Liputan6.com, Jakarta - Performa buruk Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dalam debat calon presiden pada Kamis malam, 27 Juni 2024 memicu protes keras dari pakar partai Demokrat dan beberapa pendonor.
Mengutip laman Forbes, ditulis Senin (1/7/2024), ada satu miliarder yang telah menunjukkan untuk Joe Biden kini mempertanyakan apakah kandidat Demokrat lain harus menggantikannya untuk menantang mantan Presiden AS Donald Trump.
Baca Juga
Miliarder sekaligus investor dan pemilik minoritas Dallas Mavericks Mark Cuban yang juga pendukung Joe Biden mengatakan ingin melihat jajak pendapat untuk mencari tahu jika ada calon pengganti yang bisa mengungguli Donald Trump.
Advertisement
Cuban yang sebelumnya mendukung mantan Gubernur Partai Republik Caronline Selatan Nikki Haley dalam pemilihan pendahuluan Partai Republik menuturkan, pantas mempertimbangkan pengganti Biden untuk turun tangan dan segera ubah persaingan.
Dalam sebuah unggahan di platform X dahulu bernama Twitter, Cuban menuturkan, performa Biden sangat buruk. Biden yang berusia 81 tahun tampak lemah meski ia juga berargumentasi Donald Trump tidak dapat menjawab satu pertanyaan pun secara langsung dan berbohong dalam setiap jawab.
Di sisi lain salah satu miliarder Reid Hoffman yang juga salah satu donor pro Biden terbesar mendesak pendukungnya untuk tetap pada pendiriannya. Ia menyebutnya sebagai ide buruk untuk mendorong Joe Biden mundur dan berargumen hal itu bisa menjadi boomerang jika Biden memutuskan untuk membuktikan orang-orang yang ragu-ragu itu salah.
Ia menilai Biden masih bisa menang. Adapun Hoffman telah menyumbangkan USD 17,7 juta untuk mendukung Biden.
Menurut Times, miliarder Laurene Powell Jobs menyatakan kekhawatirannya mengenai kinerja debat Joe Biden, meski dia belum berbicara secara terbuka.
Reaksi Elon Musk
Miliarder sekaligus pendiri Pershing Square Capital Management Bill Ackman mengecam kinerja Biden setelah debat dan menandai kinerja Biden yang goyah. Ia menilai Partai Demokrat telah menyesatkan anggota partai dan negara mengenai ketajaman mental Biden. Ackman justru berpendapat Donald Trump tampil kuat dan masuk akal dalam isu-isu penting. “Trump tahu dia akan menang,” ujar Ackman.
Sementara itu, miliarder Elon Musk juga menanggapi kinerja Biden saat debat. Ia menanggapi “Lmao” di platform X pada sebuah video yang berumur sebulan dari acara Morning Joe yang dibawakan oleh Joe Scarborough berpendapt Biden jauh melampaui keyakinan.
Advertisement
Apakah Debat Capres AS Pertama Bakal Rugikan Upaya Penggalangan Dana Biden?
Kepada CNBC, seorang pendonor Partai Demokrat yang tidak disebutkan namanya mengatakan perdebatan itu mengerikan dan orang-orang di lingkaran mereka mengatakan Biden harus mundur.
The Times mencatat pendonor lain yang tidak disebutkan namanya di Silicon Valley memutuskan tidak lagi menjadi tuan rumah untuk penggalangan dana Biden.
Namun, meski para donor menyatakan keprihatinannya, Biden masih mengumpulkan sumbangan. Pada Jumat pagi, 28 Juni 2024, tim kampanye Biden menuturkan telah kumpulkan USD 14 juta atau sekitar Rp 228,77 miliar (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.341) setelah debat. Biden menghadiri serangkaian penggalangan dana pada Jumat dan Sabtu pekan ini.
Sementara itu, beberapa pendukung utama secara terbuka tetap mendukung. Manajer hedge fund Barry Rosenstein yang kembali mengadakan penggalangan dana untuk Biden memuji integritas dan profesionalisme pemerintahan Biden kepada Times. Pada penggalangan dana Rosenstein, Biden mengakui dia tidak mengalami malam yang menyenangkan tetapi menyatakan Trump juga tidak.
Joe Biden Akui Performanya Kurang Baik saat Debat
Debat CNN yang merupakan debat pertama dari dua debat yang dijadwalkan menjelang pemilihan presiden pada 2024, berubah menjadi serangkaian perdebatan pribadi pada Kamis malam pekan lalu. Meski debat berdurasi 90 menit, poin terbesar yang menarik perhatian pakar politik yakni suara Biden yang gemetar dan bertele-tele serta terkadang tanggapannya tidak koheren.
Kinerja buruk Biden itu pun menjadi perhatian pendukung Trump dan menambah kekhawatiran Partai Demokrat terhadap usia lanjut dan kebugaran mental pria berusia 81 tahun itu.
Biden mengakui kalau kinerjanya lamban dalam debat dan tidak terdebat dengan baik atau berbicara lancar seperti biasanya. “Saya tahu saya bukan seorang anak muda, untuk menyatakan hal yang sudah jelas,” ujar dia.
Biden menuturkan untuk tetap bersaing, berbicara dengan nada lebih kuat dan menandai perbedaan besar dari malam sebelumnya.
Advertisement