Liputan6.com, Jakarta Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal, menyebut masa transisi Pemerintahan baru Prabowo Subianto kali ini dinilai lebih unik.
"Kita tahu bahwa proses politik sudah berjalan pada saat sekarang. Bahkan kalau kita melihat proses transisi ini terjadi bahkan lebih unik pada transisi pemerintahan," kata Faisal dalam Core Midyear Economic Review 2024 "Mitigasi Risiko ekonomi jelang Pemerintahan Baru", Selasa (23/7/2024).
Baca Juga
Faisal menyebut unik, lantaran figur-figur baru sudah mulai masuk ke kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, hal ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Advertisement
"Beberapa figur-figur untuk pemerintah yang sebetulnya di pemerintahnya akan datang sudah mulai masuk ke dalam kabinet yang ada sekarang. Jadi pemerintahan yang sedang berjalan, yang belum berganti. Ini yang belum pernah terjadi sebelumnya," ujarnya.
Salah satunya, Thomas Djiwandono yang merupakan keponakan dari Presiden terpilih Prabowo Subianto, baru saja dilantik menjai Wakil Menteri Keuangan II mendampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Diketahui pelantikan berlangsung pada Kamis (18/7) lalu oleh Presiden Jokowi di Istana Negara, di Jakarta.
Amankan Kebijakan Fiskal
Faisal menduga, alasan masuknya figur baru di Kementerian Keuangan adalah salah satu upaya dini yang dilakukan Presiden terpilih selanjutnya untuk mengamankan kebijakan fiskal.
"Ini di antaranya adalah untuk, kalau kita melihat beberapa yang masuk misalkan di Kementerian Keuangan. Tentu saja ada kaitannya dengan mengamankan kebijakan fiskal untuk pemerintahan yang akan datang," ujarnya.Utamanya mengamankan kebijakan fiskal untuk program makan bergizi gratis yang merupakan salah satu program Prabowo-Gibran yang menarik perhatian publik.
"Kalau kita dengar di media, di publik, yang sekarang sudah sangat ramai juga dibahas. Tentu saja adalah program pertama yang menjadi andalan daripada pemerintahan baru yaitu makan bergizi gratis," pungkasnya.
Pesan Erick Thohir ke Wamenkeu Baru
Sejumlah nama baru saja dilantik menjadi wakil menteri di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menteri BUMN Erick Thohir turut menyampaikan pesannya.
Ada 3 posisi yang dilantik. Yakni, Wakil Menteri Keuangan, Wakil Menteri Investasi, dan Wakil Menteri Pertanian.
"Selamat untuk para Wakil Menteri yang hari ini dilantik, Mas Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan, Mas Sudaryono sebagai Wakil Menteri Pertanian, dan Pak Yuliot Tanjung sebagai Wakil Menteri Investasi," ucap Erick melalui akun Instagram pribadinya @erickthohir, dikutip Jumat (18/7/2024).
Erick mengaku senang dengan beberapa wajah baru yakni sejumlah wakil menteri di pemerintahan. Dia berharap terjalin kerja sama yang baik.
"Senang melihat wajah-wajah baru di pemerintahan. Selamat bertugas, mari kita sama-sama berkolaborasi untuk Indonesia," ungkap Erick.
Beberapa nama yang dilantik Jokowi di antaranya Thomas Djiwandono yang didapuk menjadi Wakil Menteri Keuangan II. Dia akan bersanding dengan Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) I, Suahasil Nazara, serta di bawah langsung Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Thomas merupakan keponakan Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan bendahara umum Gerindra.
Selain itu, ada Sudaryono yang dilantik menjadi Wakil Menteri Pertanian. Dia menggantikan posisi Harvick Hasnul Qolbi yang menjabat sejak 2020 lalu. Sudaryono merupakan Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah.
Lalu, ada nama Yuliot Tanjung yang dilantik menjadi Wakil Menteri Investasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Ini merupakan jabatan baru di BKPM. Sebelumnya, Yuliot sempat menempati posisi Deputi di BKPM.
Advertisement
Ikut Susun RAPBN 2025
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan tugas Wakil Menteri Keuangan II yang saat ini dijabat oleh Thomas Djiwandono. Sri Mulyani mengungkapkan, Thomas akan membantu dalam menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
"Jadi fokusnya untuk mas Thomas adalah ikut dalam penyusunan RAPBN 2025 tersebut. Ya ini, sekarang dalam proses tahap penyusunan berdasarkan pembahasan dengan DPR yang kemarin sudah dilakukan,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers, Kamis (18/7/2024).
Menkeu menegaskan, masuknya Thomas dalam Kementerian Keuangan bukan karena adanya hubungan yang tidak bagus, tetapi dengan adanya Thomas di Kementerian Keuangan membuat proses penyusunan APBN menjadi lebih mudah.
"Dengan adanya di dalam jadinya engga perlu ada pertemuan khusus karena mas Thomas sudah ada di sini. Sehingga seluruh proses penyusunan APBN ini akan disusun ditulis nota keuangan dan RUU-nya dan disampaikan bapak presiden pada 16 Agustus dan pembahasan dengan DPR,” pungkas Sri Mulyani.
Sri Mulyani menambahkan, saat ini berada dalam periode transisi, maka dengan masuknya Thomas dalam Kementerian Keuangan akan membuat komunikasi dan proses transisi jadi lebih mudah.