Liputan6.com, Jakarta PT Hutama Mambelim Trans Papua (HMTP) selaku Badan Usaha Pelaksana (BUP) bentukan Konsorsium antara PT Hutama Karya (Persero) dan PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI), melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama pemerintah dengan badan usaha(KPBU) pembangunan Jalan Trans Papua Ruas Jayapura-Wamena Segmen Mamberamo-Elelim, Rabu (3/7/2024) di Auditorium Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menyampaikan rasa syukur, karena dengan adanya penandatanganan ini pembangunan Jalan Trans Papua ruas Jayapura-Wamena segmen Mamberamo-Elelim sepanjang 50 km yang dicita-citakan sejak masa pemerintahan Presiden Soeharto dulu bisa segera terwujud.
"Saya yakin dengan kehadiran proyek KPBU ini, Insya Allah akan mewujudkan kesejahteraan di wilayah Papua dan Papua Pegunungan, dan diharapkan dapat menurunkan harga logistik di sana," ujar Basuki, Rabu (3/7/2024).
Advertisement
Penandatanganan kerjasama ini untuk 4 perjanjian, yakni Perjanjian Penjaminan oleh Direktur Utama PII dengan Direktur Utama HMTP, serta Perjanjian KPBU dan Perjanjian Kerjasama Penyediaan Infrastruktur (KSPI) oleh Direktur Jenderal Bina Marga dengan Direktur Utama HMTP.
Pada kesempatan yang sama, juga dilaksanakan penandatanganan perjanjian regres antara Menteri PUPR dengan Direktur Utama PT PII.
Direktur Utama HMTP Dadi Suprapto menjelaskan, Jalan Trans Papua Ruas Jayapura-Wamena merupakan jalan transportasi utama logistik yang menghubungkan tiga provinsi dan delapan kabupaten di daerah Papua Pegunungan.
"Segmen Mamberamo-Elelim sendiri merupakan segmen ketiga dari Ruas Jayapura-Wamena yang berlokasi di Kabupaten Yalimo Provinsi Papua Pegunungan dan membentang sepanjang 50,14 km dari Km 366+90 hingga Km 416+830," terang Dadi.
Â
Pemenang Lelang
Proyek KPBU ini diprakarsai oleh Kementerian PUPR (solicited) dimana Konsorsium Hutama Karya dan HKI ditetapkan sebagai pemenang lelang dan membentuk HMTP yang berperan sebagai BUP.
Lebih lanjut, Dadi menjelaskan lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh HMTP meliputi Design, Build, Finance, Operate, Maintenance dan Transfer (DBFOMT) dengan masa konsesi selama 15 tahun. Terdiri dari masa konstruksi selama 2 tahun, masa pemeliharaan dan pengoperasian layanan selama 13 tahun.
"HMTP menargetkan penyelesaian pembangunan Jalan Trans Papua Ruas Jayapura-Wamena Segmen Mamberamo-Elelim di Provinsi Papua Pegunungan sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian tersebut dengan kualitas yang terbaik," pungkas Dadi.
Advertisement
Rampung 3 Bulan Lebih Cepat, Jalan Muri-Kwatisore Buka Konektivitas di Papua Barat
Sebelumnya, PT Hutama Karya (Persero) menyelesaikan pembangunan fisik proyek Jalan Muri-Kwatisore Papua Barat Tahap I lebih cepat tiga bulan dari waktu kontrak yang ditentukan.
Jalan yang menghubungkan Kampung Muri menuju Kampung Kwatisore, Papua Barat sepanjang 16 km ini telah dilakukan tahap pengambilan sampel untuk uji lab kelayakan standar jalan nasional. Sehingga akan diserahterimakan pada akhir November 2023, dan dapat segera dilalui oleh masyarakat setempat.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo menyampaikan, jalan yang menjadi bagian dari Jalan Trans Papua ini diharapkan dapat membuka keterisolasian wilayah dan meningkatkan konektivitas antar daerah.
"Konektivitas antar daerah menjadi penting untuk ditingkatkan dan disegerakan, terutama agar pendidikan, informasi hingga aliran barang, jasa dan manusia berjalan lancar, efektif dan efisien. Jalan ini rampung lebih cepat dari target semula selesai di bulan Februari 2024, namun kualitas jalan, estetika hingga keberlanjutan lingkungan menjadi hal yang utama selama masa pembangunannya," terangnya, Jumat (17/11/2023).
Ruang Lingkup Pekerjaan
Lebih lanjut Tjahjo menjelaskan, dalam pembangunan jalan ini Hutama Karya melaksanakan pekerjaan galian tanah, perkerasan berbutir dan pengaspalan jalan dengan bangunan pelintas box culvert dan plat decker.
Selama pembangunan jalan ini, memiliki banyak tantangan mulai dari kondisi cuaca dan alam yang masih berupa hutan pelosok dengan kondisi geografik yang cukup berat, hingga sulitnya sinyal untuk berkomunikasi selama di lapangan.
Â
Nilai Proyek Rp 137,8 Miliar
Tjahjo menyatakan, proyek senilai Rp 137,8 miliar ini juga melibatkan masyarakat lokal dalam pengerjaan struktur seperti pemasangan batu, pembesian, pengecoran, dan beberapa Sumber Daya Manusia (SDM) yang diberdayakan menjadi flagman di proyek Jalan Muri-Kwatisore.
Dalam menyelesaikan proyek ini Hutama Karya berkolaborasi dengan kontraktor lokal Papua, yakni PT Gema Papua melalui Kerja Sama Operasi (KSO). Dengan masing-masing porsi Hutama Karya 70 persen dan Gema Papua 30 persen.
"Dengan segera hadirnya Jalan akses Muri-Kwatisore ini diharapkan dapat memudahkan akses logistik dari perbatasan Papua Barat ke Papua Tengah, memudahkan siswa dan mahasiswa untuk mengakses perjalanan menuju sekolah atau perguruan tinggi serta dapat menjadi sarana transportasi penunjang perekonomian masyarakat setempat," tuturnya.
Advertisement