Liputan6.com, Jakarta - Nama Burhanuddin Abdullah dan Andi Arief masuk dalam jajaran dewan komisaris PT PLN (Persero). Hal itu setelah Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk Burhanuddin Abdullah sebagai Komisaris Utama (Komut) PLN.
Burhanuddin Abdullah menggantikan Agus Martowardojo. Sedangkan Politisi Partai Demokrat Andi Arief diangkat sebagai Komisaris Independen PLN. Pergantian susunan dewan komisaris PLN itu dibenarkan oleh Politisi Partai Demokrat Syahrial Nasution.
"Iya. Betul. (Andi Arief) Diangkat menjadi salah satu komisaris," ujar Syahrial, dikonfirmasi wartawan, Selasa, 23 Juli 2024.
Advertisement
"Komutnya Pak Burhanuddin Abdullah yang menggantikan Agus Martowardojo," ia menambahkan.
Dalam dokumen yang diterima Liputan6.com, tercantum sebuah undangan yang ditujukan kepada Andi Arief. Dalam dokumen itu, diketahui penyerahan salinan Surat Keputusan Menteri BUMN dilakukan di Kantor Pusat PT PLN (Persero). Acara penyerahan dijadwalkan pada pukul 10.00 WIB.
Dengan demikian, susunan Dewan Komisaris PLN antara lain:
- Komisaris Utama: Burhanuddin Abdullah
- Wakil Komisaris Utama: Suahasil Nazara
- Komisaris: Mohammad Ikhsan
- Komisaris: Dadan Kusdiana
- Komisaris: Susiwijono Meogiarso
- Komisaris: Dudy Purwagandhi
- Komisaris: Nawal Nely
- Komisaris Indiependen: Charles Sitorus
- Komisaris Independen: Arcandra Tahar
- Komisaris Independen: Andi Arief
Menarik untuk diketahui profil Burhanuddin Abdullah yang diangkat menjadi Komisaris Utama PLN. Mengutip laman ekon.go.id, Burhanuddin Abdullah lahir di Garut, Jawa Barat pada 10 Juli 1947. Sebelumnya mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di bawah kepemimpinan Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur) ini juga pernah menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) sejak 2003 dan Gubernur untuk International Monetary Fund (IMF), Washington DC di Indonesia.
Burhanuddin Abdullah juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) pada 2003-2006, dan kemudian kembali terpilih pada 2006-2008. Pria lulusan Universitas Diponegoro ini juga pernah menduduki beberapa jabatan di dalam dan luar negeri selama berkarier di Bank Indonesia. Selain itu, Burhanuddin Abdullah juga sebagai Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran
Riwayat Pekerjaan dan Karier
Berikut riwayat pekerjaan Burhanuddin Abdullah:
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Deputi Gubernur Bank Indonesia
Direktur Direktorat Luar Negeri Bank Indonesia
Wakil Kepala Urusan Riset Ekonomi dan Moneter, Bank Indonesia
Wakil Kepala Urusan Luar Negeri, Bank Indonesia
Kepala Bagian Kerjasama Ekonomi dan Perdagangan Internasional, Urusan Luar Negeri, Bank Indonesia
Assistant Executive Director of International Monetary Fund (IMF) for South East Asia Group (Indonesia, Brunei Darussalam, Fiji, Lao PDR, Malaysia, Myanmar, Nepal, Singapore, Thailand, Tonga, and Vietnam), Washington DC
IMF Staff at Asia Pacific Department, International Monetary Fund, Washington DC
Staf Gubernur Bank Indonesia
Staf Bagian Ekonomi Umum, Urusan Riset dan Statistik, Bank Indonesia
Staf Bagian Kredit Produksi, Urusan Kredit Umum, Bank Indonesia
Staf PT Intraport Teh Jaya (Unilever Tea Department), Jakarta
Staf Badan Urusan Cess, Direktorat Jenderal Perkebunan, Departemen Pertanian, Banda Aceh
Riwayat Pendidikan:
Universitas Padjajaran, Bandung
Michigan State University, Amerika Serikat
Universitas Diponegoro
Advertisement
PLN Gelar Electricity Connect 2024, Siap Integrasikan Sistem Ketenagalistrikan ASEAN
Sebelumnya, PT PLN Persero bersama Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) akan menggelar Electricity Connect 2024 pada 20 - 22 November 2024.
Electricity Connect 2024 merupakan gabungan dari tiga acara besar yakni peringatan Hari Listrik Nasional ke 79 (HLN 79), Nusantara Power Connect (NPConnect), dan PLN Locomotion yang akan menjadi showcase Ketenagalistrikan ASEAN guna menguatkan komitmen transisi energi dalam mencapai Net Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat.
Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Ida Nuryatin Finahari menjelaskan, transisi energi sangat penting dijalankan dipicu oleh beberapa faktor di antaranya, ancaman perubahan iklim, peningkatan kebutuhan energi dan keterbatasan sumber daya fosil dalam waktu ke depan.
Untuk itu menurut Ida transisi energi melalui digitalisasi teknologi dan juga pemanfaatan energi bersih menjadi solusi utama untuk ketahanan dan kemajuan energi di Indonesia.
Dengan potensi sumber energi baru terbarukan (EBT) yang dimiliki, Ida optimis Indonesia mampu memimpin tranisi energi global dengan pengembangan super grid yang mampu menghubungkan pulau-pulau untuk menyalurkan EBT ke pusat beban khususnya di Pulau Jawa.
”Pemerintah tentunya mengharapkan dukungan dari seluruh stakeholder dan seluruh pihak untuk mendukung pengembangan transmisi dan super grid di Indonesia," Kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis (18/7/2024).
"Kami sangat mengapresiasi launching Electricity Connect 2024 ini, sehingga dapat menjadi wadah bertukar pikiran, informasi, ganggasan, pengalaman, serta kolaborasi lintas sektor antara para ahli, praktisi, dan seluruh pemangku kepentingan dalam rangka mendukung pelaksanaan penyediaan tenaga listrik berbasis smart grid dan juga percepatan perwujudan era net zero emissions,” tutur Ida.
Transisi Energi Lebih Cepat
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan, sebagai lokomotif transisi energi, PLN berkomitmen penuh untuk dapat mendukung roadmap transisi energi di Indonesia yang telah dicanangkan Pemerintah. Sehingga, tugas PLN saat ini tidak hanya menyuplai listrik andal bagi masyarakat tapi juga memastikan penyediaan energi yang terjangkau dan ramah lingkungan.
”PLN berkomitmen untuk mendukung Pemerintah dalam menjalankan transisi energi di Indonesia guna mendukung target nol karbon di tahun 2060 atau lebih cepat. Di dalam proses itu kita memastikan penyediaan energi yang terjangkau, dan ramah lingkungan sehingga bisa menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional, menciptakan lapangan kerja, dan pada saat yang sama kita dapat menjaga kelestarian lingkungan bagi generasi yang akan datang,” ujar Darmawan.
Darmawan mengungkapkan, perubahan iklim merupakan ancaman seluruh umat manusia, maka dalam menjalankan transisi energi kolaborasi global sangat dibutuhkan.
"Ini adalah perubahan iklim global, merupakan tantangan global, merupakan masalah global, hal ini tidak dapat diatasi secara lokal, hal ini harus ditangani secara global. Oleh karenanya Electricity Connect 2024, menjadi sangat penting bagi PLN untuk dapat menjaring kolaborasi global dalam mencapai transisi energi dari fosil ke energi baru terbarukan," Darmawan menambahkan.
Advertisement
Go Beyond Power Energizing The Future
Ketua Umum Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI), yang juga selaku Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem Evy Haryadi menjelaskan, mengusung tema Go Beyond Power Energizing The Future, Electricity CONNECT 2024 akan menjadi ajang diskusi dalam rangka mempersiapkan sektor ketenagalistrikan untuk menyambut dan beradaptasi dengan transisi energi global.
“Gerakan transisi energi global perlu diperkuat dan diterapkan oleh seluruh negara termasuk anggota ASEAN yang tercermin dari peserta pameran dan konferensi yang datang dari negara-negara ASEAN. Mencermati situasi ini, tema Electricity CONNECT 2024 “Go Beyond Power Energizing The Future” akan menjadi panduan kita dalam transisi energi di Asia," ungkap Haryadi.
Haryadi berharap lewat event ini, exhibitor, peserta konferensi, dan pengunjung dapat saling bertukar wawasan dan pengalaman yang dapat mendorong penguatan dan percepatan transisi energi di kawasan ASEAN.
Berdasarkan event yang sama tahun lalu, MKI menargetkan Electricity CONNECT 2024 akan diikuti lebih dari 500 exhibitor dari berbagai perusahaan di dalam negeri danmultinasional dari Asia, Eropa, dan Australia serta lebih dari 500 peserta konferensi dan 15.000 pengunjung dari berbagai profesi di bidang industri ketenagalistrikan yang berasal dari perusahaan nasional dan internasional.
”Electricity CONNECT akan menyediakan platform untuk networking, saling tukar menukar pengetahuan, pengalaman dan kesempatan. Lebih dari 60 pembicara dari dalam dan luar negeri telah dijadwalkan untuk hadir pada Electricity CONNECT 2024. Event ini akan menjadi forum yang luar biasa bagi komunitas ketenagalistrikan internasional untuk berinteraksi satu sama lain,” pungkas Haryadi.