Sukses

Menko Airlangga: Koperasi yang Bertahan Kuasai Pangsa Pasar

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan, agar koperasi dapat bertahan dengan tidak lupakan generasi muda dan daya saing.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, koperasi hadapi sejumlah tantangan, salah satunya disrupsi dari digital di tengah peran koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional.

Adapun koperasi telah memiliki sejarah panjang dan memegang peran penting dengan karakteristik pemberdayaan ekonomi rakyat, serta menjadi pendorong agar usaha rakyat dapat terhubung ke dalam rantai pasok industri nasional.

Dengan jumlah anggota yang saat ini mencapai 24,44 juta orang dan volume usaha mencapai lebih dari Rp285 triliun, Koperasi di Indonesia bergerak di berbagai sektor, mulai dari sektor produksi, pemasaran, konsumsi, jasa, hingga simpan pinjam.

"Kemudian tentu tantangan saat sekarang adalah disrupsi dari digital. Sebetulnya digital itu prinsip Koperasi secara digital. Karena digitalisasi itu berbasis anggota, membership, dan jaringan. Oleh karena itu, ini penting bagi kita untuk Koperasi terus menjadi tiang daripada perekonomian nasional," tutur Airlangga dalam acara Puncak Peringatan Hari Koperasi Nasional ke-77 yang bertemakan "Koperasi Mitra Pemerintah Membangun Ekonomi Nasional Yang Berdaulat dan Mandiri Menuju Indonesia Emas" di Batam, Kepulauan Riau, Jumat, (12/7/2024), seperti dikutip dari keterangan resmi.

Menko Airlangga juga mengatakan terdapat beberapa tantangan bagi Koperasi di antaranya yakni daya saing Koperasi dan sumber daya manusia. Untuk itu, Menko Airlangga mendorong agar Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPINDO) untuk menggencarkan gerakan koperasi terutama bagi generasi muda.

"Saat sekarang Pemerintah tentu melihat bahwa transisi ke depan ini menjadi penting. Karena transisi ke depan ini adalah transisi menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Menko Airlangga.

Ia menuturkan, periode 2025-2035, tahap pertama hingga 2030, itu sangat krusial. Karena ini berbasis ketersediaan sumber daya manusia dan sumber generasi muda.

"Dan kita ingin agar gerakan Koperasi oleh DEKOPINDO tidak melupakan generasi muda. Generasi muda ini sekarang, generasi milenial ini, selain mereka penting, mereka juga mempunyai literasi yang tinggi terhadap digitalisasi,” ujar Menko Airlangga.

2 dari 4 halaman

Kuasai Pasar Koperasi Mampu Bertahan

Dalam kegiatan tersebut, Menko Airlangga juga berkesempatan menyerahkan penghargaan Tokoh Koperasi Indonesia untuk 4 kategori yaitu Bintang Abhinaya Jagadhita, Penggerak Koperasi Utama, Penggerak Koperasi Madya, dan Penggerak Koperasi Pratama.                                                         

Untuk kategori Bintang Abhinaya Jagadhita diberikan kepada Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Ansar Ahmad, Gubernur Provinsi Jambil Alharis, dan Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa.

"Di sini juga hadir ekonom kebanggaan kita, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Bapak Airlangga Hartarto. Saya kira tidak berlebihan kalau kami dari semua gerakan Koperasi yang ada di Kepri, ingin mendaulat, menobatkan Bapak Airlangga Hartarto sebagai maestro ekonomi Indonesia saat ini,” kata Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Ansar Ahmad.

Selain itu, dalam acara yang dihadiri oleh sekitar 2.300 peserta secara offline dan 25.000 peserta secara online dari seluruh unsur gerakan koperasi Indonesia seperti Dekopin Pusat, Dekopinwil, Induk Koperasi, koperasi primer dan sekunder Provinsi Kepulauan Riau, dan perwakilan masyarakat koperasi seluruh Indonesia ini, juga dilakukan penandatanganan MoU antara DEKOPIN dengan Telkomsel serta Launching Ekosistem Digital Koperasi Unit Desa (KUD) dalam Supply Chain Terintegrasi.

