Liputan6.com, Jakarta Ketua Dewan Penasehat Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Bambang Haryo Soekartono melakukan kunjungan di Pelabuhan Merak-Bakauheni guna menyerap aspirasi Stakeholder.
Baca Juga
Dalam kunjungan itu. Anggota DPR-RI periode 2024-2029 ini, ingin mengetahui langsung evaluasi penanganan kemacetan di lintas tersebut pada saat menghadapi angkutan mudik lebaran.
Advertisement
"Setelah evaluasi dilakukan perubahan jumlah kapal yang beroperasi di setiap dermaga, menjadi 4 kapal. Alhamdulillah jumlah trip yang dihasilkan saat ini meningkat menjadi 112 trip yang tadinya hanya 86 trip dalam satu hari. Berarti terjadi penambahan kapasitas angkut yang bisa dimanfaatkan untuk menampung jumlah konsumen kapal penyebrangan baik penumpang maupun kendaraan," kata dia dikutip Minggu (28/7/2024).
Walaupun sudah terjadi peningkatan, lanjut BHS mengungkapkan, masih banyak kapal yang tidak bisa dioperasikan karena kekurangan dermaga. Untuk itu, Ia mendorong dioperasikannya dermaga 1 untuk kepentingan eksekutif swasta yang sudah dikelompokkan kapalnya dan yang memenuhi syarat pelayanan eksekutif berjumlah 10 kapal.
"Saat ini hanya 7 pasang dermaga hanya bisa dipakai untuk 28 kapal dari total jumlah 66 kapal. Sehingga masih ada 42 kapal yang bisa dimanfaatkan apabila ada penambahan dermaga. Dan PT ASDP serta Pemerintah harus mengusahakan penambahan dermaga, sampai dengan idealnya 10 pasang dermaga" Katanya.
Alumni Teknik Perkapalan ITS Surabaya ini, menekankan untuk pemberdayaan konektivitas antar moda di pelabuhan penyebrangan tersebut antara 3 moda yaitu , Angkutan Penyebrangan, Kereta api, dan Bus antar Kota antar Provinsi, yang saat ini perlu disempurnakan. Sehingga manfaat intregrasi antar moda tersebut bisa dinikmati oleh masyarakat.
"Saya juga menekankan untuk mengaktifkan kembali jembatan timbang yang ada di pelabuhan tersebut untuk kepentingan data berat muatan yang dibutuhkan oleh Perusahaan Pelayaran untuk stabilitas kapal dan keselamatan. Bila memungkinkan penimbangan kendaraan khususnya truk bisa dilakukan jauh sebelum di jembatan jembatan timbang yang ada di Provinsi Banten jauh dari pelabuhan, dan pengoperasian alat timbang di pelabuhan sebagai seleksi akhir berat kendaraan yang akan masuk ke kapal" Imbuhnya
Iklim Usaha
Untuk menjaga iklim usaha yang kondusif, BHS menegaskan lintasan Merak-Bakauheni harus di Moratorium. Karena jumlah kapal sudah terlalu banyak dibanding jumlah dermaga, yang saat ini kapal hanya bisa jalan 11 hari dalam satu bulan. Dan perlunya segera di realisasikan kenaikan tarif yang saat ini masih tertinggal sekitar 40%. Yang rencananya saat ini setelah dilakukan pembahasan di Kementrian Perhubungan akan dinaikkan sekitar 15 %.
"Diharapkan GAPASDAP bersama ASDP bisa mengawal terealisasinya kenaikan tarif untuk iklim usaha yang kondusif. Karena saat ini sudah ada beberapa perusahaan yang mati dan bahkan di akuisisi oleh ASDP, serta yang belum mati, tetapi tidak mampu menggaji karyawannya selama 9 bulan, dan bahkan kapalnya yang berjumlah 7 kapal tidak bisa dioperasikan semua.
