Liputan6.com, Jakarta - PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau PTPP mengusulkan penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 1,56 triliun. Dana ini akan digunakan untuk mengerjakan dia proyek.
Direktur Utama PTPP Novel Arsyad mengatakan suntikan dana pemerintah itu akan memperbaiki struktur keuangan perusahaan pada 2 proyek strategis. Yakni, kawasan industri Grand Rebana, Subang, dan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen.
Baca Juga
"Dalam hal ini dasar pengajuan kami adalah terkait dengan tingkat leveraging memperbaiki rasio keuangan perusahaan," ujar Novel dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, dikutip Selasa (9/7/2024).
Advertisement
Sebagai rinciannya, dana PMN Rp 1 triliun akan dialokasikan dalam membangun Kawasan Industri Grand Rebana Tahap I. Kemudian, Rp 563 miliar sisanya akan digunakan sebagai suntikan modal proyek Tol Jogja-Bawen.
Novel mengakui, saat ini penggalangan dana publik menjadi langkah cukup menantang baru BUMN Karya. Maka, diperlukan suntikan modal negara sebagai solusinya.
"Kalau kemarin sumber keuangannya dari fundraising juga disini kenapa harus PSN ini harus PMN karena disamping fundraising tak sederhana kemudian juga ada penugasan terkait sebagai koordinator sebagai pengembangan di Rebana," ucapnya.
Dia mengatakan, saat ini proyek Grand Rebana masuk pada tahap masterplaning. Dimana pengerjaan proyeknya ditarget mulai 2025, tahun depan.
Sementara itu, PTPP punya kewajiban yntuk menyetorkan modal di proyek Tol Jogja-Bawen. Ini merupakan proyek yang digarap beberapa BUMN Karya.
"Kami memiliki kurang-lebih sekitar 13,16 persen saham disitu dan ada di seksi II yang perkiraan nanti kami harus memberikan total investasi kebutuhan ekuitas sebesar Rp 563 miliar," pungkasnya.
Hingga Mei 2024, PTPP Raih Kontrak Senilai Rp8,9 Triliun
Sebelumnya, Nilai kontrak baru senilai Rp8,9 triliun berhasil dicatatkan oleh PT PP (Persero) Tbk, sebagai salah satu BUMN Konstruksi dan Investasi terkemuka di Indonesia (PTPP). Ya, nilai kontrak hingga periode Mei 2024 tersebut meningkat sebesar 31,35 % dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu (yoy) senilai Rp6,7 Triliun.
Perolehan nilai kontrak tersebut didominasi oleh proyek dengan sumber dana Pemerintah sebesar 53,02%, BUMN sebesar 32,49% dan dari sumber dana Swasta sebesar 14,49%. Adapun perolehan nilai kontrak tertinggi yaitu pada sektor Jalan dan Jembatan dengan persentase mencapai 55,06%, Sektor Gedung sebesar 39,30%, Pelabuhan sebesar 3,84%, Industri sebesar 1,09%, Oil & Gas sebesar 0,53% dan Power Plant sebesar 0,18%.
Pencapaian perolehan nilai kontrak PTPP pada Mei 2024 adapun diantaranya yaitu Proyek Peningkatan Jalan di dalam KIPP Ibu Kota Nusantara; Kawasan West Residence sebesar Rp732 miliar, Proyek Portsite Accommodation Complex Construction Freeport sebesar Rp326 miliar, serta perolehan kontrak baru dari Anak Perusahaan sebesar Rp1,36 Triliun.
Advertisement
Progres Proyek Ibu Kota Negara
PTPP terus meningkatkan komitmen untuk menyelesaikan dan mendukung pembangunan infrastruktur termasuk proyek di Ibu Kota Negara (IKN). Beberapa proyek di kawasan IKN telah berhasil diselesaikan dengan baik oleh PTPP dengan progres 100% yaitu Proyek Penyiapan KIPP Fase 1, Proyek Penyiapan KIPP Fase 2, Proyek Dermaga Logistik IKN dan Proyek Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat Tahap 1.
Adapun progres Proyek Pembangunan Istana Negara dan Lapangan Upacara Kawasan Kepresidenan telah mencapai 69,4% atau melampaui 1,3% dari target progres yang direncanakan. Selanjutnya Proyek Gedung Kantor Presiden juga menunjukkan progres positif dengan realisasi progres sebesar 89,9% atau melampaui 0,7% dari target yang direncanakan.
"Dengan pencapaian kontrak baru sampai dengan bulan Mei ini, kami semakin optimis dapat meraih target di tahun 2024. PTPP terus berkomitmen mendukung pemerintah untuk menyelesaikan proyek – proyek strategis nasional terutama yang akan segera difungsikan pada tahun ini," ujar Bakhtiyar Efendi selaku Senior Vice President Corporate Secretary PTPP.