Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Taufik Aditiyawarman mengungkapkan beberapa strategi perusahaan untuk mengantisipasi risiko yang dapat terjadi pada pabrik. Hal ini dilakukan demi meminimalisir dampak kepada masyarakat yang tinggal di sekitaran ring 1 pabrik.
Taufik menjelaskan peremajaan alat pabrik jadi salah satu hal penting untuk meminimalisir risiko. Menurutnya, kondisi peralatan pabrik terus menurun seiring waktu dan penggunaan.
Baca Juga
“Kita harus tetap jaga kesehatan pabrik itu dalam kondisi prima dengan peremajaan,” kata Taufiq kepada wartawan di Jakarta, Rabu (17/7/2024).
Advertisement
Taufik menambahkan,KPI juga memasang berbagai alat pencegahan di setiap pabrik untuk melakukan deteksi dini seperti pendeteksi api, alarm, dan penangkal petir.
Selain itu, ia mengungkapkan saat ini perusahaan tengah mengkaji teknologi baru untuk memindahkan petir. Alat ini memungkinkan ketika ada petir menyambar akan dipindahkan untuk menyambar ke tempat lain.
“Teknologi ini memang masih baru di industri. Nah mudah-mudahan dengan bantuan teknologi yang ada bisa lebih terproteksi, itu tujuan sebenarnya,” jelas Taufik.
Tak hanya itu, KPI juga turut memberikan edukasi dan melibatkan masyarakat yang tinggal di sekitar pabrik mengenai risiko yang mungkin bisa terjadi. Masyarakat sekitar juga diberikan pemahaman terkait alarm sehingga ketika mendengar alarm emergency, masyarakat yang berada di ring 1 pabrik bisa melakukan evakuasi.
“Sudah ada arahan kita dari pusat ya, edaran kita dari pusat untuk melibatkan masyarakat yang ada di ring satu untuk kondisi-kondisi emergency dan pemahaman situasi emergency yang ada di kilang,” pungkasnya.
Kilang Pertamina Internasional Olah Minyak Mentah 340,91 Juta Barel di 2023
Sebelumnya, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menorehkan kinerja positif pada 2023. Sepanjang 2023 KPI berhasil mengolah minyak mentah sekitar 340,91 juta barrel, meningkat dari tahun sebelumnya sebanyak 333,06 juta barrel dengan produksi produk BBM tahun 2023 sebanyak 274,80 juta barrel meningkat 5,15% dari tahun sebelumnya sebanyak 261,35 juta barrel.
"Kilang Pertamina Internasional berhasil melalui tahun 2023 dengan baik. Hal ini ditandai dengan pencapaian positif perusahaan yang pada hari ini disampaikan Direksi kepada Pemegang Saham," kata Direktur Utama PT KPI, Taufik Aditiyawarman dalam keterangan tertulis, Jumat (14/6/2024).
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh KPI di tahun 2023 adalah konflik geopolitik yang berkepanjangan di Eropa dan Timur Tengah yang juga memberikan dampak yang sangat besar terhadap perekonomian global. Konflik tersebut mempengaruhi rantai pasok dan harga komoditas energi dan pangan serta lonjakan inflasi global.
Di tengah tantangan tersebut, KPI menurut Taufik tetap fokus dalam menjalankan mandat untuk mendukung ketahanan energi nasional.
"KPI harus dapat memenuhi kebutuhan energi nasional, khususnya dalam penyediaan bahan bakar minyak bagi masyarakat dan kalangan industri berkoordinasi di Pertamina Group. Disisi lain, KPI juga diharapkan memiliki profitabilitas yang baik," kata Taufik.
Di tahun 2023, KPI meneguhkan komitmennya untuk menjadi leading dan pioneer dalam pengembangan drop in renewable fuel khususnya Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau Bioavtur yang menjadi jawaban untuk dekarbonisasi industri penerbangan sipil dan telah memenuhi persyaratan aspek safety yang ketat.
"Inovasi SAF merupakan upaya KPI dalam menjawab tantangan bisnis dan kebutuhan pasar terkait bahan bakar terbarukan dan rendah emisi di industri penerbangan sipil sekaligus mendukung komitmen Pemerintah dalam capaian target Net Zero Emission (NZE)," kata Taufik.
Advertisement
Energi Bersih
Selain itu, KPI terus berinovasi dalam mengembangkan produk ramah lingkungan. Upaya ini mencakup pengembangan dan produksi bahan bakar ramah lingkungan seperti Pertamina RD, yang tetap menjadi fokus meskipun dalam kondisi pasar yang menantang.
"KPI juga terus menunjukkan komitmen kami terhadap produksi energi bersih melalui produk seperti HVO, LSFO V 1250, Musicool, dan Biosolar 30 (B30), yang semuanya menunjukkan dedikasi PT KPI terhadap inisiatif dekarbonisasi dan keberlanjutan," kata Taufik.
Dengan kondisi prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil tahun 2024, KPI kata Taufik akan mengoptimalisasi aset yang dimiliki untuk berinovasi dan kelincahan operasional dalam pengelolaan bisnis end-to-end mulai dari pemilihan crude sampai pada pengoperasian kilang dan penyaluran produk.
"Tahun ini, KPI mengerahkan upaya untuk mampu memenuhi target yang dibebankan dan sekaligus membukukan profitabilitas," kata Taufik.
Penerapan Aspek HSSE
Optimisme Direksi KPI mendapatkan dukungan penuh dari Pemegang Saham PT Pertamina (Persero). Direktur Manajemen Risiko PT Pertamina (Persero) Ahmad Siddik Badruddin mengingatkan agar Direksi KPI fokus pada rencana pengembangan bisnis pada tahun 2024 serta Rencana Jangka Panjang Perusahaan yang telah disusun.
Dia juga mengingatkan konsistensi penerapan aspek-aspek HSSE dalam seluruh operasional dan proyek KPI. Terkait dengan investasi, KPI diminta untuk tetap menjaga pelaksanaan proyek agar sesuai dengan mutu, tata waktu, biaya dan sesuai regulasi yang berlaku.
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) merupakan anak perusahaan Pertamina yang menjalankan bisnis utama pengolahan minyak dan petrokimia sesuai dengan prinsip ESG (Environmental, Social & Governance).
KPI juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) dan berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi operasional sebagai bagian dari penerapan aspek ESG. KPI akan terus menjalankan bisnisnya secara profesional untuk mewujudkan visinya menjadi Perusahaan Kilang Minyak dan Petrokimia berkelas dunia yang berwawasan lingkungan, bertanggung jawab sosial serta memiliki tata Kelola perusahaan yang baik.
Advertisement