Sukses

BSI Bidik Masuk Top 3 Bank Syariah Global

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengukuhkan visi untuk menjadi Top 3 Bank Syariah Global dari sisi kapitalisasi pasar dalam waktu 10 tahun mendatang.

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengukuhkan visi untuk menjadi Top 3 Bank Syariah Global dari sisi kapitalisasi pasar dalam waktu 10 tahun mendatang.

Hal ini disampaikan Direktur Utama BSI Hery Gunardi dalam acara diskusi buku hasil karyanya yang berjudul “Mega Merger In The Pandemic Era: Kepemimpinan dan Tantangan Merger Bank Syariah Indonesia”.

 

“What's next, apa yang ingin dicapai oleh BSI? Kami telah menyusun rencana kerja selama 10 tahun, BSI masuk top 3 bank syariah global dari sisi market cap,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (11/7/2024).

Hery memaparkan bahwa setelah merger, BSI berhasil mencapai target ROE di atas 18% dan masuk dalam Top 10 Global Islamic Banks dari sisi kapitalisasi pasar pada Maret lalu. Pencapaian luar biasa ini berhasil diraih satu tahun lebih awal dari yang ditargetkan perusahaan yakni pada tahun 2025 mendatang.

Hasil dari merger tiga bank syariah milik Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) membawa manfaat besar bagi BSI. Di antaranya BSI sukses memperbesar skala bisnis dan meningkatkan jumlah nasabah secara signifikan. Setelah merger jumlah nasabah BSI meningkat lebih dari 5 juta nasabah menjadi 20 juta pada maret 2024.

“Alhamdulillah, merger ini membawa banyak berkah bagi BSI, terutama jika kita melihat dari pertumbuhan aset. Dari tahun ke tahun, pertumbuhan aset BSI mencapai dua digit sementara industri hanya tumbuh satu digit. Selain itu, pembiayaan dan dana pihak ketiga juga mengalami peningkatan. Di samping pertumbuhan kinerja yang meningkat, kinerja keuangan BSI juga semakin membaik. Sekarang, BSI telah menjadi bank kelas menengah yang terbaik di Indonesia” papar Hery.

Dalam diskusi tersebut, Hery mengatakan bahwa BSI merupakan salah satu bentuk nyata dari aspirasi pemerintah dalam upaya peningkatan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Dia menegaskan BSI lahir dari keinginan besar pemerintah agar Indonesia memiliki bank syariah yang besar dan menjadi representasi kekuatan perbankan syariah di dalam negeri maupun global.

 

2 dari 4 halaman

Jangkau Lebih Banyak Nasabah

Menurutnya, kehadiran BSI harus bisa menjadi bank syariah yang modern, universal dan inklusif. BSI pun harus mampu menjangkau lebih banyak masyarakat di Tanah Air. “Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk muslim terbanyak, tapi sebelum hadirnya BSI, tidak ada bank syariah besar. Ini merupakan anomali padahal kita punya potensi besar untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah,” jelas Hery.

Ketika melakukan merger tiga bank syariah milik Himbara, yaitu BRISyariah, Mandiri Syariah, dan BNI Syariah, Hery menceritakan bahwa dirinya menghadapi tantangan yang besar. Merger BSI berlangsung di saat pandemi Covid-19 melanda, namun di bawah kepemimpinan Hery proses integrasi tersebut dapat selesai sesuai jadwal yakni dalam tempo 11 bulan.

Hery mengungkapkan bahwa ketika mendapat amanah untuk memimpin proyek merger tersebut, sebagai seorang leader, ia menyadari bahwa mengawal proses merger dengan visi dan misi yang besar bukanlah tugas yang mudah.

Dia menceritakan bahwa saat merger, BSI harus melakukan transformasi, termasuk teknologi dan digital, serta menjadi bank syariah yang mampu bersaing dan kompetitif, sehingga BSI dapat memenuhi segala kebutuhan berbagai segmen konsumen dari segi bisnis apapun.

Tantangan integrasi ini harus dijawab dengan solusi yang tepat agar konsolidasi dapat mendorong daya saing bank syariah. Selain itu, tim merger juga harus memastikan bahwa semua proses berjalan sesuai dengan regulasi dan standar yang berlaku, baik dari sisi operasional, keuangan, maupun kepatuhan.