“Kita juga perlu melihat beberapa koperasi yang maju di berbagai negara lain, itu patut untuk kita tiru. Tetapi kuncinya tetap Koperasi yang survive adalah Koperasi yang menguasai market share. Jadi jangan dilupakan daya saing,” pungkas Menko Airlangga.

3 dari 4 halaman

KemenkopUKM Inkuasi 10 Koperasi Modern Jadi Lembaga Inkubator Bisnis

Sebelumnya, Kementerian Koperasi dan UKM melalui Deputi Bidang Perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) berkolaborasi dengan PT Greenlite Kreasi Abadi dan U-Coach Indonesia menggelar pelatihan untuk Coach (TOT). Pelatihan ini untuk pengurus dan pengelola Koperasi Agro Niaga Jabung dan Koperasi Peternak Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan Nongkojajar, Pasuruan, Jawa Timur, untuk diinkubasi menjadi lembaga inkubator bisnis.

Asisten Deputi Pengembangan SDM Perkoperasian dan Jabatan Fungsional KemenKopUKM Nasrun Siagian menyampaikan kolaborasi ini sejalan dengan program koperasi modern dan UKM Naik Kelas.

"Kami berharap eksistensi koperasi semakin kuat dan mampu memberikan dampak luas bagi anggota koperasi dan masyarakat luas, karena koperasi sektor rill juga dapat melayani masyarakat non anggota," kata Nasrun di Malang, Kamis (27/6/2024).

Pelatihan yang digelar di Malang, Jawa Timur, pada 25-28 Juni 2024 itu bertujuan untuk memperkuat koperasi agar bisa menjadi Lembaga Inkubator Bisnis. Nasrun menambahkan, ke depan fungsi koperasi akan bertambah, yakni menjadi klinik konsultasi bisnis dan pendampingan terhadap tenant-tenant anggota koperasi dan UMKM secara umum.

Nasrun menyampaikan dengan program penguatan koperasi menjadi lembaga inkubator, diyakini volume usaha, jumlah anggota dan bisnis anggota akan tumbuh, selain itu citra, pemberitaan positif  terhadap institusi koperasi akan mengema, profesionalisme, dan tata kelola koperasi akan meningkat.

"Dalam waktu 1 tahun ke depan melalui program ini diharapkan bisa diukur tingkat keberhasilan dengan menyajikan data before dan after, dan dengan data keberhasilan tersebut, program inkubator ini dapat direplikasi ke koperasi-koperasi lain,” ujar Nasrun.

4 dari 4 halaman

Pelatihan Coach Inkubator

Dalam kesempatan tersebut Nasrun juga menyampaikan pelatihan untuk Coach Inkubator ini digelar secara offline dan online, dan dalam 3 bulan akan terus dilakukan pendampingan oleh Coach. Tercatat pada 2024 ini Kementerian Koperasi dan UKM melalui Deputi Bidang Perkoperasian akan menetaskan kurang lebih 10 koperasi menjadi Lembaga Inkubator Bisnis.

Sebanyak 10 koperasi yang dimaksud yaitu Koperasi Agro Niaga Jabung, Malang, Jawa Timur; KPSP Setia Kawan Nangkojajar, Pasuruan, Jawa Timur; Koperasi Petani Indonesia, Tuban, Jawa Timur; Koperasi Tani Hijau Makmur, Tanggamus, Lampung; dan KPSU Solok Radjo, Solok, Sumatera Barat.

Kemudian Koppontren Darul Mursyid, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara; Koperasi Produsen Mina Mitra Mandiri, OKU Timur, Sumatera Selatan; Koperasi Kopi Wanita Gayo, Bener Meriah, Aceh; KSU Gardu Tani Al-Barokah, Kab. Semarang, Jawa Tengah; dan Koperasi Kospermindo, Makassar, Sulawesi Selatan.