Sukses

Elon Musk Rencana Investasi Tesla ke Startup xAI, Nilainya Sentuh Rp 81,4 Triliun

Elon Musk membagikan sebuah jajak pendapat kepada pengguna media sosial X untuk mengetahui apakah mereka setuju dengan kesepakatan investasi Tesla ke xAI.

Liputan6.com, Jakarta - Orang terkaya di dunia, Elon Musk mengungkapkan bahwa dewan direksi Tesla Inc. akan membahas investasi senilai USD 5 miliar atau sekitar Rp 81,4 triliun ke perusahaan rintisan kecerdasan buatan yang didirikan sang miliarder, xAI.

Melansir The Economic Times, Jumat (26/7/2024) Elon Musk membagikan sebuah jajak pendapat kepada pengguna media sosial X untuk mengetahui apakah mereka setuju dengan kesepakatan itu.

Setelah lebih dari dua pertiga responden memberikan suara setuju, Musk mengatakan bahwa tampaknya "publik mendukung" dan Tesla akan mempertimbangkan investasi tersebut.

Dalam jajak pendapat awal yang diunggah pada hari Selasa, Musk mengatakan bahwa persetujuan dewan direksi Tesla dan suara pemegang saham akan diperlukan sebelum investasi dilakukan.

Pertanyaan itu diajukan tak lama setelah Tesla melaporkan laba yang mengecewakan selama empat kuartal berturut-turut, dan Musk telah ditanya selama panggilan pendapatan apakah perusahaan akan berinvestasi di xAI atau mengintegrasikan bot obrolannya, yang disebut Grok, ke dalam perangkat lunak Tesla.

"Tesla belajar banyak dari xAI," ungkap Musk, seraya menambahkan bahwa hal itu telah membantu memajukan Full Self-Driving, serangkaian fitur bantuan pengemudi. Sebagai informasi, Musk mendirikan xAI pada awal tahun 2023 atau beberapa bulan setelah OpenAI mengawali ledakan AI dengan peluncuran ChatGPT.xAI.

xAI sendiri mengumumkan telah mengumpulkan modal sebesar USD 6 miliar dalam putaran pendanaan yang menilai perusahaan rintisan tersebut sekitar USD 18 miliar.

Sequoia Capital dan Andreessen Horowitz termasuk di antara perusahaan yang mengambil bagian dalam salah satu investasi terbesar sejauh ini dalam AI generatif.

2 dari 3 halaman

Saham Tesla Merosot Usai Umumkan Kinerja Kuartal II

Tesla (TSLA) melaporkan hasil kinerja kuartal II yag beragam. Dari sisi pendapatan Tesla pada periode tersebut tercatat sebesar USD 25,05 miliar, di atas perkiraan USD 24,63 miliar, dan sedikit lebih tinggi dari USD 24,93 miliar yang dilaporkan Tesla tahun lalu.

Tesla membukukan EPS yang disesuaikan sebesar USD 0,52, meleset dari ekspektasi USD 0,60, dengan laba bersih non-GAAP sebesar USD 1,8 miliar. Saham Tesla turun lebih dari 4% menyusul pengumuman itu.

Meski begitu, Tesla mengatakan rencana untuk kendaraan baru, termasuk model yang lebih terjangkau, tetap berada pada jalur yang tepat untuk memulai produksi pada paruh pertama 2025.

"Kendaraan ini akan memanfaatkan aspek platform generasi berikutnya serta aspek platform kami saat ini dan akan dapat diproduksi. pada jalur manufaktur yang sama dengan jajaran kendaraan kami saat ini," kata Tesla dalam laporan pendapatan kuartal II, dikutip dari Yahoo Finance, Rabu (24/7/2024).

 

3 dari 3 halaman

Kendaraan Listrik Murah

Banyak analis dan pengamat industri berpendapat bahwa debut dan peluncuran kendaraan listrik yang lebih murah akan mendorong penjualan kendaraan listrik ke tingkat yang lebih tinggi. Sesuatu yang bahkan telah dikatakan oleh CEO Tesla Elon Musk sebelumnya.

Musk mengatakan perusahaan akan memperkenalkan robotaxi-nya pada 10 Oktober, yang awalnya dijadwalkan pada 8 Agustus. Musk mengatakan waktu tambahan itu memungkinkan Tesla untuk menambahkan beberapa hal lain ke robotaxi sebelum peluncurannya.

Sedangkan untuk kendaraan lainnya, Tesla mengatakan produksi Cybertruck meningkat tiga kali lipat dibandingkan kuartal I, dan kendaraan tersebut berada di jalur yang tepat untuk mencapai profitabilitas pada akhir tahun. Tesla mengatakan pabrik Semi juga berada di jalur yang tepat untuk memulai produksi pada akhir 20255.

Video Terkini