Liputan6.com, Jakarta - DAMRI membuka sarana transportasi umum yang terintegrasi antarmoda dengan kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) di Banten. Rute yang dilayani dari Stasiun Rangkasbitung menuju Ujung Kulon dan Pantai Sawarna.
Corporate Secretary DAMRI Chrystian RM Pohan menilai, pembukaan rute baru ini merupakan langkah strategis yang memudahkan wisatawan dalam memanfaatkan transportasi publik. "Ini karena pelanggan dapat melanjutkan perjalanan dari kereta api dan terhubung KSPN dengan operasional DAMRI," ujar Pohan, Senin (15/7/2024).
Baca Juga
Adapun operasional ini menggunakan moda HiAce untuk tujuan Ujung Kulon, dan medium bus untuk tujuan Pantai Sawarna.Â
Advertisement
Pohan mengklaim, kedua transportasi tersebut sudah melalui tahapan ramp check dan dikendarai oleh pramudi yang sudah di latih untuk melayani jalur khusus wisatawan melalui tahapan medical check up.
"Kami berharap operasional ini dapat memberikan kontribusi positif bagi peningkatan pendapatan daerah melalui pariwisata. DAMRI hadir mendorong wisatawan luar datang ke Banten dengan memanfaatkan angkutan umum yang efisien dan efektif," tuturnya.Â
Berikut detail operasional DAMRI rute Stasiun Rangkasbitung-Ujung Kulon dan Stasiun Rangkasbitung-Pantai Sawarna:
1. Rangkasbitung - Ujung Kulon (PP)
• Rute: Stasiun KA Rangkasbitung-Tanjung Lesung-Sumur-Ujung Kulon (Kampung Cikaung Sumur)
• Jadwal operasional: Keberangkatan dari Stasiun Rangkasbitung tersedia pukul 11.30 WIB. Sedangkan dari Ujung Kulon tersedia pukul 05.00 WIB
• Tarif: Rp 40.000
2. Rangkasbitung-Pantai Sawarna (PP)
• Rute: Stasiun Rangkasbitung-Malingping-Bayah-Pantai Sawarna
• Jadwal operasional: Keberangkatan dari Stasiun Rangkasbitung tersedia pukul 07.30 dan 11.30 WIB, sedangkan dari Pantai Sawarna tersedia pukul 05.20 dan 12.00 WIB
• Tarif: Rp 60.000
Â
Â
Kantongi PMN Rp 1 Triliun, DAMRI Kebut Pengadaan Bus Listrik pada 2025
Sebelumnya, DAMRIÂ secara resmi disetujui sebagai salah satu perusahaan BUMN penerima Penyertaan Modal Negara (PMN) tunai sebesar Rp 1 triliun untuk tahun anggaran 2025.
Dana PMN diproyeksikan untuk peremajaan bus angkutan perintis di 3TP (Tertinggal, Terluar, Terdepan, Perbatasan) hingga pengadaan bus listrik.
Corporate Secretary DAMRI Chrystian RM Pohan menjelaskan, PMN sebesar Rp 1 triliun yang diberikan kepada DAMRI akan alokasikan membeli alat produksi untuk dioperasikan di jalur perintis dan koridor PT Transportasi Jakarta.
Peremajaan bus angkutan perintis menggunakan dana PMN senilai Rp 490 miliar, sedangkan untuk pengadaan bus listrik senilai Rp 510 miliar.
"Terwujudnya peremajaan bus angkutan perintis akan membuka akses bagi masyarakat sehingga meningkatkan konektivitas di kawasan 3TP, membuka peluang pertumbuhan ekonomi, hingga pendidikan daerah melalui kemudahan pergerakan bagi manusia dan barang," kata Pohan, Kamis (11/7/2024).
Pohan melanjutkan, dana PMN tersebut juga diperuntukan pengadaan bus listrik dalam rangka mendukung program pemerintah menghasilkan Net Zero Emissions.
"Dengan memiliki bus listrik melalui penerimaan PMN turut memperkuat upaya DAMRI dalam mengakselerasi pemulihan kinerja perusahaan secara bertahap karena memiliki nilai tambah yang cukup besar," tutur dia.
Menurut dia, alokasi ini merupakan bentuk dukungan pemerintah kepada BUMN yang mendapat amanah mengembangkan inovasi sarana transportasi umum.
