Sukses

Beli Sepatu Hoka di AS Ternyata Made In Indonesia? Jangan Heran Soalnya Dibuat di Sini

Jokowi melepas ekspor sepatu Hoka di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi melepas ekspor perdana 16 ribu pasang sepatu merek Hoka ke Amerika Serikat (AS) pada Jumat kemarin. Merek Sepatu Hoka ini mulai terkenal dalam dua tahun terakhir terutama bagi para pelari.

Jokowi melepas ekspor sepatu Hoka di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah. Sepatu-sepatu ini diproduksi oleh PT Yih Quan Footwear Indonesia, sebuah perusahaan alas kaki terkemuka asal Taiwan yang baru saja memulai investasi pertama di Indonesia.

"Hari ini kita akan melepas ekspor perdana 16 ribu pasang sepatu merek Hoka ke Amerika yang diproduksi oleh perusahaan Yih Quan Footwear Indonesia, salah satu produsen alas kaki terkemuka asal Taiwan," ujar Jokowi, dikutip pada Sabtu (27/7/2024).

Presiden juga mengungkapkan bahwa opersional pabrik Yih Quan Footwear Indonesia di KIT Batang merupakan langkah penting bagi Lai Yih Group setelah 20 tahun berinvestasi di Vietnam.

Saat ini, investasi Lai Yih Group di KIT Batang ini mencapai Rp1,7 triliun dan menjadikannya sebagai investasi padat karya pertama di kawasan tersebut.

"Investasi Lai Yih Group di KIT Batang ini senilai Rp1,7 triliun merupakan investasi padat karya pertama di KIT Batang yang mampu nantinya akan menyerap kurang lebih 13 ribu pekerja/karyawan, termasuk tenaga kerja konstruksi," ucap Presiden Jokowi.

Acara pelepasan ekspor ini menandai langkah penting dalam upaya pemerintah untuk mendorong ekspor dan menciptakan lapangan pekerjaan di sektor industri.

Melalui langkah ini, diharapkan industri alas kaki Indonesia dapat semakin berkembang dan memperkuat posisi negara sebagai pemain utama dalam pasar global.

2 dari 4 halaman

KIT Batang Diserbu Investor, Total Investasi Sudah Rp 14 Triliun

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengungkapkan saat ini sudah ada 18 perusahaan yang berinvestasi di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah, dengan nilai investasi mencapai sekitar Rp 14 triliun.

"Dari 18 perusahaan yang sudah masuk itu telah menyerap 19 ribu pekerja," kata Bahlil dalam kata sambutannya pada acara peresmian KITB, Jumat (26/7/2024).

Bahlil menambahkan pemerintah menargetkan dalam 10 tahun ke depan, KIT Batang dapat menyerap 250 ribu tenaga kerja. Selain itu Bahlil menuturkan industri yang berinvestasi di KITB tak hanya industri teknologi tinggi, tetapi juga UMKM.

Pada September 2024, Bahlil menjelaskan ada perusahaan asal Korea Selatan yakni LG akan membangun pabrik katoda sebagai ekosistem baterai kendaraan listrik.

"Karena feasibility study-nya sudah selesai bulan Agustus 2024. Dan katoda akan di bangun di sini," jelasnya.

Menurutnya hadirnya pembangunan katoda menjadi integrasi pembangunan hulu dan hilir ekosistem baterai EV. Di mana, akan ada prekursor smelter untuk pengembangan baterai cell di Maluku Utara. Kemudian, ada baterai sel juga di Karawang.

Adapun Bahlil menargetkan KITB menjadi lokasi relokasi pabrik asal China yang hengkang akibat perang dagang. Dia mengatakan sejak terjadinya perang dagang antara AS dengan China, belum ada investor asing yang memindahkan pabriknya ke Indonesia.

3 dari 4 halaman

Bakal Jadi KEK

Pemerintah rencanakan menjadikan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) sebagai Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK). Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan usai peresmian operasional KITB oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Jumat, 26 Juli 2024.

Luhut menjelaskan pengembangan Kawasan Industri Terpadu Batang yang baru diresmikan ini sangat bagus dan akan terus berkembang di masa depan.

“Saya kira ini akan berkembang, kita tadi sudah sepakat. Nah ini akan kita bikin KEK sehingga dengan begitu insentif tax holiday dan segala macam sama dengan KEK lainnya akan kita berikan," kata Luhut kepada wartawan di KITB, Jumat (26/7/2024).

Meskipun begitu, Luhut belum menjelaskan lebih lanjut rencana terkait KITB yang akan menjadi KEK.

 

  

4 dari 4 halaman

Luas Sekitar 4.300 Hektare

Sebelumnya, Jokowi menjelaskan KITB awalnya dibangun dengan luas 400 hektar. Karena minat yang tinggi, pembangunan kawasan diperluas dalam beberapa fase. Adapun total luas lahan KITB dalam perencanaan mencapai sekitar 4.300 hektar.

Selain itu, nantinya KITB dapat menampung industri dan pabrik yang bisa menyerap kurang lebih 250.000 pekerja. 

Jokowi menambahkan pada fase pertama, sudah ada 18 perusahaan yang berinvestasi di KITB dengan nilai investasi mencapai Rp 14 triliun. Adapun tenaga kerja yang diserap dari investasi tersebut kurang lebih 19.000 orang.