Liputan6.com, Jakarta - Yen Jepang kembali melemah ke posisi terendah dalam 38 tahun pada hari Jumat, 28 Juni 2024.
Melansir CNBC International, Jumat (28/6/2024) nilai Yen Jepang melewati angka 161 terhadap dolar Amerika Serikat untuk pertama kalinya sejak 1986 dan mencapai level tertinggi 161,27, menurut data LSEG.
Yen telah mengalami kesulitan dan kembali melemah melewati level 160 pada hari Kamis (27/6/2024).
Advertisement
Seperti diketahui, Yen terus terdepresiasi sejak Bank Sentral Jepang mengakhiri kebijakan suku bunga negatif dan menghapus kebijakan pengendalian kurva imbal hasil pada bulan Maret 2024.
Setelah langkah tersebut, Yen melewati angka 150 terhadap dolar, dan mencapai angka 160 pada akhir April 2024 sebelum kementerian keuangan Jepang melakukan intervensi.
Kementerian Keuangan Jepang mengkonfirmasi bahwa mereka melakukan intervensi antara tanggal 26 April hingga 29 Mei 2024 sebesar 9,7885 triliun yen.
Kepala strategi dan kepala penelitian Asia di bank swasta Swiss Pictet, Dong Chen mengatakan bahwa ia masih memperkirakan Yen akan tetap melemah meskipun ada peringatan intervensi dari pejabat Jepang.
"Sejujurnya, sebenarnya, menurut saya pemerintah Jepang tidak bisa berbuat banyak terhadap Yen, dan pasar telah menunjukkan hal itu. Karena terlepas dari semua intervensi verbal, atau intervensi aktual yang telah dilakukan Kementerian Keuangan Jepang di masa lalu, mereka tidak berhasil menghentikan penurunan," ungkapnya.
Dong menjelaskan bahwa hal ini terjadi karena perbedaan suku bunga antara AS dan Jepang yang masih sangat besar, dan hal ini akan membuat Yen tetap lemah kecuali jika perbedaan ini ditekan lebih signifikan.
Bagaimana Cara Yen Bisa Pulih?
Seperti diketahui, suku bunga acuan dana federal AS berada pada kisaran 5,25% hingga 5,5%, sedangkan suku bunga acuan Bank of Japan berada pada 0%-0,1%.
Dibandingkan dengan intervensi, Dong mengatakan kenaikan imbal hasil obligasi Jepang atau penurunan suku bunga Federal Reserve akan menjadi kekuatan yang lebih kuat untuk membalikkan penurunan Yen.
Â
Advertisement
Jepang Tunjuk Pejabat Baru Kementerian Keuangan di Tengah Pelemahan Yen
Secara terpisah, Jepang juga dilaporkan telah menunjuk Atsushi Mimura sebagai diplomat mata uang utama, menggantikan Masato Kanda, menurut laporan outlet berita Nikkei.
Mimura, yang saat ini menjabat sebagai Direktur Jenderal Biro Internasional Kementerian Keuangan Jepang, diperkirakan akan mengambil alih jabatan tersebut pada 31 Juli mendatang.
Nikkei juga melaporkan bahwa wakil menteri keuangan Jepang saat ini, Eiji Chatani akan digantikan oleh Hirotsugu Shinkawa, direktur jenderal biro anggaran kementerian keuangan negara itu. Perubahan ini akan berlaku mulai tanggal 5 Juli mendatang.