Sukses

Elon Musk Menang Gugatan Terkait Pesangon Eks Karyawan Twitter

Hakim mengatakan penggugat dapat mencoba mengubah gugatannya, tetapi hanya untuk tuntutan yang tidak diatur oleh Undang-undang.

Liputan6.com, Jakarta - Elon Musk memenangkan penolakan gugatan yang menuduhnya tidak membayar pesangon setidaknya sebesar USD 500 juta atau Rp.8,1 triliun kepada ribuan karyawan X yang dia PHK setelah membeli perusahaan media sosial yang dulunya dikenal sebagai Twitter.

Melansir CNN Business, Kamis (11/7/2024) Hakim Distrik AS Trina Thompson di San Francisco memutuskan Undang-Undang Keamanan Pendapatan Pensiun Karyawan federal yang mengatur rencana tunjangan tidak mencakup klaim mantan karyawan X, dan karena itu ia tidak memiliki yurisdiksi.

Berdasarkan pengaduan tersebut, rencana pesangon Twitter pada 2019 mengharuskan karyawan yang tetap bekerja setelah pembelian untuk menerima gaji dua atau enam bulan, ditambah gaji satu minggu untuk setiap tahun kerja, jika mereka diberhentikan.

Penggugat Courtney McMillian, yang mengawasi kompensasi dan tunjangan Twitter, dan Ronald Cooper, seorang manajer operasi, mengatakan Twitter malah menawarkan gaji satu bulan kepada karyawan yang dipecat sebagai pesangon, tanpa tunjangan.

Thompson mengatakan peraturan tidak berlaku untuk rencana pasca-pembelian Twitter karena tidak ada skema administratif yang berkelanjutan di mana perusahaan meninjau klaim kasus per kasus, atau menawarkan manfaat seperti asuransi kesehatan berkelanjutan dan layanan penempatan keluar.

"Hanya ada pembayaran tunai yang dijanjikan," tulisnya.

Hakim mengatakan penggugat dapat mencoba mengubah gugatannya, namun hanya untuk tuntutan yang tidak diatur oleh Undang-undang.

Gugatan ini merupakan salah satu dari banyak tuduhan terhadap Musk yang dituduh melanggar kesepakatan dengan mantan karyawan X, termasuk mantan Kepala Eksekutifnya Parag Agrawal.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kekayaan Merosot, Elon Musk jadi Miliarder Dunia Paling Boncos di Semester I 2024

Kekayaan Elon Musk disebut mengalami penurunan paling dalam di antara para miliarder dunia dalam enam bulan pertama tahun ini. Meski begitu, Elon Musk masih menduduki posisi puncak sebagai orang terkaya di planet Bumi.

Kekayaan bersih Musk turun dari USD 251,3 miliar pada 31 Desember 2023 menjadi USD 221,4 miliar per 28 Juni, hari terakhir perdagangan normal pasar saham pada paruh pertama. Sebagian besar celengan Elon Musk yang menyusut akibat keputusan hakim Delaware pada bulan Januari yang membatalkan paket kompensasi Tesla senilai USD 51 miliar.

Meski, pemegang saham Tesla menyetujui kembali paket tersebut pada 13 Juni, namun perusahaan tersebut kemungkinan menghadapi proses banding yang panjang dan tidak pasti atas putusan bulan Januari.

Di luar paket tersebut, kekayaan Musk dari kepemilikanya di Tesla turun sekitar USD 20 miliar karena saham perusahaan merosot 20%. Sementara kepemilikan Musk di startup kecerdasan buatan generatif xAI tumbuh menjadi USD 14,4 miliar. Musk juga memiliki sekitar USD 75 miliar saham di SpaceX, saham senilai USD 7 miliar di perusahaan media sosial X, dan kepemilikan lebih kecil di usaha lain seperti startup eksperimental otak manusia Neuralink.

