Liputan6.com, Jakarta - Harga emas melemah tipis pada perdagangan Kamis, 18 Juli 2024 seiring harapan penurunan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) pada September mendapatkan momentum.
Mengutip CNBC, Jumat (19/7/2024), harga emas di pasar spot turun 0,21 persen menjadi USD 2.453,23 per ounce. Harga emas telah mencapai level tertinggi sepanjang masa di posisi USD 2.483,60 pada perdagangan Rabu, 17 Juli 2024. Sementara itu, harga emas berjangka AS susut 0,1 persen menjadi USD 2.457.
Baca Juga
Harga perak di pasar spot tergelincir 0,12 persen menjadi USD 29,93 per ounce. Harga platinum terpangkas 2,1 persen menjadi USD 986,90 dan palladium merosot 3,2 persen menjadi USD 924.
Advertisement
“Para analis memperkirakan keuntungan jangka panjang untuk logam mulia, didorong oleh persiapan the Federal Reserve (the Fed) untuk menurunkan suku bunga dan percaya inflasi terkendali,” ujar Senior Market Specialist Tradu, Russell Shor seperti dikutip dari CNBC.
Shor menambahkan, ketidakstabilan geopolitik dan permintaan bank sentral juga menciptakan prospek emas jangka menengah hingga panjang positif.
Selain itu, berdasarkan CME FedWatch Tool, pasar prediksi peluang 100 persen penurunan suku bunga Amerika Serikat pada September 2024. Daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil cenderung menonjol di lingkungan dengan suku bunga rendah.
Selain itu, jumlah orang Amerika Serikat (AS) yang mengajukan permohonan baru untuk tunjangan pengangguran meningkat lebih dari yang diperkirakan pada pekan lalu. Namun, belum ada perubahan signifikan di pasar tenaga kerja, menurut data yang dirilis Departemen Tenaga Kerja pada Kamis pekan ini.
Di sisi lain, Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) mengatakan, the Fed tak boleh menurunkan suku bunga hingga akhir 2024.
Sentimen dari China
Sementara itu, Bank Sentral Eropa (ECB) mempertahankan suku bunga seperti yang diharapkan. Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde mengatakan langkah perubahan pada September “terbuka lebar”.
“Beberapa permintaan safe-haven dipicu dari Tiongkok karena retorika negatif yang datang dari kedua kandidat presiden AS terhadap Tiongkok,” ujar Analis Senior Kitco Metals, Jim Wyckoff.
Menurut Dewan Emas Dunia, dana yang diperdagangkan di bursa emas yang didukung secara fisik secara global mencatat aliran masuk selama dua bulan berturut-turut pada Juni.
Advertisement
Prediksi Harga Emas Dunia Pekan Ini
Sebelumnya, survei emas mingguan Kitco menunjukkan analis optimistis terhadap harga emas pada pekan ini, demikian juga pelaku pasar ritel.
Mengutip Kitco, ditulis Senin (15/7/2024), 13 analis berpartisipasi dalam survei emas mingguan Kitco. 12 analis atau 92 persen prediksi harga akan melanjutkan kenaikan pekan ini. Sedangkan satu analis atau 8 persen perkirakan harga emas akan melemah. Tidak ada yang melihat tren sideways untuk harga emas pada pekan ini.
Sementara itu, 178 suara diberikan dalam jajak pendapat online Kitco. Investor main street mempertahankan sikap bullish sejak pekan lalu. 119 pelaku pasar ritel atau 67 persen prediksi harga emas menguat pekan ini. Selain itu, 32 responden atau 18 persen prediksi harga emas dunia bakal tertekan. Sedangkan 27 responden mewakili 15 persen prediksi harga emas sideways.
Pada pekan ini, pasar akan mengalihkan fokusnya dari bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) ke bank sentral Eropa yang akan mengumumkan suku bunga pada Kamis pagi. Pasar prediksi bank sentral Eropa akan menahan suku bunga setelah bank sentral itu memangkas suku bunga acuan pada Juni. Akan tetapi, bank sentral Eropa juga akan memperhatikan sinyal potensi penurunan suku bunga ke depan.
Sentimen Data Ekonomi AS
Selain itu, rilis data ekonomi Amerika Serikat juga akan menjadi perhatian. Pada Selasa pekan ini, ada rilis data penjualan ritel AS pada Juni 2024, dan ekonom prediksi konsumsi masih melemah. Hal itu dapat menambah momentum terhadap harapan pasar terhadap penurunan suku bunga the Fed pada September 2024.
Pasar juga akan memperhatikan survei manufaktur Empire State dan komentar dari ketua the Fed Jerome Powell pada Senin pekan ini. Selain itu, ada rilis data perumahan dan izin bangunan AS, serta survei the Fed Philly dan klaim pengangguran mingguan pada Kamis pekan ini.
Apa Kata Analis?
Analis Senior FxPro Alex Kuptsikevich menuturkan, kenaikan harga emas di atas USD 2.400 menjadi pertanda baik untuk harga emas. Ia melihat potensi harga emas tertinggi terbaru sepanjang masa.
Kuptsikevich menuturkan, laporan inflasi AS yang lemah mendorong harga emas ke posisi USD 2.400. Harga emas hanya menguat selama beberapa jam pada April dan hanya bertahan dalam tiga hari di atas level ini pada Mei. “Dalam kedua kasus itu, kenaikan ini menggeser keseimbangan ke penjual, diikuti dengan penurunan di bawah USD 2.300,” ujar dia.
Kuptsikevich mengatakan, harga emas mendekati batas atas dalam tiga bulan terakhir yang mungkin menjadi akhir dari konsolidasi setelah naik dari posisi terendah pada Oktober. Reli harga emas dimulai karena ada sinyal pembalikan kebijakan.
"Beberapa bulan terakhir diselimuti ketidakpastian karena angka inflasi yang beragam. Sekarang kami menunjukkan tingkat kesediaan yang cukup tinggi dari pejabat the Fed untuk segera memulai pelonggaran,” kata Kputsikevich.
Ia menuturkan, potensi target kenaikan harga emas terjadi jika tembus level resistance USD 2.850.
Advertisement