Liputan6.com, Jakarta - CEO Berkshire Hathaway, Warren Buffett dikebal luas sebagai salah satu investor paling sukses. Ia bahkan membagikan tips terbaiknya untuk para pengusaha, tentang hal-hal terpenting yang perlu diperhatikan untuk para pelanggaran mereka.
"Saran terbaik untuk pemilik bisnis kecil, atau pemilik bisnis besar, adalah jangan pernah berhenti memikirkan cara menyenangkan pelanggan Anda," kata Buffett, dikutip dari GoBankingRates, Rabu (31/7/2024).
Baca Juga
"Bukan untuk memuaskan pelanggan Anda, tetapi untuk menyenangkan pelanggan Anda," ujarnya dalam sebuah wawancara dengan Goldman Sachs.
Advertisement
Buffett mengatakan penting untuk selalu memikirkan pelanggan. "Ketika Anda bangun di pagi hari, mulailah memikirkannya," ucapnya.
"Pada siang hari, pikirkanlah. Pada malam hari, pikirkanlah. Dan kemudian impikanlah. Tidak ada perusahaan yang pernah gagal yang memiliki jutaan pelanggan yang senang. Anda mulai dengan mereka, dan Anda mendapatkan mereka satu per satu," bebernya.
Buffett bukan satu-satunya orang yang percaya pada fokus pelanggan yang kuat. Pendiri Amazon, Jeff Bezos mengatakan penting untuk menjadi "obsesif" tentang pelanggan Anda.
"Kami telah melakukan ini sejak awal, dan itulah satu-satunya alasan Amazon ada saat ini dalam bentuk apa pun," kata Bezos dalam sebuah video di YouTube.
"Kami selalu mengutamakan pelanggan. Ketika diberi pilihan untuk terobsesi dengan pesaing atau terobsesi dengan pelanggan, kami selalu terobsesi dengan pelanggan," ujar dia.
Buffett telah memberikan nasihat tambahan kepada para pengusaha selama bertahun-tahun.
Ia menyebut, pengusaha perlu memahami bahwa meramalkan masa depan itu menantang sementara menganalisis masa lalu lebih mudah.
​​Ini tidak berarti Anda harus terlalu berhati-hati. Sebaliknya, pastikan bahwa keputusan didasarkan pada penelitian yang solid dan selalu siap untuk beradaptasi dan berubah berdasarkan umpan balik dari dunia nyata.
"Anda hanya perlu melakukan beberapa hal dengan benar dalam hidup Anda selama Anda tidak melakukan terlalu banyak kesalahan," imbuh Buffett.
Â
Â
Jangan Takut dengan Kesalahan
Namun menurut Buffett, kesuksesan tidak selalu berarti melakukan semuanya dengan benar.
Sebaliknya, ini tentang membuat beberapa keputusan penting yang dapat mengarahkan arah bisnis Anda secara positif. Di sisi lain, sama pentingnya untuk menghindari jebakan besar.
Buffett menyarankan, pengusaha harus memprioritaskan belajar dari kesalahan mereka dan menghindari kesalahan yang berulang.
"Dibutuhkan waktu 20 tahun untuk membangun reputasi dan lima menit untuk menghancurkannya. Jika Anda memikirkannya, Anda akan melakukan hal-hal yang berbeda," jelas Buffett.
Dia mengatakan, merek dan reputasi adalah aset tak berwujud yang sangat berharga bagi sebuah bisnis. Pengusaha harus selalu menjunjung tinggi integritas, memastikan layanan berkualitas, dan berhati-hati terhadap tindakan atau keputusan apa pun yang dapat mencoreng reputasi merek mereka.
Advertisement
Perlu Kesabaran
Buffett menekankan, membangun bisnis yang sukses bukanlah hal yang dapat dicapai dalam waktu semalam.
Pengusaha harus bersabar, mengambil langkah hari ini yang akan membuahkan hasil di masa mendatang. Berinvestasi waktu, energi, dan sumber daya sekarang dapat membuka jalan bagi kesuksesan dan warisan jangka panjang.
"Rantai kebiasaan terlalu ringan untuk dirasakan hingga terlalu berat untuk dipatahkan," kata Buffett.
Kearifan abadi ini berfungsi sebagai pengingat akan kekuatan kebiasaan dan rutinitas. Pengusaha harus memupuk kebiasaan dan praktik positif sejak dini, baik secara pribadi maupun dalam organisasi mereka.
Seiring waktu, kebiasaan ini menguat dan memainkan peran penting dalam mendefinisikan budaya bisnis dan lintasan kesuksesan, jelas Buffett.
"Perbedaan antara orang yang sukses dan orang yang benar-benar sukses adalah bahwa orang yang benar-benar sukses mengatakan tidak pada hampir semua hal," sebutnya.
Fokus adalah kuncinya. Pengusaha sering kali dibanjiri dengan peluang, ide, dan gangguan. Dengan belajar mengatakan ‘tidak’ pada usaha atau tugas yang tidak sejalan dengan misi inti atau proposisi nilai, seseorang dapat menyalurkan energi dan sumber daya secara lebih efektif.
Â