Dan diharapkan semua perusahaan pelayaran dapat mengoperasikan kapalnya dengan standarisasi pelayanan minimum dan standarisasi keselamatan. Tutup BHS
Advertisement
Strategi Kemenhub Cegah Kemacetan Panjang di Pelabuhan Merak-Bakauheni
Sebelumnya, kemacetan panjang terjadi di sejumlah pelabuhan saat musim libur Lebaran 2024 yakni di Merak dan Bakauheni. Seiring hal itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan sejumlah strategi.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Hubdar) Kementerian Perhubungan, Risyapudin Nursin mencatat, pada periode puncak arus mudik 6-7 April 2024 terdapat 32% atau 19.700 kendaraan yang datang ke pelabuhan (check in) dengan kondisi tanpa tiket pada hari kedatangan di Pelabuhan Merak. Kondisi itu membuat mereka akhirnya memaksa membeli tiket untuk 2-3 hari kedepan.
"Pada periode puncak arus balik tanggal 10-14 April 2024 terdapat perubahan customer behavior yang signifikan, dimana terdapat 1,8% (1.805 kendaraan) Pengguna Jasa datang ke pelabuhan (check in) dengan kondisi tanpa tiket pada hari kedatangan di Pelabuhan Bakauheni," ungkapnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR di Jakarta, dikutip Kamis (4/7/2024).
Untuk memastikan kelancaran lalu lintas di pelabuhan ke depan, Nursin mengungkapkan untuk jangka pendek, pihaknya sosialisasi secara masif terkait tiket online dan pelaksanaan penertiban calo tiket.
Upaya jangka pendek lainnya adalah operasi Ketupat dimulai sejak H-9 untuk Optimalisasi pembatasan kendaraan barang, pemberlakuan ketentuan Pelabuhan Penyeberangan Khusus Kendaraan Penumpang, screening tiket secara masif, serta pematangan simulasi/skenario saat posko dan koordinasi massive antar Stakeholders terkait.
Kemudian untuk jangka menengah, Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub melakukan pembangunan Bufferzone KM.97 seluas +10 Ha, relokasi Stasiun KA Merak untuk menambah kapasitas parkir dalam pelabuhan, serta pembangunan dedicated dermaga di Pelabuhan Bakauheni khusus kapal dari Pelabuhan Ciwandan.
Adapun untuk jangka panjang, adalah pembangunan fly over akses masuk & fly over akses keluar Pelabuhan Merak untuk kelancaran traffic masuk/keluar pelabuhan, dan penambahan 2 dermaga integrasi dengan Pelabuhan Indah Kiat pembangunan fly over penghubung Jalan Tol Trans Sumatera ke Dermaga Bakauheni khusus kendaraan logistik.
Penyebab Macet Panjang di Pelabuhan Merak saat Mudik Lebaran 2024
Penyebab macet panjang saat puncak arus mudik Lebaran Idul Fitri 2024, dibeberkan PT ASDP Indonesia Ferry. Angka pemudik tertinggi sepanjang sejarah perusahaan itu berdiri, jadi salah satu penyebab kemacetan panjang di Pelabuhan Merak.
Pada arus mudik Idul Fitri 2023, jumlah kendaraan yang menyeberang dalam satu hari, hanya 39.000 unit, tahun ini meningkat signifikan. Kemacetan yang terjadi sejak Sabtu, 6 April 2024, baru terurai pada Senin, 8 April 2024.
"Sabtu malam minggu yaitu yang tertinggi, jumlah kendaraannya sebesar 42.000 lebih dibandingkan tahun lalu yang sekitar 39 ribu. Dengan demikian, ini adalah time highest atau selama ASDP berdiri, satu hari menyeberangkan tertinggi di musim lebaran tahun ini," ujar Ira Puspadewi, Dirut PT ASDP Indonesia Ferry, di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak, Selasa (9/4/2024).
Dari 42.000 unit kendaraan pemudik itu, nyaris 20.000 unit mobil datang di waktu bersamaan, sehingga mengular panjang keluar Pelabuhan Merak.
Kemudian saat puncak arus mudik Lebaran 2024, ada sekitar 19.700 kendaraan pemudik yang belum memiliki tiket dan menyebabkan kemacetan hingga keluar Pelabuhan Merak.
"Satu catatan bersama bagi ASDP dan seluruh stakeholder yang terlibat dalam operasi penyebrangan angkutan lebaran ini adalah bahwa dari 42.000 kendaraan tadi, 32 persennya atau jumlah absolutenya 19.700 kendaraan itu datang di hari yang sama, baru mendapatkan tiket di hari yang sama," terangnya.
Advertisement