukan pengolahan data dan informasi terkait pergerakan kapal patroli yang dapat disajikan secara real time kepada para pimpinan dan stakeholder melalui puskodal mini," rincinya.

3 dari 3 halaman

Apa Saja Tugas dan Fungsi Puskodal Mini?

Puskodal mini merupakan pusat komando dan pengendalian yang tersinkronisasi dengan kantor pusat Bea Cukai sebagai pengolah data dan informasi kapal patroli.

Untuk menjalankan tugas dan fungsinya, saat ini PSO Bea Cukai Batam diperkuat 121 orang pegawai dengan armada berupa 3 fast patrol boat, 6 speedboat, dan 1 interceptor. Seluruh kapal tersebut ditempatkan di Dermaga Sandar Bea Cukai Tanjung Uncang yang berlokasi dalam Kawasan Gudang Tempat Penimbunan Pabean (TPP) Bea Cukai Batam.

"Tak hanya diperkuat dengan SDM dan sarana prasarana yang tersedia, optimalisasi kinerja pengawasan Bea Cukai di perairan batam juga ditunjang oleh sinergi dan kolaborasi dengan aparat penegak hukum lainnya. Kolaborasi ini penting untuk mengatasi permasalahan yang semakin kompleks di bidang keamanan laut," ujar Dafit.

Hasilnya, pada 2023 dan 2024 PSO Bea Cukai Batam dapat membongkar kasus-kasus penyelundupan. Seperti, penyelundupan 60 ribu benih baby lobster senilai Rp9 miliar, beberapa kasus pemasukan barang lartas pakaian dan sepatu bukan baru (ballpress) dan barang kena cukai hasil tembakau/rokok tanpa dilekati pita cukai, serta tongkang tanpa dilengkapi dokumen kepabeanan yang memuat sludge dan light cycle oil.

Video Terkini