Liputan6.com, Jakarta Mengutip Business Insider, Selasa (9/7/2024) Bank Dunia mengumumkan telah meningkatkan status Rusia dari negara berpendapatan menengah ke atas menjadi negara berpendapatan tinggi, menurut laporan dari para ekonom lembaga keuangan tersebut.
“Aktivitas ekonomi di Rusia dipengaruhi oleh peningkatan besar aktivitas terkait militer pada tahun 2023,” tulis ekonom Bank Dunia dalam laporan mereka.
Tahun lalu, masyarakat Rusia memperoleh penghasilan USD 14.250 per orang berdasarkan pendapatan nasional bruto.
Baca Juga
Peningkatan peringkat Bank Dunia mengkonfirmasi laporan dari Rusia yang menunjukkan bahwa pertumbuhan negara tersebut terutama didorong oleh aktivitas masa perang yang menghasilkan permintaan akan barang dan jasa militer.
Advertisement
Perdagangan Rusia juga melonjak hampir 7% 2023 lalu, sementara aktivitas di sektor keuangan dan konstruksi masing-masing tumbuh sebesar 6,6% dan 3,6%.
Hal ini meningkatkan PDB riil Rusia, yaitu pertumbuhan ekonomi yang disesuaikan dengan inflasi sebesar 3,6%
Bank Dunia Juga Naikkan Peringkat Bulgaria, Palau, dan Ukraina
Selain Rusia, Bank Dunia juga menaikkan peringkat Bulgaria dan Palau dari negara berpendapatan menengah ke atas menjadi negara berpendapatan tinggi. Peningkatan tersebut terjadi setelah pertumbuhan pascapandemi selama beberapa tahun.
Ukraina juga naik dari negara berpendapatan menengah ke bawah menjadi negara berpendapatan menengah atas karena PDB riil negara tersebut tumbuh sebesar 5,3%, membalikkan penurunan tajam sebesar 28,8% pada tahun 2022.
“Meskipun perekonomian Ukraina terdampak secara signifikan akibat invasi Rusia, pertumbuhan ekonomi riil pada tahun 2023 didorong oleh aktivitas konstruksi (24,6%), yang mencerminkan peningkatan belanja investasi yang cukup besar (52,9%) untuk mendukung upaya rekonstruksi Ukraina setelah kehancuran yang sedang berlangsung,” jelas Bank Dunia.
Peringkat Palestina Turun
Secara keseluruhan, Bank Dunia meningkatkan klasifikasi tujuh negara pada tahun ini dan hanya menurunkan peringkat Palestina, di Tepi Barat dan Gaza.
“Konflik di Timur Tengah dimulai pada Oktober 2023, dan meskipun dampaknya terhadap Tepi Barat dan Gaza terbatas pada kuartal keempat, namun skalanya cukup untuk menyebabkan penurunan PDB nominal sebesar 9,2%,” beber para ekonom Bank Dunia.
PDB Tepi Barat dan Gaza turun 5,5% secara riil.
Advertisement