Sukses

BKI dan IBC Kerja Sama Kembangkan Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik

BKI menandatangani nota kesepahaman (MoU) bersama PT Industri Baterai Indonesia (IBC) tentang pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik

 

Liputan6.com, Jakarta PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) (BKI) sebagai Lead Holding BUMN Jasa Survei mempertegas komitmennya terhadap keberlanjutan dengan menandatangani nota kesepahaman (MoU) bersama PT Industri Baterai Indonesia (IBC).

Penandatanganan ini bertujuan untuk mendukung pengembangan ekosistem dan implementasi industri baterai kendaraan listrik (EV) di Aula Bhinneka, Gedung Nava Kantor Pusat BKI Jakarta, pada Jumat, 26 Juli 2024.

Acara ini dihadiri oleh Direktur Hubungan Kelembagaan BKI, Andry Tanudjaja, Direktur Utama IBC, Totok Nugroho, dan Direktur Hubungan Kelembagaan IBC, Reynaldi Istanto.

Dalam sambutannya, Andry Tanudjaja, Direktur Hubungan Kelembagaan PT BKI (Persero), menyatakan bahwa kemitraan ini merupakan langkah awal menuju hubungan yang lebih erat dan strategis antara BKI dan IBC.

“Kami berharap kerja sama ini dapat memberikan manfaat besar, tidak hanya bagi kedua institusi tetapi juga bagi masyarakat luas,” ujarnya, Senin (29/7/2024).

Ruang Lingkup Kerja Sama

Nota kesepahaman ini bertujuan untuk mendukung operasional, pengembangan, dan implementasi ekosistem industri baterai kendaraan listrik, energi baru dan terbarukan, serta sistem penyimpanan energi berbasis baterai lithium.

Direktur Utama IBC, Totok Nugroho, menyampaikan keyakinannya terhadap kualitas layanan IDSurvey yang telah memberikan jasa sertifikasi selama bertahun-tahun.

“Melalui MoU ini, kami berharap tidak hanya memberikan manfaat bagi kedua belah pihak tetapi juga bagi keberlanjutan dan masyarakat, khususnya dalam mengurangi polusi dengan penggunaan kendaraan listrik. Peran IDSurvey sangat penting dalam sertifikasi baterai listrik ini. Kami juga berharap akan ada tindak lanjut praktikal seperti workshop,” kata Totok menutup sambutannya.

Dengan penandatanganan MoU ini, BKI dan IBC menunjukkan komitmen mereka dalam mendukung perkembangan industri kendaraan listrik di Indonesia, yang diharapkan dapat berkontribusi signifikan terhadap pengurangan polusi dan pencapaian tujuan keberlanjutan nasional.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

MIND ID Sinergi dengan IBC Pasok Bahan Baku Baterai hingga Mobil Listrik

PT Mineral Industri Indonesia atau MIND ID menyatakan komitmennya untuk terus konsisten mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Melalui PT Indonesia Battery Corporation (IBC), holding BUMN pertambangan ini mendorong penguatan nilai tambah dari potensi kekayaan mineral khususnya pada sektor hilir berupa produksi baterai dan kendaraan listrik.

IBC merupakan konsorsium empat perusahaan BUMN. Dua di antaranya berasal dari anggota MIND ID yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).

IBC diharapkan dapat menjadi pemimpin dalam pengembangan ekosistem baterai electric vehicle (EV) kelas dunia. Lewat perusahaan ini, Indonesia ditargetkan dapat menjadi produsen utama baterai dan EV Asia Tenggara.

Sejalan dengan itu, IBC telah melakukan sejumlah kolaborasi strategis baik dengan mitra lokal maupun pemain global dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik.

Belum lama ini, IBC meneken nota kesepahaman (MoU) dengan PT Elnusa Tbk (ELSA) dalam mendukung terbentuknya ekosistem EV. Berkat dukungan konsorsium, Elnusa berencana membangun battery swapping system di Gedung Graha Elnusa.

 

 

3 dari 3 halaman

Tak Hanya Nikel

Sekretaris Perusahaan MIND ID, Heri Yusuf mengatakan penyediaan bahan baku yang digarap anggota Grup MIND ID tidak sebatas nikel saja melainkan adanya penyediaan aluminium dan tembaga.Heri mengatakan kerja sama yang dijalin MIND ID dengan berbagai pemangku kepentingan akan mempercepat pengembangan ekosistem EV.

"MIND ID sebagai holding industri pertambangan pastinya sangat mendukung terciptanya percepatan ekosistem EV di Tanah Air," ucap Heri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini