Sukses

10 Kota Ini jadi Destinasi Ekspatriat dengan Biaya Hidup Terjangkau, Indonesia Nomor Berapa?

Simak daftar 10 destinasi terbaik untuk biaya hidup yang terjangkau menurut ekspatriat global.

Liputan6.com, Jakarta ietnam menjadi negara dengan biaya hidup paling terjangkau di dunia bagi ekspatriat, selama empat tahun berturut-turut.

Melansir CNBC International, Senin (8/7/2024) studi Expat Insider 2024 yang disusun InterNations menunjukkan bahwa Vietnam berada di peringkat 40 untuk kualitas hidup, peringkat 29 untuk hal-hal penting bagi ekspatriat seperti kehidupan digital, tempat tinggal dan bahasa. 

Negara tersebut juga menempati peringkat ke-14 untuk bekerja di luar negeri, dengan pertimbangan seperti prospek karier, gaji, dan keamanan kerja. 

Selain Vietnam, negara-negara Asia mendominasi daftar tersebut tahun ini, meraih enam dari 10 posisi teratas. Asia Tenggara, khususnya, menonjol dengan Vietnam, Indonesia, Filipina, dan Thailand yang semuanya berada di peringkat 10 besar.

Berikut adalah 10 destinasi terbaik untuk biaya hidup yang terjangkau menurut ekspatriat global:

  1. Vietnam
  2. Kolumbia
  3. Indonesia
  4. Panama
  5. Filipina
  6. India
  7. Meksiko
  8. Thailand
  9. Brazil
  10. China

"Perumahan merupakan nilai tambah yang besar di keempat negara: Thailand di peringkat 1, Vietnam di peringkat ke-2, Filipina di peringkat ke-5, dan Indonesia di peringkat ke-8," kata Kathrin Chudoba, kepala pemasaran InterNations.

"Sebagian besar ekspatriat setuju bahwa mencari tempat tinggal itu mudah, dan mereka senang dengan betapa terjangkaunya harga tempat tinggal tersebut," bebernya.

Dari ekspatriat yang tinggal di Vietnam yang disurvei, 86% responden menilai biaya hidup mereka baik – dua kali lipat rata-rata global sebesar 40%.

65% responden di negara tersebut juga mengatakan bahwa mereka puas dengan situasi keuangan di sana dibandingkan dengan 54% responden secara global.

Selain itu, 68% responden mengatakan pendapatan rumah tangga mereka lebih dari cukup untuk menjalani kehidupan yang nyaman, dibandingkan dengan 41% secara global, survei InterNations menunjukkan.

2 dari 3 halaman

Metode Survei Expat Insider 2024

Lebih dari 12.000 ekspatriat di 174 wilayah di seluruh dunia berpartisipasi dalam survei Expat Insider 2024 yang lebih luas yang memberikan wawasan termasuk tempat tinggal terbaik dan terburuk, kualitas hidup, bekerja di luar negeri, dan keuangan pribadi.

Untuk Indeks Keuangan Pribadi, InterNations meminta responden survei untuk mengurutkan tingkat kepuasan pribadi mereka dalam tiga faktor, yaitu biaya hidup secara umum, kepuasan terhadap situasi keuangan, dan apakah pendapatan rumah tangga cukup untuk menjalani kehidupan yang nyaman.

Data ini digunakan untuk menyusun laporan yang sebagian besar tidak berubah dibandingkan tahun lalu, dengan pengecualian negara baru yang masuk dalam daftar tersebut – Brasil (peringkat ke-9) – menggantikan Malaysia, yang turun dari peringkat ke-5 pada tahun 2023 menjadi peringkat ke-11 pada tahun ini.

 

3 dari 3 halaman

Upah yang Cukup dan Keseimbangan

Selain biaya hidup yang terjangkau, ekspatriat juga mengungkapkan bahwa mereka cenderung mendapat upah yang lebih tinggi di Vietnam.

"Hampir dua kali lipat laporan rata-rata global dengan pendapatan kotor tahunan sebesar 150 ribu USD atau lebih (19% vs. 10% secara global)," menurut InterNations.

Selain itu, kepuasan kerja secara umum juga sangat tinggi di kalangan ekspatriat di negara tersebut.

Vietnam melonjak dari peringkat 24 tahun lalu menjadi peringkat 3 pada tahun 2024 karena faktor ini, yang merupakan bagian dari subkategori "Budaya & Kepuasan Kerja," kata Chudoba.

Secara umum, keseimbangan kehidupan kerja juga menjadi kemajuan karir di Vietnam, menurut laporan tersebut. 

Khususnya, kurang dari separuh (46%) populasi ekspatriat di negara ini bekerja penuh waktu, dibandingkan dengan rata-rata global sebesar 57%. Sekitar satu dari lima ekspatriat (21%) bekerja paruh waktu, dan sekitar 18% ekspatriat sudah pensiun.

"Hidup di sini bebas stres bagi saya, ini adalah perubahan luar biasa dari kehidupan kerja saya, yang sangat menyita waktu dan sibuk," kata seorang ekspatriat asal Inggris, dalam laporan tersebut.