Sukses

Judi Online Cari Mangsa, Literasi Digital Senjata Penangkalnya

Fenomena judi online semakin meresahkan masyarakat Indonesia. Aktivitas ilegal ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia, dan bisa disebut sebagai pandemi global.

Liputan6.com, Jakarta - Fenomena judi online semakin meresahkan masyarakat Indonesia. Aktivitas ilegal ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia, dan bisa disebut sebagai pandemi global.

Pandemi Covid-19 telah mengubah banyak aspek kehidupan, termasuk peralihan dari judi darat ke judi online. Pengamat Sosial dari Universitas Indonesia, Devie Rahmawati menjelaskan, pergeseran ini terjadi karena pembatasan akses ke judi darat selama pandemi. Selain itu, judi online sering kali tampil seperti game, yang membuat orang mengawalinya sebagai aktivitas hiburan.

"Saat pandemi, judi darat jelas tertutup aksesnya. Judi online tampilannya adalah tampilan game, ini yang membuat semua orang mengawalinya dengan aktivitas kesenangan layaknya bermain game. Dan orang tidak sadar jika ini adalah perangkap judi online," ucap Devie pada Virtual Class yang diadakan liputan 6, Jumat, 28 Juni 2024.

Devie juga mengungkapkan kecanduan judi online bisa menyebabkan kecanduan game, judi, dan pornografi. Menurut dia, di beberapa negara, judi memang legal dan merupakan bisnis serius yang mudah disebarkan ke seluruh dunia melalui teknologi.

"Ini bisnis yang sangat serius dan dengan teknologi, bisnis ini bisa dengan mudah disebarkan ke seluruh dunia. Persoalannya adalah apakah pemain menyadari risiko dan siap menanggung risiko. Ini yang berbahaya," jelas Devie.

"Pendekatan yang paling jangka panjang adalah literasi digital. Bagaikan imunisasi untuk diri sendiri sehingga apapun virus yang masuk, mereka mampu menanganinya," ia menambahkan.

Devie juga menyampaikan, menurut penelitian, bahkan mahasiswa di Amerika Serikat masih banyak yang belum bisa membedakan antara iklan dan informasi.

"Ini menunjukkan betapa pentingnya literasi digital untuk semua kalangan. Dengan literasi yang baik, kita bisa melindungi diri dari berbagai ancaman digital," ujar dia.

2 dari 3 halaman

Tantangan Pemerintah dan Upaya Pencegahan

Wakil Ketua Harian Pencegahan Satgas Judi Online, Usman Kasong menuturkan, pemerintah menghadapi banyak hambatan dalam menangani judi online. Judi online melibatkan supply and demand yang semakin dipermudah dengan teknologi.

"Kita sudah blokir konten, tutup akses, tetapi muncul lagi dengan domain baru, nama baru. Ini menjadi sesuatu yang memang harus dipikirkan cara menanggulanginya," ujar Usman.

Usman menekankan bahwa selain men-takedown konten, diperlukan juga tindakan terhadap orang di balik beredarnya judi online ini. Di sisi lain, ada tuntutan tinggi dari masyarakat yang semakin mudah mengakses teknologi. Oleh karena itu, Satgas Judi Online juga melakukan edukasi dan literasi digital untuk mencegah masyarakat terlibat dalam judi online.

"Tujuan Satgas adalah melindungi masyarakat dari bahaya ancaman judi online. Bahaya ini juga bersifat sosial, seperti retaknya hubungan keluarga dan peningkatan tindakan kriminal," tambah Usman.

Kolaborasi Internasional dalam Tangani Judi Online

Satgas Judi Online juga bekerja sama dengan interpol dalam memberantas judi online yang server dan bandarnya banyak berada di luar negeri. Usman menjelaskan bahwa beberapa negara ASEAN seperti Kamboja dan Filipina sangat intensif menyebarkan judi online ke Indonesia.

"Untuk menjerat pelaku, kami bekerja sama dengan interpol. Tentu ada problem karena judi di negara bandar memang legal. Ini yang perlu didiskusikan dengan pemerintah negara lain," kata Usman.

3 dari 3 halaman

Pentingnya Verifikasi Fakta

Adyaksa Vidi Wirawan, Fact Checker dari Liputan6.com, berbagi cara mendeteksi hoaks terkait judi online. Menurutnya, masyarakat harus selalu memeriksa kebenaran informasi yang diterima. Ada  tiga pertanyaan sederhana untuk mendeteksi hoaks:

Dari Mana Asalnya?

Pertama, periksa sumber informasi tersebut. Situs judi online sering menggunakan sumber yang tidak jelas atau anonim untuk menarik perhatian. Jika sumber informasi tidak dapat dipercaya atau tidak memiliki reputasi yang baik, kemungkinan besar informasi tersebut adalah hoaks.

Ada yang Janggal?

Kedua, perhatikan jika ada sesuatu yang tampak tidak konsisten atau terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Situs judi online sering menggunakan testimoni palsu atau klaim yang berlebihan tentang peluang menang. Jika ada klaim yang terlalu menggiurkan atau tidak masuk akal, ini bisa menjadi tanda bahwa informasi tersebut adalah jebakan.

Bagaimana Perasaan Anda?

Ketiga, perhatikan bagaimana perasaan Anda saat membaca informasi tersebut. Situs judi online sering kali bermain dengan emosi, menawarkan harapan palsu tentang kemenangan besar yang cepat dan mudah.

Jika Anda merasa terlalu bersemangat atau terlalu khawatir, luangkan waktu sejenak untuk berpikir ulang dan mencari informasi lebih lanjut.

"Kami sering menemukan klaim palsu dari situs judi online yang membuat seolah-olah judi adalah cara cepat untuk mendapatkan uang. Mereka menggunakan data dan testimoni palsu," jelas Adyaksa.