Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi resmi melantik Sudaryono sebagai Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) di Istana Negara Jakarta, Kamis, (18/7/2024). Pelantikan Sudaryono sebagai Wamentan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 45/M Tahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Wakil Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024.
Usai dilantik, Sudaryono mengatakan, pertanian merupakan sektor yang sangat penting menyangkut kedaulatan dan ketahanan pangan Indonesia.
Baca Juga
"Ketahanan dan kedaulatan bangsa kita salah satunya ada di sektor pangan," kata dia.
Oleh karena itu tugas yang diberikan oleh Jokowi kepadanya merupakan tugas yang tidak ringan. Tugas tersebut tentu saja tidak berhenti begitu saja tetapi akan terus dilanjutkan dan ditingkatkan oleh presiden terpilih Prabowo Subianto.
Advertisement
"Mungkin lebih detailnya saya kira bisa panjang. Ada food estate kemudian intensifikasi, kemudian ada pipanisasi, kemudian ada pompanisasi, ada kemudian peningkatan lahan dari lahan rawa lahan pasang surut misalnya untuk menambah produktivitas pangan," tutur sudaryono.
Ia pun meminta doa dan dukungan agar tugas yang dibebankan bisa dijakankan dengan baik.
Untuk diketahui, dalam pelantikan ini, hadir Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pertahanan sekaligus Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Kemudian, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dan Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani.
Profil Wamentan Baru Sudaryono, Anak Petani yang Resmi Dilantik Jokowi Hari Ini
Politikus Partai Gerindra, Sudaryono akan secara resmi dilantik sebagai Wakil Menteri Pertanian hari ini pada Kamis, 18 Juli 2024. Nantinya, Sudaryono akan menggantikan Harvick Hasnul Qolbi yang sudah berada menjabat Wamentan sejak akhir 2020.
Sebagai informasi, Sudaryono menjadi ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah di usia 38 tahun.
Tak hanya politik, Sudaryono juga aktif di banyak organisasi, salah satunya menjadi Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) dan Ketua Dewan Pembina DPP Pedagang Pejuang Indonesia Raya (PAPERA).
Melansir laman resminya, Sudaryono.id, Kamis (18/7/2024) Sudaryono lahir di Grobogan, 23 Januari 1985.
Sudaryono lahir di sebuah dusun bernama Mangunrejo, Desa Tambirejo, Kecamatan Toroh. Pria yang akrab disapa Mas Dar itu merupakan anak satu-satunya dari seorang petani bernama Yahyo dan ibunya, Suwarni.
Di bangku sekolah, Sudaryono mencetak prestasi gemilang dengan menjadi salah satu lulusan terbaik SMA Taruna Nusantara, dan menempuh pendidikan ke Negeri Sakura dengan program beasiswa. Pada tahun 2004 – 2009, dia menempuh pendidikan di National Defense Academy of Japan.
Saat itu, hanya ada 2 orang pelajar dari Taruna Nusantara yang lolos program beasiswa ke pendidikan akademis tersebut.
Advertisement
Awal Karier Sudaryono
Sudaryono mengawali kariernya pada tahun 2014 sebagai Corporate Secretary di Nusantara Energy, kemudian diangkat menjadi CEO Garuda TV pada 2018.
Di Garuda TV, Sudaryono memfokuskan program pendidikan anak-anak di Indonesia melalui Garuda TV Education, dengan tagline, “Mencerdaskan kehidupan bangsa dari Sabang sampai Merauke”.
Kemudian di tahun 2019, ia menjadi CEO PT Nusantara Telematics System dan Chairman PT Sahabat Sejati Sejahtera Farma di tahun selanjutnya.
Karir politik Sudaryono dimulai pada tahun 2010 seusai menempuh pendidikan di Jepang.
Sepulangnya ke Indonesia, Sudaryono menjadi asisten pribadi (aspri) Pak Prabowo Subianto, Ketum Parpol Gerindra.
Kemudian pada 2020 dia menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen Gerindra), sebelum kemudian terpilih menjadi ketua DPD Gerindra Jateng.
Sejak menjabat Ketua DPD Partai Gerindra Jateng, pada 18 Oktober 2023, Sudaryono melakukan konsolidasi dengan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) di kabupaten/kota, kecamatan, bahkan sampai level anak ranting di desa-desa.
Kunjungan itu dilakukan di 29 kabupaten dan 6 kota di seluruh Provinsi Jawa Tengah.