Sukses

Peretasan Pusat Data Nasional Berdampak ke Pembangunan IKN, Kok Bisa?

Pembobolan PDNS 2 membuat proses sertifikasi badan usaha maupun sertifikasi tenaga kerja konstruksi yang dilakukan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kerja (LPJK) kembali manual.

Liputan6.com, Jakarta - Peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 turut berdampak pada hilangnya data proyek infrastruktur, termasuk yang berada di Ibu Kota Nusantara (IKN) dan proyek strategis nasional (PSN). 

Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR), Abdul Muis, mengamini bahwa raibnya data PDNS 2 berdampak cukup signifikan, khususnya untuk sertifikasi tenaga kerja konstruksi. 

Insiden itu juga sedikit berpengaruh terhadap proses pengadaan barang hingga lelang (tender). Namun, jumlahnya tidak terlalu banyak lantaran mayoritas proyek sudah rampung terselesaikan. 

"Walaupun Alhamdulillah sudah sisa yang terpengaruh tidak sampai 10 persen, karena lelang dan pekerjaan kita sudah 90 persen diselesaikan di tahun 2024 ini," kata Abdul Muis di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (23/7/2024).

Adapun sebagian data yang hilang termasuk proyek-proyek yang ada di IKN dan beberapa proyek strategis nasional. "Ada (PSN), yang di IKN juga ada," imbuh dia. 

Menindaki kejadian itu, Kementerian PUPR yang tadinya bertumpu pada sistem informasi digital kembali ke cara manual. Abdul mengatakan, cara itu terpaksa ditempuh lantaran proses lelang maupun kontrak pengerjaan proyek dikejar batas waktu alias deadline. 

"Kalau kita enggak segera mengambil keputusan ke manual, maka waktu akan habis. Tentu itu akan menjadikan pembangunan infrastruktur di IKN akan mundur," ungkap dia. 

Pembobolan PDNS 2 juga membuat proses sertifikasi badan usaha maupun sertifikasi tenaga kerja konstruksi yang dilakukan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kerja (LPJK) kembali manual.

"Walaupun memang dengan kembali ke manual tentu ada ekstra tenaga, ekstra waktu. Tidak secepat kalau kita menggunakan sistem informasi," pungkas Abdul Muis. 

2 dari 3 halaman

IKN Terus Berbenah untuk Upacara 17 Agustus 2024, Intip Kesiapannya

Tim Komunikasi antar Kementerian/Lembaga untuk Ibu Kota Nusantara (IKN) terus mengecek kesiapan jelang seremoni perayaan HUT RI ke-79 di IKN pada 17 Agustus 2024.

Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara, Danis H Sumadilaga menjelaskan, berbagai progres perkembangan terkini pembangunan IKN. Mulai dari kesiapan lapangan upacara, kantor presiden, dan infrastruktur air untuk mendukung kelancaran perayaan upacara 17 Agustus.

"Di IKN sudah ada sumber air baku, selain itu ada sumber lain yaitu Bendungan Sepaku Semoi. Kapasitasnya secara teknis di Intake Sepaku adalah 3.000 liter per detik. Sedangkan Bendungan Sepaku Semoi adalah 2.500 liter per detik," terang Danis dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/7/2024).

Danis mengungkapkan, untuk tahap satu sumber air baku yang akan digunakan bersumber dari Intake Sepaku. 

"Ini yang akan diproses melalui pengolahan air bersih di samping intake, kemudian dialirkan melalui pipa sepanjang 16 km ke pusat pemerintahan. Dari sana didistribusi ke setiap persil setiap gedung yang menjadi air bersih yang nanti digunakan di IKN," ungkapnya.  

3 dari 3 halaman

Tol Balikpapan

Selain itu, Danis menjelaskan, tol dari Balikpapan menuju IKN ditargetkan dapat difungsikan pada 17 Agustus 2024. 

"Pada saat ini Kementerian PUPR sedang membangun tol yaitu sesi 3A, 3B dan 5A yang Insya Allah progresnya rata-rata sudah 90 persen. Itu akan kita fungsionalkan satu jalur dengan masing-masing tiga lajur dan dua lajur untuk digunakan menuju IKN," ujar dia. 

Saat ini, perjalanan darat untuk sampai ke IKN dari Balikpapan kurang lebih dua setengah jam. Melalui tol baru, perjalanan darat dapat ditempuh dengan satu jam perjalanan darat.

"Kalau dari Balikpapan tadi memerlukan dua setengah jam, mulai tol fungsional itu sekitar satu sampai satu setengah jam, sehingga kita menghemat satu setengah jam. Mudah-mudahan pada 17 Agustus itu sudah bisa terealisasi," imbuh Danis.   

Video Terkini