Liputan6.com, Jakarta Kementerian BUMN dan sejumlah perusahaan pelat merah kembali menggelar Pasar Digital atau PaDi UMKM Expo and Conference 2024. Gelaran ini dibidik membukukan transaksi lebih dari Rp 20 miliar.
Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN, Loto Srinaita Ginting mengatakan ini merupakan gelaran tahunan. Tiap tahunnya, tercatat adanya kenaikan jumlah transaksi.
Baca Juga
Manajer Timnas Indonesia Merasa Kecewa dengan Tagar 'Shin Tae-yong dan Erick Thohir Out', Sebut Tak Masuk Akal
Nagita Slavina Dikritik Saltum Saat Dampingi Raffi Ahmad Temui Menteri Lihat Wajah Baru Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta
Timnas Indonesia yang Gagal di Piala AFF 2024 Awalnya Direncanakan untuk Pertahankan Medali Emas di SEA Games
"Tahun 2023 capaian transaksinya itu totalnya adalah Rp 18,7 miliar. Harapannya bisa melewati angka tersebut," ucap Loto dalam Pembukaan PaDi UMKM Expo and Conference 2024, di Sarinah, Jakarta, Kamis (11/7/2024).
Dia mencatat, angka tadi merupakan kenaikan dari sebelumnya. Pada 2022 lalu, eksibisi serupa mencatatkan transaksi Rp 15,8 triliun. Sementara itu, dia berharap pada 2024 ini transaksi bisa tembus lebih dari Rp 20 miliar.
Advertisement
"Harapannya 2024 kalau bisa kepala 2 ya. Jangan kepala 1 lagi," ungkapnya.
Loto menjelaskan, Menteri BUMN Erick Thohir mengarahkan seluruh BUMN untuk meningkatkan belanjanya ke UMKM. Hal itu yang mendasari lahirnya PaDi UMKM.
"Ada arahan untuk belanja kepada UMKm untuk diperbesar, kita tia sediakan paltform-nya supaya pertemuannya dipermudah," kata dia.
Pertamina-Jasa Marga Ikut Terlibat
Informasi, sejumlah BUMN terlibat dalam PaDi UMKM Hybrid Expo and Conference 2024 ini. Diantaranya, PT Pertamina (Persero), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.
Kemudian, ada PT Angkasa Pura II, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, hingga PT Bio Farma (Persero).
Pada gelaran ini juga dihadirkan lebih dari 500 UMKM binaan perusahaan pelat merah. Berbeda dari tahun sebelumnya, PaDi UMKM Expo and Conference 2024 ini digelar di Jakarta dan Balikpapan. Serta dilakukan secara online hingga 10 Agustus 2024 mendatang.
Transaksi PaDi UMKM Tembus Rp 13,5 Triliun Semester I-2024, Separuhnya Diborong Pertamina
Sebelumnya, Kementerian BUMN mencatat transaksi di Pasar Digital atau PaDi UMKM sudah mencapai Rp 13,5 Triliun dari Januari hingga awal Juli 2024. Ternyata, hampir separuhnya diborong oleh PT Pertamina (Persero).
Perlu diketahui, PaDi UMKM merupakan platform digital dalam mendukung pengadaan atau procurement barang maupun jasa yang dibutuhkan BUMN. Melalui platform ini, perusahaan pelat merah bisa memilih sederet UMKM sebagai penyedia sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN, Loto Srinaita Ginting menjelaskan, transaksi di awal tahun ini cukup menggembirakan. Tercatat nilainya mencapai Rp 13,5 triliun per 2 Juli 2024.
"Catatannya ini dalam artian sudah keluar invoice bukan sekadar transaksi, per 2 Juli tercatat Rp 13,5 triliun," ujar Loto usai Pembukaan PaDi UMKM Expo and Conference 2024, di Sarinah, Jakarta, Kamis (11/7/2024).Dia mengatakan, angka transaksi di platform tersebut dibidik terus mengalami peningkatan. Sepanjang 2023 saja, transaksinya tembus hingga Rp 44 triliun.
Sementara itu, untuk kategori yang paling banyak dibeli oleh BUMN diantaranya jasa perawatan peraladan dan mesin, souvenir dan merchandise, jasa mandor dan tenaga kerja, pengadaan dan sewa kendaraan, material konatruksi, hingga event organizer.
Sedangkan, dari sisi frekuensi pembelian, paling banyak adalah alat tulis kantor (ATK), katering, snack, barang elektronik komputer, hingga jasa penyelenggara acara (EO).
Kembali ke transaksi 2024, Loto mengapresiasi PT Pertamina (Persero) yang sudah mencatatkan transaksi cukup tinggi. Angkanya mencapai Rp 5,7 triliun.
"Berarti kalau sudah (catatkan transaksi) Rp 5,7 triliun, hampir separuhnya diambil Pertamina," katanya.
Â
Advertisement
Pertamina Belanja Rp 5,7 Triliun
Pada kesempatan yang sama, SVP Procurement Pertamina, Hery Murahmanta mengatakan transaksi yang dicatatkan perusahaan melalui PaDi UMKM mencapai Rp 5,7 triliun.
"Kemudian di 2024, kita baru saja meng-closing ini, itu transaksinya sudah mencapai Rp 5,7 triliun. Artinya kita masih punya tantangan kedepan untuk bisa speed up lagi mengenai hal ini. Kita selalu support," ungkapnya.
Dia mengatakan, telah memberikan arahan kepada para subholding Pertamina untuk menggenjot transaksi di PaDi UMKM.
"Ini tadi saya sampaikan dengan para teman-teman kami di procurement-procurement di subholding untuk menginatruksikan bahwa segera di speed up untuk traknsaksi-transaksi," kata dia.
"Kita selalu rekonsiliasi sehingga uangnya itu langsung ditransfer ke teman-teman UMKM," sambung Hery.