"Diterimanya dana PMN ini menjadi capaian bagi DAMRI sebagai BUMN Transportasi Jalan Tunggal dalam memberikan kontribusi optimal bagi masyarakat dengan menyediakan sarana transportasi yang aman, selamat, dan berdaya saing," pungkasnya.
Â
 Â
Advertisement
Layani Penumpang Kereta Cepat Whoosh, DAMRI Buka Rute Bandara Soetta-Stasiun Halim
Sebelumnya, Perum DAMRI terus bersinergi dengan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dalam menghadirkan layanan antarmoda terintegrasi.
Dalam bentuk layanan Jabodetabek Airport Connexion (JAC) yang menghubungkan bus DAMRI dan Kereta Cepat Whoosh, dengan rute Stasiun Halim menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta).
"Dengan rute dari Stasiun Kereta Cepat Halim menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta, DAMRI hadir memberikan pelayanan yang menghubungkan kedua rute tersebut untuk memudahkan masyarakat melakukan perjalanan dari dan menuju Stasiun Kereta Cepat Halim," ujar Corporate Secretary DAMRI Chrystian RM Pohan, Sabtu (22/6/2024).
Melalui layanan ini, DAMRI menerapkan layanan point to-point bagi penumpang Kereta Cepat Whoosh dari Stasiun Halim menuju Bandara Soekarno-Hatta atau Bandara Soetta via Tol Dalam Kota dan Tol Sediyatmo.Â
Layanan dari Stasiun Halim beroperasi mulai pukul 07.30 hingga 21.30 WIB, dengan waktu tunggu pemberangkatan setiap 1 jam sekali. Sedangkan dari Bandara Soekarno-Hatta beroperasi mulai pukul 07.00 hingga 19.30 WIB setiap 1 jam sekali.Â
Tarif yang dikenakan sebesar Rp 80.000. Layanan keduanya tersedia keberangkatan setiap hari, dengan pemesanan tiket yang dapat dipesan melalui DAMRI Apps.Â
Pohan melanjutkan, DAMRI pun menerapkan pembayaran non-tunai untuk pemesanan secara on the spot melalui QRIS, e-money, debit card, maupun credit card.
"Penyediaan layanan ini merupakan upaya peningkatan konektivitas serta layanan transportasi yang aman dan nyaman bagi para penikmat transportasi publik. DAMRI berharap integrasi antarmoda ini bisa membuahkan hasil yang positif dan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat," tuturnya.
Damri dan MRT Jakarta Kolaborasi Sediakan Angkutan Feeder
Sebelumnya, Perum Damri menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT MRT Jakarta mengenai kerja sama layanan transportasi terintegrasi dalam rangka sistem feeder bagi pengguna.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Utama Damri Setia N. Milatia Moemin bersama Direktur Business Development MRT Jakarta, Farchad H Mahfud, Rabu (12/6/2024) di Gedung Transport Hub, Dukuh Atas, Jakarta.
MoU ini dinilai menandai langkah penting dalam pengembangan area berbasis transit atau Transit Oriented Development (TOD) di Jakarta.
Corporate Secretary Damri Chrystian RM Pohan mengatakan, pengembangan TOD ini diharapkan tidak hanya meningkatkan konektivitas transportasi, namun juga menciptakan lingkungan yang lebih ramah bagi pengguna transportasi umum.
"Dengan adanya pengembangan TOD, Damri dan MRT Jakarta berupaya untuk menyediakan akses yang lebih baik dan nyaman bagi para pengguna jasa transportasi," ujar dia.
Selain pengembangan TOD, MoU ini juga membuka peluang bisnis yang besar bagi kedua belah pihak. Kerja sama ini akan mengeksplorasi berbagai inisiatif bisnis yang dapat memberikan nilai tambah bagi pelanggan, serta meningkatkan efisiensi operasional kedua perusahaan.
"Kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk mengoptimalkan layanan transportasi publik di Jakarta dan sekitarnya. Melalui pengembangan TOD dan inisiatif bisnis lainnya, Perusahaan yakin dapat memberikan kontribusi positif bagi mobilitas warga dan meningkatkan layanan kepada seluruh pelanggan," beber Pohan.
Advertisement