Melansir Forbes, Jumat (5/7/2024), secara kolektif kekayaan bersih 10 orang terkaya versi Forbes melonjak dari USD 1,47 triliun pada akhir tahun 2023 menjadi USD 1,66 triliun pada akhir Juni.

 

3 dari 4 halaman

Kekayaan Miliarder Lainnya

Selain Musk, kekayaan bersih orang terkaya di Eropa Bernard Arnault turun dari USD 200,7 miliar menjadi USD 193,8 miliar karena saham perusahaan mewahnya LVMH menurun. Lalu kekayaan orang terkaya di Meksiko Carlos Slim Helu merosot dari USD 105,3 miliar menjadi USD 91,4 miliar karena saham raksasa telekomunikasinya tergelincir.

Salah satu pendiri Nike, Phil Knight, yang kekayaan bersihnya merosot dari USD 42,9 miliar menjadi USD 33,7 miliar karena saham Nike anjlok ke level terendah dalam empat tahun. Serta dermawan Mackenzie Scott, yang kekayaannya berasal dari sahamnya di Amazon, mengalami penurunan kekayaan bersih sebesar USD 4,7 miliar yang sebagian besar disebabkan oleh besarnya sumbangan amalnya saat saham Amazon menguat.

Ada sejumlah saham yang mencatatkan kenaikan besar ketika indeks saham di seluruh dunia, termasuk S&P 500 di AS, Stoxx 600 di Eropa, Nikkei 225 di Jepang, dan Nifty 50 di India, mencatat rekor tertinggi baru sepanjang masa.

Tidak ada orang yang lebih kaya tahun ini dibandingkan CEO Nvidia Jensen Huang, karena pemimpin perusahaan raksasa Silicon Valley ini bertambah kaya sebesar USD 64,1 miliar tahun ini, melonjak dari peringkat 27 orang terkaya di dunia menjadi peringkat 14.

4 dari 4 halaman

Elon Musk Hibahkan Opsi Saham untuk Karyawan Tesla, Ada Syaratnya?

Sebelumnya, CEO Tesla Elon Musk mengumumkan kepada karyawan perusahaan sedang dalam rencana menggulirkan kompensasi berbasis saham untuk karyawan berkinerja tinggi. Pengumuman itu dibeberkan oleh karyawan Tesla yang enggan disebutkan namanya.

Rencana kompensasi muncul beberapa hari setelah Elon Musk mendapatkan persetujuan pemegang saham atas rencana pembayaran senilai USD 56 miliar atau sekitar Rp 919,32 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.416). yang terdiri dari opsi saham.

Pengumuman ini selisih dua bulan setelah Musk mengumumkan PHK yang berdampak pada lebih dari 10% tenaga kerja global Tesla, imbas perlambatan permintaan kendaraan listrik dan semakin ketatnya persaingan harga dari kompetitor Tiongkok.

"Selama beberapa minggu ke depan, Tesla akan melakukan tinjauan komprehensif untuk memberikan hibah opsi saham untuk kinerja yang luar biasa,” mengutip isi memo Musk kepada karyawan yang dikirim melalui surat elektronik (surel), Selasa (18/6/2024).

"Juga akan ada program berkelanjutan untuk memberikan hibah opsi spot bagi siapa saja yang melakukan sesuatu yang luar biasa bagi perusahaan. Terima kasih atas semua yang Anda lakukan untuk membuat Tesla sukses," lanjut surel tersebut.

Namun, hingga berita ini ditulis, Tesla belum memberikan pernyataan resmi. Tesla tahun lalu melewatkan penghargaan saham berbasis prestasi kepada karyawannya, kata orang yang mengetahui masalah tersebut.

Margin Tesla terpukul tahun lalu akibat pemotongan harga agresif perusahaan yang bertujuan untuk menghidupkan kembali permintaan dan menangkis persaingan. Melansir Yahoo Finance, sejak awal 2024, saham Tesla telah merosot 25% dan pembuat kendaraan listrik tersebut telah memperingatkan adanya potensi penurunan tajam dalam penjualan.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.