Sukses

Gibran: Uji Coba Makan Siang Gratis Rp 14.900 Didanai GoTo dan TikTok

Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka memastikan uji coba makan siang gratis di Bogor didanai swasta.Diantaranya GoTo dan TikTok

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, menyampaikan bahwa uji coba Program Makan Siang Gratis yang berlangsung hingga Oktober 2024 sepenuhnya didukung oleh dana dari sektor swasta.

"Kami sangat berterima kasih. Tanpa dukungan dari perusahaan swasta, program ini mungkin tidak akan berjalan sebaik ini, mengingat ini masih tahap uji coba," ujarnya setelah meninjau uji coba di SDN Sentul 03 dan 02, Kabupaten Bogor, dikutip dari Antara, Rabu (24/7/2024).

Didanai GoTo dan TikTok

Gibran mengungkapkan, sejak ia dan Presiden terpilih Prabowo Subianto mengumumkan Program Makan Bergizi Gratis, banyak perusahaan yang berpartisipasi, terutama melalui Corporate Social Responsibility (CSR).

"Banyak perusahaan yang tergerak, termasuk GoTo dan TikTok," kata Gibran.

Uji coba di SDN Sentul 03 dan 02 ini diprakarsai oleh GoTo, dengan kehadiran Catherine Hindra Sutjahyo, Presiden Gojek Unit Bisnis On-Demand Service GoTo.

Ratusan paket makanan dikirimkan ke sekolah menggunakan layanan pesan antar Gojek, dengan melibatkan puluhan pengemudi ojek online.

"Menu hari ini seharga Rp14.900, yang terdiri dari ayam, nasi, sayur, buah-buahan, dan susu. Ini juga untuk mengklarifikasi bahwa anggaran akan dipotong hingga Rp7.500 per porsi, itu tidak benar," tegas Gibran.

 

2 dari 2 halaman

Tak Akan Dikurangi

Gibran memastikan bahwa anggaran untuk program makan bergizi gratis tidak akan dikurangi hingga Rp7.500 per porsi.

"Untuk anak-anak kita, generasi penerus bangsa, anggarannya tidak boleh pelit. Meskipun menunya berbeda, anggarannya tidak mungkin dikurangi hingga Rp7.500," jelas Gibran.

Program ini akan terus diuji coba hingga Oktober 2024 menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029. Selama tahap uji coba, berbagai skema akan dicoba, termasuk memanfaatkan UMKM, warung kecil, warteg, dan katering kecil dalam penyediaan makanan.

"Jika ada yang perlu diperbaiki atau dievaluasi, kami akan segera lakukan. Sampai Oktober, berbagai skema akan kami coba," kata mantan Wali Kota Surakarta itu.