“Tidak hanya itu, semua hal ini pun harus kami selesaikan dalam waktu yang relatif singkat dan dalam kondisi luar biasa, yaitu ketika pandemi Covid-19 sedang berlangsung. Oleh karena itu, penerapan prinsip transparansi, komunikasi efektif dan kolaborasi yang erat merupakan aspek penting yang kami kedepankan,” ujar Hery.

 

3 dari 4 halaman

Potensi Transaksi BSI International Expo 2024 Capai Rp 110,2 Miliar, Buyer Mesir Ambil Peluang

Keberhasilan buyer dari Mesir meraih peringkat pertama dalam penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pembelian produk unggulan Indonesia pada Business Matching di ajang BSI International Expo 2024, telah menjadi sorotan utama.

Acara yang digelar oleh PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) di Hall B Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, telah mencatat potensi transaksi senilai USD 6,691,333 atau sekitar Rp 110,25 miliar.

Business Matching merupakan salah satu agenda besar dari gelaran BSI International Expo 2024 yang merupakan pameran ekosistem keuangan syariah dan halal lifestyle.

Penyerahan predikat pertama yang diraih buyer dari Mesir tersebut dilakukan pada tanggal 23 Juni 2024, seiring penutupan BSI International Expo 2024.

Momen bersejarah tersebut disaksikan oleh Atase Perdagangan KBRI Kairo, M. Syahran Bhakti S., Anna Kristanty, Group Head International & Financial Institution Group BSI, Anton Sukarna, Direktur Penjualan & Distribusi BSI, Eriklex Donald Sahusilawane, Direktur Inovasi dan Kewirausahaan Universitas Dian Nusantara selaku Mitra Bisnis BSI.

Kehadiran buyer Mesir dalam business matching ini adalah hasil dari fasilitasi KBRI Kairo yang bekerja sama dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).

Kerja sama ini bertujuan untuk memberikan akses pasar global kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam negeri.

M. Syahran Bhakti S. menjelaskan bahwa produk-produk komoditas halal Indonesia terus dicari oleh buyer dan pelaku usaha Mesir. Kesempatan untuk penjajakan dan negosiasi harga masih terbuka lebar.

 

4 dari 4 halaman

Produk Paling Diminati

Beberapa produk yang diminati dan dibeli oleh buyer Mesir meliputi kopi dan minuman coklat antara Delta Sweets Egypt dengan UMKM Binaan PT Sarinah, produk herbal drink antara Delta Sweets dengan Gundanesia Indonesia, produk mete peanut dan Po'ong Coffee antara Seagul Egypt dengan Sentra IKM, Labuan Bajo. Selain itu, produk Tempeh Chips antara Seagul Egypt dengan PT Arva Indonesia, produk briket arang kelapa antara PT Ragaplasma dengan Egyptian Coconut Charcoal, serta biji kopi robusta antara Indra Brother Indonesia dengan Food Land Import & Export Egypt.

Anna Kristanty mengungkapkan apresiasi atas dukungan dari KBRI Mesir dan minat yang tinggi dari buyer Mesir terhadap produk Indonesia. Capaian potensi transaksi terbesar oleh buyer Mesir telah menempati peringkat pertama dari buyer luar negeri dalam event Business Matching BSI International Expo 2024 ini.

Dalam kesempatan terpisah, Duta Besar RI untuk Mesir, Lutfi Rauf, mengharapkan bahwa fasilitasi business matching yang digelar oleh Bank Syariah Indonesia di International Expo ini dapat menjadi titik temu, membuka peluang bisnis, dan saling mengetahui minat para buyer potensial Mesir.

Hal ini diharapkan dapat membantu para pelaku usaha UMKM memastikan produk yang dipesan sesuai dengan yang diharapkan.

Dubes Lutfi menambahkan, upaya saling dukung antara para stakeholder di Indonesia sangat penting untuk memberikan kesempatan kepada para pelaku usaha Indonesia agar memiliki daya saing tinggi. Harapannya, kelak Indonesia dapat menjadi pusat industri halal global.