Sukses

Mau Beli Kapal Baru, Pelni Minta PMN Rp 500 Miliar

Kapal baru ini akan menggantikan kapal yang sudah tua. Paling tua, ada kapal Umsini yang berumur 39 tahun. Bahkan kapal itu sempat mengalami kerusakan mesin pada penghujung tahun 2023 lalu.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni meminta kucuran dana penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 500 miliar. Ini akan digunakan untuk menambal biaya pembelian kapal baru.

Direktur Utama Pelni, Tri Andayani menyampaikan usulan Rp 500 miliar ini akan mengambil dana dari kas cadangan pembiayaan investasi. Sementara itu, nilai kebutuhan biaya untuk membeli kapal baru adalah sebesar Rp 1,5 triliun.

"Adapun besaran nilai PMN yang kami usulkan dari cadangan investasi tahun anggaran 2024 adalah sebesar Rp 500 miliar," ujar Tri Andayani dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR RI, Selasa (2/7/2024).

Dia menyampaikan nantinya dana itu akan digunakan membeli satu unit kapal new building. Kapal ini disebut mampu mengangkut 1.000 penumpang ditambah dengan 75 kontainer.

Andayani mengatakan, kapal baru ini akan menggantikan kapal yang sudah tua. Paling tua, ada kapal Umsini yang berumur 39 tahun. Bahkan kapal itu sempat mengalami kerusakan mesin pada penghujung tahun 2023 lalu.

Dia menghitung, kebutuhan dana untuk membeli 1 kapal baru itu sebesar Rp 1,5 triliun. Sisanya, akan dimohonkan pada PMN tahun anggaran 2025 mendatang.

"Sedangkan kekurangannya sebesar Rp 1 triliun akan kami usulkan pada PMN tahun anggaran 2025," kata dia.

Andayani menegaskan, proses pembuatan kapal nantinya akan dibuka skema lelang. Termasuk membuka peluang bagi perusahaan asal luar negeri dan dalam negeri.

"Ini belum (diputuslan) kan proses desain pak, kemudian nanti kita buka proses bidding, bidding kita buka semua, dalam dan luar negeri," ucapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Efisiensi Biaya

Pada kesempatan ini, Andayani mengatakan pembaruan kapal menjadi penting untuk efisiensi biaya operasional. Mengingat, kapal-kapal tua membutuhkan biaya besar dari sisi perawatannya.

Pada saat yang sama, pengoperasian kapal tua berisiko terjadinya kerusakan selama digunakan. Bisa dibilang, ini mengancam keselamatan dari ribuan penumpang.

"Utgensi alokasi PMN adalah inefisiensi biaya operasional bahwa semakin tinggi usia kapal maka semakin tinggi biaya repair maintenance services," kata dia.

"Sebenarnya ini begini, kalau kita muda-kan lagi kapal-kapal ini, kita replacement, maka dengan sendirinya nanti akan terjadi efisiensi dari sisi nilai PSO dari pemerintah karena beban biaya bahan bakar tentu tidak akan seboros dengan kapal-kapal tua yang saat ini ada," ujar Andayani menerangkan.

3 dari 4 halaman

Erick Thohir Tunjuk Muhammad Awaluddin Jadi Komisaris Utama PT PELNI

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk Muhammad Awaluddin jadi Komisaris Utama PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) alias PELNI. Keputusan itu diteken di awal tahun ini.

Kabar penunjukkan itu dibenarkan Corporate Secretary PELNI Evan Eryanto. Pengangkatan Awaluddin tertuang dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Erick ThohirNomor: SK-9/MBU/01/2024 tertanggal 16 Januari 2024.

"Betul, sebagai Komisaris Utama," ujar Evan saat dikonfirmasi, ditulis Rabu (17/1/2024).

"Pengangkatan Bapak Awaluddin sekaligus mengisi posisi yang sebelumnya ditinggalkan oleh bapak Ali Masykur Musa," imbuhnya.

Perlu diketahui, Muhammad Awaluddin sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero). Awaluddin menjabat posisi tersebut selama 7 tahun, atau belum genap dua periode.

Dalam keputusan tersebut, Erick Thohir juga mengangkat Budi Mantoro sebagai KomisarisPELNI.

"Sebelumnya Kementerian BUMN juga mengganti Direktur SDM & Umum PELNI dari sebelumnya Rainoc digantikan oleh Heri Purnomo berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-6/MBU/01/2024 tertanggal 9 Januari 2024," urai Evan.

4 dari 4 halaman

Susunan Pengurus

Berdasarkan perubahan tersebut di atas, anggota di Dewan Komisaris dan jajaran Direksi PELNI per 16 Januari 2024 adalah sebagai berikut:

Anggota Dewan Komisaris PELNI:

  1. Komisaris Utama: Muhammad Awaluddin
  2. Komisaris Independen: Kristia Budiyarto
  3. Komisaris: Faturohman
  4. Komisaris: Raden Suhartono
  5. Komisaris: Eddy Susanto Soepadmo
  6. Komisaris: Budi Mantoro

Anggota Direksi PELNI:

  1. Direktur Utama: Tri Andayani
  2. Direktur Keuangan & Manajemen Risiko: Anik Hidayati
  3. Direktur SDM & Umum: Heri Purnomo
  4. Direktur Armada & Teknik: Robert MP Sinaga
  5. Direktur Usaha Angkutan Penumpang: Nuraini Dessy W
  6. Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut: Yossianis Marciano.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.