Sukses

Viral di Swedia Jual Tanah Hanya Rp 1.548 per Meter

Wali Kota Gotene, Swedia Johan Mansson menuturkan, pihaknya memberikan suntikan ke pasar perumahan seiring ekonomi yang merosot dan berkurangnya populasi di pedesaan.

Liputan6.com, Jakarta - Kini negara di Eropa Utara menjual lahan hanya dengan beberapa sen. Nilainya harga secangkir kopi. Hal ini seperti rumah dijual di Eropa Selatan dengan harga secangkir kopi.

Mengutip CNN, ditulis Rabu (3/7/2024), Gotene, 200 mil barat daya Stockholm, Swedia menjual 29 bidang tanah dengan harga mulai dari 1 krona atau 9 sen per meter persegi. Harga tanah itu setara satu krona terhadap rupiah di kisaran 1.548,87.

Namun, ini bukan sembarang tanah. Ini adalah tanah di mana pembeli yang beruntung dapat membangun rumah Impian mereka, untuk ditinggali atau sebagai rumah liburan, sesuai peraturan yang berlaku saat ini. Jadi jika gelombang panas membuat Eropa Selatan tampak kurang menarik dari hari ke hari, dan ini mungkin solusinya.

Gotene, daerah pedesaan dengan 5.000 penduduk yang tinggal di kota utama, dan 13.000 penduduk di kota madya yang lebih luas, merupakan daerah pedesaan Swedia yang terbaik.

Terletak di Danau Vanern, tidak hanya danau terbesar di Swedia tetapi juga yang terbesar di Skandinavia dan seluruh Uni Eropa dengan luas sekitar 10 kali dari Danau Constance. Adapun hanya Rusia yang memiliki danau lebih besar di Benua Eropa.

Bagi pendaki, Gotene juga memiliki gunung kecil di dekatnya yakni Kinnekulle. Ini juga merupakan rumah bagi dua situs yang di bawah UNESCO yakni Platabergens Geopark dan Danau Vanern, dan Gunung Kinnekulle.

Jadi mengapa kota ini menjual tanahnya?

Ini menjadi Sensasi

Wali Kota Johan Mansson menuturkan, kombinasi dari kemerosotan ekonomi saat ini dan berkurangnya populasi pedesaan. “Pasar perumahan saat ini sangat lambat di kawasan kami dan Swedia secara umum karena suku bunga tinggi dan resesi, jadi kami ingin memberikan suntikan ke pasar perumahan,” ujar dia kepada CNN.

2 dari 4 halaman

Jadi Viral

Ia menambahkan, pihaknya juga melihat angka kelahiran yang rendah dan populasi yang menua. “Jadi kami harus melakukan sesuatu, membawa lebih banyak orang ke sini,” ujar dia.

Mansson menuturkan, pihaknya memutuskan menjual 30 bidang tanah, dan memilih tanah yang telah dipasarkan selama bertahun-tahun tanpa dijual.

"Kami berpikir kenapa tidak, ini adalah situasi luar biasa yang memerlukan tindakan luar biasa. Jadi kami melakukannya, dan sekarang menjadi sensasi, saya tidak tahu harus berkata apa,” kata dia.

Mansson menuturkan, skema ini diluncurkan bulan lalu dengan sektiar 30 pembeli yang berminat. Empat di antaranya membeli lahan dengan harga satu krona per meter persegi. Ukuran petak berkisar antara 700-1.200 meter persegi. Sejak itu, menurut dia, segalanya berubah.

"Ini menjadi viral dan kami mendapatkan ribuan permintaan ke sentral telepon kami,” ujar dia.

Seiring permintaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, Mansson menuturkan, ada panggilan telepon dari seluruh dunia, pihak berwenang telah hentikan proses penawaran hingga Agustus untuk mencari tahu bagaimana kelanjutannya.

Ketika Kembali dimulai, kemungkinan besarakan ada proses penawaran untuk tanah itu, daripada menjualnya hanya dengan 1 krona per meter persegi (harga yang lebih rendah hanya berlaku jika tidak ada orang lain yang ingin tanah itu).

3 dari 4 halaman

Apa Syaratnya?

Mansson menuturkan, membangun rumah biasanya habiskan biaya sekitar 3-4 juta krona atau sekitar USD 280.000-USD 375.000. (Rp 4,64 miliar-Rp 61,95 miliar). Sebidang tanah biasanya berharga sekitar 500.000 krona atau USD 47.000.

Sejauh ini, siapa pun bisa membeli sebidang tanah, mereka tidak harus tinggal di Swedia, atau berkomitmen untuk tinggal di sana secara permanen.

Ia mengatakan, kota mungkin harus meninjau kembali peraturannya. “Tentu saja, membangun rumah tidak memberi Anda hak untuk tinggal di dalamnya secara penuh. Aturan visa bergantung pada pemerintah,”

Adapun satu-satunya syarat pemerintah kota adalah Pembangunan rumah dimulai dalam waktu dua tahun setelah membeli tanah.

Penjualan di Gotene tidak berakhir pada 30 bidang tanah ini. Mansson menuturkan, “bukan tidak mungkin” mereka akan melakukan semacam skema perumahan murah yang mirip denagn rumah “satu euro” yang terkenal di Masyarakat pedesaan di Italia.

“Kami mempunyai lebih banyak lahan, dan kami harus duduk Bersama dan melihat apakah kami dapat melakukan sesuatu untuk menjadikannya lebih dari sekadar 30 bidang tanah. Kami membutuhkan sesuatu untuk ditawarkan kepada penelpon,” ujar dia.

4 dari 4 halaman

Titik Balik bagi Masyarakat Terpencil

Bahkan, hal ini mungkin menjadi titik balik bagi masyarakat terpencil. “Ini pada dasarnya hanyalah sebuah aksi, kami piker akan beruntung jika bisa menjual satu dan dua,” tutur dia.

"Dengan banyaknya peminat yang kami lihat saat ini, akan luar biasa jika menjual 30 unit tersebut,” ia menambahkan.

Mansson menuturkan, jika ingin mencari kehidupan tenang di pedesaan, pihaknya dapat memberikan kehidupan berkualitas tinggi. “Ini pasangan yang sempurna,” kata dia.