Sukses

IKN Tahap Awal Hanya Bisa Tampung 1.700 ASN Imbas Cuaca

Direktur Utama PT Bina Karya (Persero), Boyke Soebroto menuturkan, rencana ada 30 ribu ASN yang akan datang tapi karena faktor cuaca pembangunan hunian tak sesuai harapan.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Bina Karya (Persero), Boyke Soebroto mengatakan, pengerjaan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN)  banyak terkendala masalah cuaca. Itu turut berakibat pada lebih sedikitnya populasi aparatur sipil negara (ASN) tahap awal yang bisa dipindahkan ke ibu kota baru. 

Lantaran, Boyke mengungkapkan, pengerjaan hunian ASN dalam bentuk tower rumah susun (rusun) terkendala oleh anomali cuaca. Sehingga menyebabkan jumlah PNS yang bakal berpindah ke IKN di tahap awal lebih sedikit dari yang ditargetkan. 

"Rencananya sebelumnya ada 30 ribu ASN yang akan datang. Tapi karena faktor cuaca, pembangunan hunian ASN tidak sesuai harapan semula. Jadi yang pindah hanya 1.300 orang," ungkapnya dalam acara penandatanganan pembangunan 40 tower rusun ASN di Jakarta, Kamis (25/7/2024).

Terlebih, ia menambahkan, pembangunan hunian ASN di IKN masih bertumpu pada modal APBN. Sebab, belum ada investasi yang masuk untuk ikut membangun rumah PNS di IKN lewat skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).  

"Makanya hari ini pasca penandatanganan kesepakatan kerjasama, kita harus buat timeline. Supaya ujungnya bisa eksekusi yang sudah direncanakan, antara pembangunan hunian ASN dan pendanaannya," tutur Boyke. 

Adapun untuk pembangunan rusun ASN menggunakan APBN telah dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Melalui Penandatanganan Kontrak Paket Pekerjaan Pembangunan 46 Tower Rumah Susun ASN-Hankam di KIPP IKN pada Jumat, 25 Agustus 2023 lalu. 

Pada kegiatan tersebut, penandatanganan kontrak 6 Paket Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun Pembangunan 47 tower Rumah Susun ASN dan Hankam dan 2 Paket Manajemen Konstruksi.

 

 

2 dari 4 halaman

Paket Pekerjaan Konstruksi

Meliputi, Paket Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun Pembangunan Rumah Susun Polri dan BIN oleh Kerja Sama Operasi (KSO) Adhi-Nindya-Wiratman. Kedua, Paket Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun Pembangunan Rumah Susun Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) oleh PT Wijaya Karya Bangunan Gedung. 

Ketiga, Paket Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun Pembangunan Rumah Susun ASN 1 oleh PP-Urban-Jaya Konstruksi KSO. Kemudian, Paket Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun Pembangunan Rumah Susun ASN 2 oleh PT Hutama Karya. 

Lalu, Paket Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun Pembangunan Rumah Susun ASN 3 oleh PT Waskita Karya. Terakhir, Paket Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun Pembangunan Rumah Susun ASN 4 oleh Brantas Abipraya-Deta, KSO. 

Sedangkan untuk 2 Paket Manajemen Konstruksi Pembangunan 47 tower Rumah Susun ASN meliputi, Paket Pekerjaan Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah Susun ASN 1-2 oleh PT Wiratman Cipta Manggala-PT Pola Teknik Konsultan-PT Bangun Sejajar Prima (KSO). Kedua, Paket Pekerjaan Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah Susun ASN 3-4 oleh PT CEC KSO PT CCM-PT ARETAS.

 

3 dari 4 halaman

40 Rusun ASN di IKN Senilai Rp 20 Triliun Bakal Dibangun Asing

Sebelumnya, konsorsium Garuda Nusantara dan PT Bina Karya (Persero) menandatangani perjanjian kerjasama untuk pembangunan perumahan PNS di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Melalui kerja sama ini, Konsorsium Garuda Nusantara dan PT Bina Karya (Persero) direncanakan membangun hingga 40 tower rusun ASN di IKN. Total komitmen investasi yang disiapkan oleh Konsorsium Garuda Nusantara untuk proyek ini sekitar Rp 20 triliun.

Chairman PT Globalasia Infrastructure Fund (GIF) Witjaksono mengatakan, pihaknya yang menghimpun dana investasi asing untuk pembangunan IKN telah mengantongi persetujuan dana dari Bank of China senilai Rp 10 triliun.

Uang tersebut diminta untuk dihabiskan secepatnya sebagai bentuk kepastian investasi. Oleh karenanya, GIF yang berada di bawah Konsorsium Garuda Nusantara secara dadakan mengajak Bina Karya untuk melakukan kerjasama pembangunan 40 tower rusun ASN.

"Ini dadakan, makanya Bina Karya kita verified, kita teken hari ini. Insya Allah kita akan bangun 40 tower untuk ASN," ujar Witjaksono di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (25/7/2024).

Pakai Teknologi

Secara rencana, lanjutnya, hunian vertikal bagi para abdi negara tersebut akan dibangun dengan menggunakan teknologi tinggi yang berbeda. Tak hanya tempat tinggal, rusun ASN itu juga diklaim akan memiliki shopping mall dan fasilitas penunjang lainnya.

Desain daripada itu semua nantinya akan disetujui oleh Bina Karya, dengan menarik Ridwan Kamil sebagai kurator. Tahap selanjutnya, Konsorsium Garuda Nusantara akan meminta persetujuan dengan menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dari Menteri Keuangan.

"Kalau tidak molor, akhir tahun akan groundbreaking," imbuh Witjaksono.

 

 

 

4 dari 4 halaman

Target Bangun 211 Tower

Sementara Direktur Utama PT Bina Karya (Persero) Boyke Soebroto mengatakan, inisiasi pembangunan 40 rusun ASN dilakukan guna mengejar target pembangunan 211 tower hunian PNS di IKN.

"Sekarang baru 2 (tower). Jadi artinya kesempatan masih banyak. Itu lah makanya kita mengundang para investor. Kalau ada investor equity-nya kurang, kita bisa chip in di situ dengan pool of fund," ungkapnya.

Ia mengutarakan jika pembiayaan untuk pembangunan IKN bisa dilakukan dengan beberapa model. Selain dari APBN, moda pendanaan bisa dicari dengan skema crowd funding hingga direct Investment.

"Selama ini kan kita menggantungkan pada APBN. Kita sebutnya pool of fund. Karena itu ada beberapa investor, mungkin yang berminat yang menaruh duitnya di situ, dikelola oleh GIF untuk dijadikan equity," urainya.

"Karena untuk project financing kita bisa dapatkan dari perbankan. Tapi untuk equity harusnya dari funding yang sangat murah," pungkas Boyke.

 

 

Video Terkini