Sukses

Bareng Singapura, Pertamina Group Cetak Pelaut Andal

Kerja sama dengan Singapore Maritime Foundation merupakan upaya PIS sebagai talent hub yang menghubungkan talenta maritim yang teruji dan terlatih sesuai kebutuhan industri di Indonesia hingga global.

Liputan6.com, Jakarta Pertamina International Shipping Asia Pacific (PIS AP) meneken nota kesepahaman (MoU) kerja sama dengan Singapore Maritime Foundation (SMF), yaitu lembaga pengembangan dan promosi industri maritim Singapura.

Managing Director PIS AP, Muhamad Resa mengatakan, kerja sama tersebut merupakan upaya PIS sebagai talent hub yang menghubungkan talenta maritim yang teruji dan terlatih sesuai kebutuhan industri di Indonesia hingga global.

Dalam nota kesepakatan tersebut, PIS AP berkomitmen menghubungkan para calon pelaut agar lebih dekat dengan industri.

Wujud kontribusi PIS dalam kerja sama itu di antaranya seperti dukungan terhadap program beasiswa, magang, hingga kompetisi. Di sisi lain, SMF akan berperan mendukung dari aspek kesekretariatan dan memasarkan program ke talent pool.

"PIS AP bangga dapat berkolaborasi dengan SMF dalam mewujudkan komitmen kami menciptakan talent pool yang dibutuhkan industri dan membantu PIS dalam mempersiapkan talenta maritim berskala global," kata Resa yang menandatangani nota kesepakatan di Kantor PIS AP di Singapura pada Kamis (4/7/2024).

SMF, yang merupakan lembaga penghubung antara sektor publik dan swasta Singapura, mengurasi dan memelopori sejumlah program pengembangan SDM di bawah payung MaritimeONE.

Kolaborasi dengan PIS itu diharapkan dapat memperdalam pengembangan SDM maritim yang dibutuhkan oleh industri.

"Saya menyambut hangat PIS AP sebagai mitra dalam misi bersama membangun SDM yang berkualitas di industri maritim, khususnya dalam mempersiapkan tenaga kerja untuk menghadapi transformasi yang berjalan," sebut Chairman SMF Hor Weng Yew, yang turut hadir dalam penandatanganan MoU.

CEO PIS, Yoki Firnandi juga mengapresiasi kerja sama yang menjadi langkah penting bagi PIS dalam menunjukkan kapasitas PIS sebagai pemain global di industri maritim, khususnya dalam talent hub maritim.

 

2 dari 4 halaman

Pengembangan SDM

Pengembangan SDM yang mumpuni untuk memenuhi kebutuhan industri merupakan salah satu prioritas perusahaan. Komitmen tersebut sejalan dengan tujuan perusahaan sebagai integrated marine and logistic company terbesar di negara kepulauan terbesar di dunia.

PIS Group saat ini mengelola sebanyak 5.300 pelaut, baik langsung maupun tidak langsung. Tak hanya dari aspek kuantitas, PIS juga senantiasa mendukung kesejahteraan pelaut dengan tercapainya zero fatality kru kapal serta 40,5 juta jam kerja aman.

Pencapaian tersebut merupakan buah transformasi perusahaan dan ekspansi bisnis yang terus dilakukan tanpa mengurangi aspek kesejahteraan para pelaut.

 

Reporter: Idris Rusadi Putra

Sumber: Merdeka.com

 

3 dari 4 halaman

Pertamina International Shipping Siap Bangun dan Tambah 2 Kapal VLGC

PT Pertamina International Shipping (PIS) kembali menandatangani kerja sama dengan mitra global untuk menambah armada kapal tanker LPG raksasa atau Very Large Gas Carrier (VLGC).

Kali ini, PIS bekerja sama dengan salah satu unit usaha BGN, sebuah perusahaan perdagangan komoditas internasional yang berfokus pada pengembangan dan operasional kapal pengangkut liquid petroleum gas (LPG) baru secara bersama.

Penandatanganan kerja sama digelar di Istanbul, Turkiye, oleh CEO PIS Yoki Firnandi dan CEO BGN Trading Emin Imanov pada 1 Juli 2024, serta disaksikan oleh Group CEO BGN Rüya Bayegan. Pada kesepakatan kerja sama ini, kedua belah pihak akan membentuk struktur kepemilikan bersama dengan penyedia layanan pengiriman serta penyewaan kapal oleh BGN secara jangka panjang.

CEO PIS Yoki Firnandi mengapresiasi atas kelanjutan kerja sama antara kedua belah pihak dalam beberapa waktu terakhir ini.

"BGN adalah partner strategis PIS dan Pertamina Group dalam mendukung ketahanan energi Indonesia. Tahun lalu, kami menandatangani kesepakatan pertama di Abu Dhabi. Kini, kita berada di sini untuk menandatangani kesepakatan lainnya untuk co-owning dua unit VLGC yang akan dikirim pada 2027 nanti. Kami senang dapat mendukung dan memperkuat kerja sama antara kedua perusahaan.

Dua VLGC baru tersebut direncanakan memiliki kapasitas 88.000 m³, berbahan bakar ganda atau dual-fuel yang dapat dioperasikan dengan bahan bakar minyak dan LPG.

4 dari 4 halaman

Operasional PIS

Masing-masing kapal ini berbobot mati (deadweight tonnage/DWT) sekitar 55.000 MT dengan draft sekitar 12 meter, dan panjang sekitar 230 meter. Kapal tersebut akan dibangun oleh perusahaan pembuat kapal terbesar di dunia, HD Hyundai Heavy Industries Co Ltd.

Guna mewujudkan kerja sama tersebut, kedua belah pihak tengah mengeksplorasi pendirian perusahaan joint venture baru atau menggunakan perusahaan yang sudah ada untuk kepemilikan VLGC bersama.

"Kami  percaya ini akan memperluas pasar baru dan portofolio kargo dari PIS. Inisiatif ini sama pentingnya dengan ekspansi dan implementasi teknologi untuk mendukung program keberlanjutan lingkungan Pertamina Group,” tambah Yoki.

Yoki mengatakan, operasional PIS saat ini berkontribusi terhadap capaian Indonesia yang berada di atas rata-rata Global Green Security Index khususnya dalam distribusi energi, keamanan energi, dan aksesibilitas. Dengan ekpansi yang terus dilakukan, ia percaya kerja sama dengan BGN merupakan langkah yang tepat dalam mengusung visi ketahanan energi nasional.

Direktur Utama Pertamina Group Nicke Widyawati yang turut hadir menyaksikan penandatanganan kerja sama tersebut meyakini kolaborasi ini sebagai langkah memperkuat kapabilitas operasional perusahaan.

"Tidak hanya itu, kami juga percaya ini akan memperluas pasar baru dan portofolio kargo dari PIS. Inisiatif ini sama pentingnya dengan ekpansi dan implementasi teknologi untuk mendukung program keberlanjutan lingkungan Pertamina," ujar dia.

 

Video Terkini