Liputan6.com, Jakarta Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyambut laporan positif terkait inflasi di negaranya yang mencatat penurunan di bulan Juni 2024.
"Baru pagi ini, kami mendapat laporan ekonomi bagus yang menunjukkan inflasi turun," kata Biden dalam konferensi pers, dikutip dari CNBC International, Jumat (12/7/2024).
"Secara keseluruhan, inflasi turun pada bulan lalu. Inflasi inti adalah yang terendah dalam tiga tahun terakhir," ujarnya.
Baca Juga
Konferensi pers tersebut berlangsung di tengah isu dorongan untuk Joe Biden mundur dalam Pilpres 2024, setelah pidatonya bulan lalu pada debat pertama dengan Trump.
Advertisement
Seperti diketahui, indeks harga konsumen AS turun 0,1% menjadi 3% pada bulan Juni dari bulan Mei, menurut lapotan Departemen Tenaga Kerja ASÂ pada Kamis pagi (11/7). Ini adalah pertama kalinya tingkat inflasi bulanan AS menurun dalam lebih dari empat tahun.
"Harga mobil, peralatan, dan tiket pesawat turun. Harga bahan pangan sudah turun sejak awal tahun," imbuh Biden.
"Kami akan terus berupaya menghilangkan keserakahan perusahaan untuk menurunkan harga lebih lanjut," ucapnya.
Kritik Kebiajakan Donald Trump
Biden kemudian mengkritik usulan kebijakan ekonomi mantan Presiden Donald Trump, yang mencakup tarif dasar 10% untuk semua impor AS.
"Sementara itu, Trump menyerukan tarif 10% untuk semua barang yang dibeli warga Amerika, termasuk makanan dari luar negeri, sayuran, dan kebutuhan lainnya," sebutnya.
"Para ekonom mengatakan kepada kita bahwa hal ini akan menyebabkan rata-rata keluarga pekerja Amerika kehilangan USD 2.500 per tahun," ia menyoroti.
Terendah Sejak 2020, AS Catat Inflasi 3% di Bulan Juni 2024
Tingkat inflasi bulanan Amerika Serikat menunjukkan penurunan pada bulan Juni 2024.
Angka inflasi ini diyakini memberi kepercayaan Federal Reserve untuk mulai menurunkan suku bunganya pada akhir tahun ini.
Mengutip CNBC International, Jumat (12/7/2024) indeks harga konsumen yang mengukur biaya barang dan jasa di seluruh perekonomian AS, turun 0,1% dari bulan Mei, menjadikan tingkat inflasi kini di angka 3%.
Angka tersebut merupakan level terendah dalam lebih dari tiga tahun atau sejak 2020, menurut laporan Departemen Tenaga Kerja AS.
Kemudian inflasi AS yang termasuk biaya pangan dan energi atau CPI inti meningkat 0,1% secara bulanan ke angka 3,3%, level terkecil sejak April 2021.
Penurunan harga BBM sebesar 3,8% menjadi is pendorong menurunnya inflasi AS pada bulan Juni, mengimbangi kenaikan sebesar 0,2% pada harga pangan dan perumahan.
Biaya-biaya yang terkait dengan perumahan telah menjadi salah satu komponen inflasi yang paling sulit diturunkan dan menyumbang sekitar sepertiga dari bobot CPI, sehingga penurunan tingkat kenaikan merupakan tanda positif lainnya.
"Laporan inflasi bulan Juni berarti The Fed selangkah lebih dekat dengan penurunan suku bunga di bulan September," kata Chris Larkin, direktur pelaksana perdagangan dan Investasi di E-Trade dari Morgan Stanley.
"Banyak hal bisa terjadi antara saat ini dan tanggal 18 September, namun kecuali sebagian besar angka kembali ke wilayah ‘panas’, alasan The Fed untuk tidak menurunkan suku bunganya mungkin tidak dapat dibenarkan lagi," ujarnya.
Advertisement
Harga Kendaraan Bekas Menurun
Selain penurunan harga energi dan sedikit kenaikan harga perumahan harga kendaraan bekas di AS juga ikut menurun hingga 1,5% pada bulan Juni dan turun 10,1% dari tahun lalu.
Perumahan sendiri telah menjadi salah satu pendorong utama lonjakan awal inflasi AS pada tahun 2021.
Laporan inflasi yang terkendali berarti bahwa pendapatan riil rata-rata per jam bagi pekerja meningkat 0,4% setiap bulan, meskipun pendapatan tersebut hanya naik 0,8% dari tahun lalu, menurut laporan BLS.
Meskipun para pengambil kebijakan The Fed menargetkan inflasi sebesar 2% per tahun, laporan CPI bulan Juni memberikan keyakinan lebih lanjut bahwa tren inflasi mengarah ke arah yang benar.
Pedagang Bidik The Fed Pangkas Suku Bunga Bulan September
Menyusul laporan tersebut, para pedagang di pasar berjangka dana fed fund meningkatkan taruhan mereka bahwa bank sentral akan menurunkan suku bunga mulai bulan September.
"Angka inflasi terbaru menempatkan kita pada jalur penurunan suku bunga The Fed pada bulan September," kata Seema Shah, kepala strategi global di Principal Asset Management.
"Kenaikan terkecil dalam IHK inti sejak tahun 2021 tentu saja memberikan keyakinan kepada The Fed bahwa pembacaan IHK panas Q1 akan menjadi sebuah kejutan dan membangun momentum untuk beberapa kali penurunan suku bunga tahun ini," katanya.
Advertisement