Sukses

Program Makan Siang Gratis Untungkan Warga Desa, Ini Penjelasannya

Jika seluruh bahan makan siang gratis dipenuhi dari dalam negeri, maka bisa memberikan keuntungan, baik untuk pengusaha maupun petani. Soal petani ini, artinya banyak penduduk di desa yang menerima manfaatnya.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan program makan bergizi gratis (MBG) akan menguntungkan banyak aspek. Termasuk masyarakat pedesaan dari perputaran dana yang diciptakan.

Mentan Amran menilai, program makan siang gratis yang menjadi andalan Presiden Terpilih Prabowo Subianto itu merupakan satu kesatuan dari hulu hingga hilir. Di sisi hilir merupakan alokasi makan siang gratis ke pada siswa sekolah.

Dia berharap, seluruh kebutuhan bahan-bahan tersebut bisa dipenuhi dari dalam negeri.

"Makan bergizi (gratis) tidak berdiri tunggal, makan bergizi adalah hilir, hulunya adalah ada bawang, ada cabai, ada beras, ada telur, ada ikan, ada ayam. Semua ini harapan kita adalah dipenuhi dalam negeri," ucap Mentan Amran, di Jakarta, dikutip Senin (29/7/2024).

Dia menjelaskan, jika seluruh bahannya dipenuhi dari dalam negeri, maka bisa memberikan keuntungan, baik untuk pengusaha maupun petani. Soal petani ini, artinya banyak penduduk di desa yang menerima manfaatnya.

 

"Kalau ini dipenuhi dalam negeri Ini akan menggerakkan ekonomi pedesaan, menggerakkan ekonomi desa," ungkapnya.

 

Dengan begitu, Mentan Amran menaksir ada dampak ekonomi atas perputaran yang yang tidak sedikit. Pada akhirnya, turut berkontrobusi pada catatan pertumbuhan ekonomi nasional.

"Bayangkan kalau berapa triliun bergerak di desa Itu bisa mengangkat pertumbuhan ekonomi kita," tegas Mentan Amran Sulaiman.

 

2 dari 3 halaman

Ajak Vietnam Investasi Sapi Perah RI Buat Program Minum Susu Gratis Prabowo-Gibran

Diberitakan sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman merayu Vietnam untuk ikut menanamkan investasi di sektor sapi perah Indonesia. Salah satunya untuk menopang program susu gratis ala pemerintahan Presiden Terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Diketahui, beberapa waktu lalu, Mentan Amran sempat mengunjungi Vietnam. Salah satu pembahasannya adalah rencana investasi tadi. Pada tahap awal, pemerintah akan menyiapkan lahan untuk pengembangan sapi perah tadi.

"Ini sementara akan kami undang, dia akan datang, dia membutuhkan 100.000 hektare lahan, pemerintah siapkan, dan mereka siap memproduksi susu 1,8 juta ton," ungkap Amran, di Jakarta, dikutip Senin (29/7/2024).

Dia mengakui, kerja sama dua negara ini salah satunya untuk menopang program minum susu gratis Prabowo-Gibran. Investasi sektor sapi perah ini dinilai jadi persiapannya.

"Salah satu persiapannya," ucapnya.

Kendati demikian, Mentan Amran belum berbicara banyak mengenai nilai investasi yang akan ditanamnkan ke Indonesia. Ada beberapa lokasi yang disiapkannya, seperti Indonesia Timur atau sekitaran Sumatera.

"Rencana kita mungkin di wilayah Timur atau Sumatera atau Lampung," kata dia.

Mentan Amran buka data, saat ini permintaan susu sapi nasional jauh lebih tinggi dari produksinya. Maka, diperlukan impor hingga 3 juta ton susu sapi. Dia berharap, dalam 5 tahun kedepan impor susu bisa dikurangi.

"Kita impor 3 juta ton. Nah mudah-mudahan kedepan kita bisa membuat program 5 tahun kedepan kita buat program menekan impor kita," pungkasnya.

 

3 dari 3 halaman

Sambangi Vietnam

Awal pekan lalu, Mentan Amran mengunjungi Vietnam membahas investasi ke peternakan sapi perah Indonesia.

“Kami bekerja secara intensif untuk memningkatkan produksi daging sapi dan susu domestik melalui pengembangan industri perbibitan sapi dan meningkatkan kapasitas peternak,” sebut Amran, dikutip dari keterangan resmi.

Amran menyebutkan Indonesia dan Vietnam telah memiliki MoU kerjasama bidang pertanian yang telah ditandatangani pada 19 Mei lalu. Salah satu fokus utama dari MoU ini adalah promosi investasi dan perdagangan di sektor pertanian antara kedua negara.

“Saya meyakini bahwa pemerintah kedua negara akan mendorong dan memfasilitasi kerjasama investasi dan perdagangan Indonesia – Vietnam,” ungkap Amran.

Amran pun mengungkapkan Indonesia bercita-cita menjadi pemasok pangan global pada tahun 2033. Untuk mencapai tujuan tersebut, peningkatan produksi pangan sangat penting.

“Kami berusaha keras untuk mengurangi kebutuhan impor yang sempat meningkat akibat fenomena El Nino. Indonesia akan segera kembali mencapai swasembada pangan demi kebutuhan 278 juta penduduk Indonesia,” tegas Amran.