Sukses

Perhutani Bisa Cuan dari Perdagangan Karbon, Caranya?

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan bisnis yang dijalani Perhutani merupakan bisnis masa depan, khususnya soal perdagangan karbon.

Liputan6.com, Jakarta Perum Perhutani dinilai mampu meraup untung di masa depan dari pengelolaan kawasan hutan. Hal ini disebut bisa didapat dari praktik perdagangan karbon.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan bisnis yang dijalani Perhutani merupakan bisnis masa depan. Pasalnya, BUMN ini menjaga dan mengelola kawasan hutan.

"Perhutani ini menarik banget ya, bagi kita ini menarik banget karena ini bisnis yang sebenarnya bisnis masa depan, kalau orang biasanya eksplorasi alam, kalau perhutani ini justru dia menjaga masa depan," ucap Arya di Kantor Perum Perhutani, dikutip Selasa (16/7/2024).

"Ini bisnis yang sebenarnya bagi kita bisnis yang paling menggairahkan, kedepan ya bisnis yang benar itu disini," sambungnya.

Bukan tanpa alasan, Arya menyampaikan salah satu ladang keuntungan Perhutani bisa bersumber dari perdagangan karbon. Dia mengatakan, setelah sistem perdagangan karbon di Indonesia semakin solid, Perhutani bisa mengambil keuntungan.

"Apalagi kalau misalnya trading carbon-nya sudah benar, sudah makin praktis semua, semakin rapi semuanya karena kan sampai hari ini harganya masih belum kompetitif. Sementara kita gak bisa jual nih ke luar, jual di dalam gak imbang," ucapnya.

Dilirik Anak Muda

Anak buah Menteri BUMN Erick Thohir ini menyampaikan, ke depannya anak muda semakin berminat seperti bisnis yang dijalankan Perhutani ini. Utamanya melirik pada perdagangan karbon tadi.

"Jadi sebenarnya ini kalau untuk anak muda sebenarnya mengatakan kalau Perhutani ini bakal jadi tempat bisnisnya anak-anak muda ke depan seharusnya, karena menarik urusan trading carbon, menjaga hutan menjaga ini semua ujung-ujungnya adalah bisa dapat bisnis disana," tutur Arya.

 

2 dari 3 halaman

Perhutani Suguhkan Produk Masyarakat Hutan

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir punya tujuan untuk memperluas pasar produk-produk UMKM. Termasuk dengan memasarkannya di kantor-kantor BUMN.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyampaikan, metode pemasaran UMKM binaan perusahaan pelat merah terus berkembang. Misalnya, dengan menghadirkan vending machine yang dinilai lebih efisien. Salah satu yang menjawab tantangan ini adalah Perum Perhutani.

"Pak Erick komit untuk UMKM jadi komitmennya bukan hanya pemasaran dari B2B (business to business) aja bagi UMKM, tapi kita juga bikin di kantor-kantor kita," ujar Arya dalam Peresmian Vending Machine di Kantor Perum Perhutani, Jakarta, Senin (15/7/2024).

Arya menjelaskan, dalam memperluas pasar UMKM itu Kementerian BUMN sudah menhadirkan platofrm Pasar Digital atau PaDi UMKM sebagai sarana pengadaan perusahaan negara. Namun, menurutnya hal itu belum cukup, ihwal banyak produk makanan dan pakaian.

"Pak menteri kita pak Erick Thohir setiap ketemu UMKM pasti minta market, 'tolong bisa jualan kemana', kita kasih PaDi UMKM, B2B, gak cukup karena banyak produknya yang berhubungan dengan makanan dan fashion," kata dia.

"Kami sih berharap semua di kantor BUMN ada vending machine kaya gini, jadi dia punya binaan jualannya disitu, kan bagus bagi UMKM-nya, komitmen nya kita terus konsisten untuk UMKM supaya berkembang bersama-sama," sambung Arya.

Sementara itu, Direktur Utama Perhutani, Wahyu Kuncoro menyampaikan, produk yang ditampilkan di vending machine merupakan karya dari masyarakat desa hutan. Diketahui, ada 57 kawasan hutan di Jawa dan Madura yang dikelola Perhutani.

 

3 dari 3 halaman

Bawa Tempat Lain

Wahyu menegaskan, peresmian vending machine ini merupakan permulaan. Nantinya, fasilitas serupa akan dihadirkan di pusat-pusat keramaian yang dikelola Perhutani.

"Pertama kali baru di launching di sini, nanti kita akan coba membawa ke pusat-pusat keramaian yang kita punya. Memang baru diawali disini saja," kata dia.

Informasi, vending machine dan UMKM Corner Perum Perhutani menyediakan berbagai produk kopi hasil binaan UMKM dari berbagai daerah, mulai dari Jawa Barat hingga Jawa Timur. Kopi yang ditawarkan terdiri dari berbagai varietas dari spesies kopi robusta, excelsa, liberica, dan arabika hingga kreasi kopi okra.

Perhutani bersama masyarakat desa hutan telah mengembangkan budidaya kopi di areal seluas 43.143 Ha yang tersebar di 32 Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Perhutani, dengan dukungan 518 Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dan 75.872 petani.

Selain produk kopi, UMKM Corner Perhutani juga menyediakan berbagai produk hasil buatan 24 UMKM mitra binaan yang tersebar di 18 Satuan kerja Perhutani, seperti makanan, minuman, souvenir batik, dan kerajinan tangan dari rotan.

Â