Liputan6.com, Jakarta - bunga deposito tinggi menjadi salah satu strategi khas para pelaku industri untuk menggaet para nasabah. Hal itu mengingat kecenderungan generasi muda memilih layanan keuangan yang menawarkan tingkat pengembalian yang tinggi.
Studi dari Populix menunjukkan, 23.4% dari generasi milenial dan 14,2% dari generasi Z menggunakan layanan keuangan digital karena manfaat suku bunga yang tinggi dan hasil investasi yang pasti.
Baca Juga
Di sisi lain, generasi muda juga memiliki kecenderungan memiliki karakter yang selektif dan tidak loyal terhadap satu brand.
Advertisement
Melihat fenomena tersebut, Presiden Direktur PT Krom Bank Indonesia Anton Hermawan mengatakan bahwa bank digital perlu merancang layanan yang memiliki nilai tambah selain penyediaan bunga deposito yang tinggi, sehingga mampu bersaing di industri.
“Meskipun pertumbuhan industri bank digital masih berada pada tahap awal, namun kami melihat bahwa bank digital perlu memiliki unique value proposition untuk lebih menarik target market dan unggul di pasar," kata Anton di Jakarta, Selasa (9/7/2024).
"Oleh karena itu, Krom Bank tidak hanya menawarkan suku bunga deposito yang tinggi, tetapi juga fokus menghadirkan fleksibilitas fitur dan layanan. Hal ini akan membuat nasabah lebih nyaman bertransaksi dan mengelola keuangan di bank digital serta lebih loyal terhadap layanan kami,” tambah dia.
Menurutnya, fleksibilitas merupakan hal krusial bagi generasi muda dalam memilih layanan keuangan. karena mampu menjawab kebutuhan mereka dalam hal kemudahan dan kecepatan.
Dipersonalisasi
Selain itu, generasi muda juga cenderung memilih layanan keuangan yang dapat dipersonalisasi sesuai kebutuhan mereka.
Maka dari itu, Krom Bank menghadirkan berbagai fleksibilitas bagi nasabah, yaitu pertama, keleluasaan dalam memilih tenor deposito harian dengan bunga progresif.
Kedua, adalah kemudahan mengatur keuangan dengan 20 tabungan dan 20 deposito hingga memilih nomor rekening sendiri.
Advertisement