Sukses

Donald Trump Ditembak saat Kampanye, CEO Perusahaan AS Kecam Kekerasan

Sejumlah CEO perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS) dan Elon Musk mengecam kekerasan politik usai Mantan Presiden AS Donald Trump ditembak saat kampanye.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah pemimpin bisnis mengecam terhadap kekerasan politik setelah mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump hadapi upaya penembakan oleh seorang penembak yang melepaskan tembakan selama kampanye di dekat Butler, Pennsylvania.

Mengutip Yahoo Finance, Senin (15/7/2024), salah satu penonton meninggal dan Donald Trump terluka saat telinganya terkena sebelum dibawa pergi oleh Secret Service.

"Saya berdoa agar (mantan-red) Presiden AS Donald Trump segera pulih. Saya sangat mengutuk kekerasan ini,” ujar CEO Apple Tim Cook.

Hal senada disampaikan CEO Amazon Andy Jassy. "Ini mengerikan sekali," ujar Andy Jassy.

Pendiri Amazon, Jeff Bezos menuturkan, mantan Presiden AS Donald Trump menunjukkan keberanian yang luar biasa di bawah serangan itu.

Dukungan juga terlihat dari dunia politik dan bisnis termasuk beberapa orang yang pernah berselisih dengan Donald Trump selama bertahun-tahun.

"Berdoa agar Presiden Trump cepat sembuh,” ujar CEO Meta Mark Zuckerberg.

"Kekerasan politik melemahkan demokrasi dan harus selalu dikutuk,” ia menambahkan.

Pernyataan senada juga terlihat dari CEO perusahaan AS lainnya yaitu Microsoft, Airbnb, hingga Alphabet dan lainnya. "Malam yang sangat sulit bagi bangsa kita,” CEO Intel Pat Gelsinger menambahkan.

Beberapa Dukungan Politik Baru untuk Trump

Akhirnya juga sejumlah dukungan politik baru terhadap mantan presiden AS tersebut dalam kampanyenya melawan Presiden AS Joe Biden.

“Saya sepenuhnya mendukung presiden Trump dan berharap dia segera pulih hanya 30 menit setelah penembakan,” ujar CEO Tesla Elon Musk.

Elon Musk juga dinilai mendukung J.D Vance sebagai calon Wakil Presiden Trump dan memberikan serangkaian komentar termasuk kecaman terhadap the Secret Service.

 

2 dari 4 halaman

Dukungan Elon Musk Buat Buat Trump Bukan Kejutan

Dukungan formal Elon Musk bukan sebuah kejutan. Ia telah lama memuji Donald Trump dan kritik Joe Biden. Menurut laporan Wall Street Journal baru-baru ini, ia bahkan berbicara dengan Trump mengenai berbagai masalah beberapa kali dalam sebulan.

Dukungan tersebut juga muncul setelah Bloomberg melaporkan pada Jumat malam sebelum penembakan kalau Elon Musk telah memberikan donasi pertamanya pada 2024. Donasi ini melalui super PAC yang bersekutu dengan Trump yang disebut America PAC.

Donald Trump juga menerima dukungan dari CEO lainnya setelah penembakan terjadi yakni CEO Pershing Square Bill Ackman. Ia memberikan dukungan resmi.

Seperti Elon Musk, Ackman telah lama bersikap kritis terhadap Joe Biden dan mendukung Donald Trump. Dalam unggahannya, ia menyatakan, pihaknya mengambil keputusan beberapa waktu lalu dan kemungkinan besar keputusan ini tidak akan mengejutkan pengikutnya.

Donald Trump dibawa ke rumah sakit setelah serangan itu dan diperiksa sebelum dipulangkan. Ia menyampaikan ucapan terima kasih secara online. Selain itu dalam sebuah pernyataan, juru bicara kampanye menyatakan, kalau Donald Trump baik-baik saja.

Donald Trump kemudian kembali ke New Jersey dan mengunggah pada Minggu pagi kalau dia berharap untuk berbicara pada akhir pekan ini di Konvensi Nasional Partai Republik.

The Secret Service mengatakan tersangka meninggal setelah melakukan serangan dari posisi tinggi di luar tempat unjuk rasa. Sementara itu, dua peserta rapat umum lainnya terluka parah.

Presiden AS Joe Biden dan pemimpin politik lainnya di kedua partai memberikan dukungannya seperti yang dilakukan pemimpin dunia. Dalam sambutannya, Presiden AS Joe Biden menuturkan, tidak ada tempat di Amerika Serikat untuk kekerasan semacam tersebut. "Ini menjijikkan.Ini menjijikkan," ujar dia.

Kemudian Joe Biden berbicara dengan Donald Trump melalui telepon pada malam harinya.

 

3 dari 4 halaman

Donald Trump Ditembak, Bursa Berjangka AS Stabil

Sebelumnya, saham berjangka Amerika Serikat (AS) tidak bergerak setelah upaya pembunuhan terhadap mantan Presiden AS Donald Trump menandakan ketenangan di pasar seiring Trump selamat dari insiden tersebut.

Mengutip CNN, Senin (15/7/2024), indeks Dow Jones berjangka naik 65 poin atau 0,2 persen. Indeks S&P 500 berjangka menguat tipis 0,1 persen dan indeks Nasdaq stagnan.

Pada Sabtu,  13 Juli 2024 waktu setempat mantan Presiden AS Donald Trump tersebut ditembak di telinganya saat kampanya di Butler, Pennsylvania yang menurut FBI adalah upaya pembunuhan. Ia baik-baik saja setelah penembakan. Menurut pihak berwenang, penembaknya tewas, serta satu orang yang hadir, dan dua penonton terluka parah.

Presiden AS Joe Biden mengatakan, dia berbicara dengan Donald Trump setelah penembakan itu dan mengecam kekerasan tersebut dalam sambutannya tidak lama kemudian.

The Republican National Convention atau Konvensi Nasional Partai Republik dimulai pada Senin, 15 Juli 2024 di Milwaukee. Partai Republik akan resmi mencalonkan Trump sebagai kandidat presiden dari Partai Republik untuk pemilihan presiden pada 2024. Trump juga akan mengumumkan pasangannya pada konvensi tersebut.

 

 

4 dari 4 halaman

Pasar Ingin Stabilitas

Adapun pasar mendambakan stabilitas dan upaya pembunuhan terhadap calon presiden mungkin akan menimbulkan kekacauan. Namun, Donald Trump nampaknya berhasil lolos sehingga akan batasi koreksi. Donald Trump pun tetap menjadi kandidat terdepan untuk menjadi presiden berikutnya.

Kemenangan Trump pada November kemungkinan besar didorong dari harapan perluasan pemangkasan pajak dan kenaikan tarif. Dalam debat presiden bulan lalu yang diselenggarakan CNN, ia menegaskan kembali keinginannya untuk mengenakan tarif 10 persen pada semua impor yang mungkin akan meningkatkan inflasi dan menimbulkan keraguan terhadap penurunan suku bunga.

Riset Morgan Stanley memperkirakan perluasan pemangkasan pajak pada 2017 akan meningkatkan defisit secara tajam sehingga membuat dolar AS yang sudah diperdagangkan tinggi menjadi lebih tinggi lagi. Namun, hal ini dapat memperburuk krisis inflasi  AS yang sudah mulai menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Pada awal pekan ini juga rilis laporan keuangan antara lain Goldman Sachs dan BlackRock.