Sukses

Sri Mulyani Usul Ambil Rp 6,1 Triliun Dana Cadangan Investasi untuk PMN, Buat Apa Saja?

PMN untuk INKA senilai Rp 965 miliar akan digunakan untuk pembangunan fasilitas produksi di pabrik INKA Banyuwangi. Pabrik itu akan memproduksi kereta api berbahan stainless steel.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengusulkan penyertaan modal negara (PMN) Rp 6,1 triliun ke BUMN dan Badan Bank Tanah. Dana itu bersumber dari alokasi cadangan investasi sebesar Rp 13,6 triliun. Lantas, bagaimana rencana penggunaan dana tersebut?

Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu Rionald Silaban merinci, PMN tunai yang dialokasikan ke beberapa perusahaan pelat merah. Tercatat, ada PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Industri Kereta Api (INKA), PT Hutama Karya, PT Pelni, dan Badan Bank Tanah.

"Adapun untuk PT KAI dimohonkan sebesar Rp 2 triliun yang akan digunakan untuk pemenuhan kebutuhan belanja modal pengadaan baru trainset dan juga retrofit dari KRL," ujar Rionald dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (1/7/2024).

Sementara itu, PMN untuk INKA senilai Rp 965 miliar akan digunakan untuk pembangunan fasilitas produksi di pabrik INKA Banyuwangi. Pabrik itu akan memproduksi kereta api berbahan stainless steel.

Kemudian, PMN Rp 1 Triliun bagi Hutama Karya akan digunakan untuk penyelesaian jalan tol Trans Sumatera Tahap II ruas Pelambang-Betung.

"Untuk PT Pelni dimohonkan sebesar Rp 500 miliar ini akan digunakan tqmbahan belanja bagi pembelian 1 unit kapal baru dalam rangka peremajaan armada kapal Pelni," jelasnya.

Sedangkan untuk Badan Bank Tanah dimohonkan Rp 1 triliun ini akan digunakan untuk pemenuhan modal bank tanah sesuai dengan amanat pasal 43 ayat 1 PP 64 tahun 2021 tentang Badan Bank Tanah.

"Selain itu juga ada kewajiban penjaminan sebesar Rp 635 miliar untuk melakukan penguatan kapasitas penjaminan pemerintah," bebernya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sri Mulyani Usul PMN Rp 6,1 Triliun

Diberitakan sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengusulkan penggunaan dana cadangan pembiayaan investasi untuk penyertaan modal negara (PMN) ke BUMN. Tercatat, angka yang dimohonkan sebesar Rp 6,1 triliun.

Sri Mulyani meminta restu kepada Komisi XI DPR RI. Dia merujuk pada alokasi cadangan pembiayaan investasi untuk klaster lainnya sebesar Rp 13,6 triliun. Namun, tambahan PMN itu diusulkan sebesar Rp 6,1 triliun.

"Jadi kami akan menyampaikan hari ini pada komisi XI adalah mengenai pengunaan cadangan pembiayaan investasi yang terdapat pada lampiran ketujuh peraturan presiden 76 tahun 2023, yang masuk di dalam tadi invetasi klaster lainnya. Yaitu cadangan pembiayaan investasi yang di dalam UU APBN 2024 sebesar Rp 13.676 miliar (Rp 13,6 triliun)," kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (1/7/2024).

"Pada hari ini kami mengajukan pengunaannya hanya sebesar Rp 6,1 triliun," sambungnya.

 

3 dari 3 halaman

Alokasi

Sebagai rincian, dana itu disebar untuk PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebesar Rp 2 triliun, PT Industri Kereta Api (INKA) sebesar Rp 965 miliar, PT Pelayaran Nasional Indonesia Rp 500 miliar.

Kemudian, ada usulan PMN bagi PT Hutama Karya Rp 1 triliun dan Bank Badan Tanah Rp 1 triliun.

"Serta ada untuk pembiayaan investasi cadangan pembiayaan ini kami melakukan alokasi kewajiban penjaminan. Ini karena pemerintah sering memberikan penjaminan dan dalam hal ini kita menyedikan atau mencadangkan dana untuk penjaminan kalau sampai terjadid kewajiban itu ter-call, ini Rp 635 miliar," jelasnya.

Bendahara Negara kembali menegaskan, keseluruhan usulan yang disampaikan ke Komisi XI itu merupakan PMN Tunai. "Jadi untuk PMN tunai yang tadi berasal dari cadangan pembiayaan investasi sebesar Rp 6,1 triliun," tegas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.