Pemerintah Korea Selatan memberikan saran kepada pemerintah Indonesia untuk memperkuat industri perkapalan, dengan menambah galangan kapal. Potensi Indonesia di industri perkapalan sangat besar, karena Indonesia merupakan negara kepulauan.
Usai menerima Menteri Perdagangan Korea Selatan (Korsel), Yosang Jick, Menteri Perindustrian, MS Hidayat mengatakan pemerintah Korsel memberikan saran jika industri perkapalan Indonesia ingin cepat berkembang, maka harus ada yang bertanggungjawab untuk mengembangkan industri galangan kapal.
"Mereka kasih saran, kalau mau cepat sukses, lebih baik industri perkapalan itu ada satu perusahaan besar milik pemerintah maupun swasta yang nanti ditugasi secara penuh untuk membangun industri itu," kata Hidayat, Jumat (18/4/2013).
Dalam pertemuan yang membahas Comprehensive Economic Parternship Agreement (CEPA) dengan Korsel siang hari ini di kantor Kementerian Perindustrian, Hidayat juga menyampaikan kepada Jick, bahwa Indonesia banyak bekerjasama dengan Korsel di industri perkapalan. Bahkan baru-baru ini Indonesia memesan kapal selam dari negeri ginseng tersebut.
"Baru saja kita mengorder 3 kapal selam dari Korsel," imbuhnya.
Sebagai informasi, pemerintah mentargetkan dengan adanya CEPA, investasi masuk dari Korsel mencapai Rp 50 miliar. Salah satu industri yang hendak dikembangkan adalah industri perkapalan. Hidayat mengatakan investasi untuk industri galangan kapal akan diberikan di tiga lokasi incharge.
"Kita bikin cluster, di Lamongan, dan di P.Batam, selain di Jakarta," pungkasnya. (Est/Ndw)
Usai menerima Menteri Perdagangan Korea Selatan (Korsel), Yosang Jick, Menteri Perindustrian, MS Hidayat mengatakan pemerintah Korsel memberikan saran jika industri perkapalan Indonesia ingin cepat berkembang, maka harus ada yang bertanggungjawab untuk mengembangkan industri galangan kapal.
"Mereka kasih saran, kalau mau cepat sukses, lebih baik industri perkapalan itu ada satu perusahaan besar milik pemerintah maupun swasta yang nanti ditugasi secara penuh untuk membangun industri itu," kata Hidayat, Jumat (18/4/2013).
Dalam pertemuan yang membahas Comprehensive Economic Parternship Agreement (CEPA) dengan Korsel siang hari ini di kantor Kementerian Perindustrian, Hidayat juga menyampaikan kepada Jick, bahwa Indonesia banyak bekerjasama dengan Korsel di industri perkapalan. Bahkan baru-baru ini Indonesia memesan kapal selam dari negeri ginseng tersebut.
"Baru saja kita mengorder 3 kapal selam dari Korsel," imbuhnya.
Sebagai informasi, pemerintah mentargetkan dengan adanya CEPA, investasi masuk dari Korsel mencapai Rp 50 miliar. Salah satu industri yang hendak dikembangkan adalah industri perkapalan. Hidayat mengatakan investasi untuk industri galangan kapal akan diberikan di tiga lokasi incharge.
"Kita bikin cluster, di Lamongan, dan di P.Batam, selain di Jakarta," pungkasnya. (Est/Ndw)